Surat Dunia.
"Beri aku kesempatan untuk berjalan menuju tanah-Mu."
Selamat pagi kota kembang. Setelah ku pasrahkan sujudku pada penciptaku, aku tulis satu keinginan ini. Sebelum ku injak kakiku di sini, aku pergi ke bank untuk mengurusi rekeningku. Aku teringat kisah seorang ibu yg pernah datang ke Mekkah. Sungguh, aku pun ingin ke sana. Ku tanya beberapa tips untuk biaya dan persiapannya. Dengan wajah berbinar, ibu ini menjelaskan.
"Ketika ibu buka usaha, ibu hanya kefikiran satu. Umroh. Itu saja. Ibu selalu rindu saat kata itu ibu selipkan dalam doa. Alhamdulillah.... niat ibu kuat. Dalam 3 bulan ibu bisa berangkat. Tak cuma itu, setiap ibu ingin umroh, rezeki itu selalu menjemput. Yang buat ibu takjub adalah tak cuma umroh, ibu juga bisa membeli motor," ucapnya.
Manis sekali kisahnya. Seperti buah kurma yg sedang aku nikmati bersamanya.
"Aku 2 tahun lagi bu akan menyusul," kataku yakin.
"Ibu selalu berdoa banyak yg bisa ke sana. Damai sekali disana. Saat ibu lihat ka'bah, ibu seperti sangaat dekat dengan Allah. Rasanya tak ada jarak. Allah ada di hadapan kita," terangnya.
Umroh. Aku langsung mencari paket umroh beserta sistem tabungannya. Untungnya bank tempatku membuka rekening menyediakan produk umroh. Aku gali banyak informasi sekaligus alternatif pilihan untuk keberangkatan. Dalam hitungan matematika, standar cepat dengan budget kisaran setengah juta perbulan, 2 tahun baru bisa cukup untuk umroh. Bismillah..... aku ingin bertamu ke tanah-Mu ya Rabb. Mungkin.... selama ini aku selalu memikirkan duniaku. Dunia memang indah. Tapi lebih indah lagi bersama-Mu. Ya Rabb....izinkanlah aku pulang kampung ke Mekkah-Mu. Duduk di depan ka'bah-Mu dan merasakan kehidupan yg paling sempurna dari-Mu. Ya Rabb.... luruskan niat ini. Dan inilah goal dari hitungan hari yg terlewat. Bahwa aku pernah mengatakan pada sahabatku,
"Menghitung hari apa kok tiap hari statusnya berubah?" Tanya sahabatku.
"Menjemput impian," kataku.
Inilah.... mimpiku di Mekkah. Ya Rabb.... persembahkanlah keyakinan seluas alam ini padaku dan hati yg tetap merendah. Aammiiin...
Bandung, 20 Mei 2014
Tepat 21 hari yg lalu berharap menjemput mimpi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar