Kenapa saat udah pada pergi baru sadar kalau itu berharga?
Meski baru dipertemukan kemarin, tapi sudah akrab juga dengan Vivi. Kemanapun berdua. Tak masalah tidur seranjang berdua, asal jangan sebaju berdua. Ahhh tidak.
Diskusi sudah banyak kami lakukan. Dan satu ini yg menarik. Cinta datang terlambat. Masyaaaa?????
Vivi cerita banyak soal cinta yg katanya datangnya terlambat. Ah mungkin ga pake wekker kali tuh jadi telat. Atau lupa jadwal kapan harus tampil sebagai cinta. Tsahhh. Bahasa gue. Tapi iya sih. Saat ada orang yg bela-belain suka sama kita tapi kitanya yg engga. Saat kita yg mulai merasakan dianya entah dimana. Wahhh tapi aku sontak tanya Vivi, "katanya cinta itu datang di timing yg tepat?"
Tepat buat dicuekin dulu baru disadari kalau itu penting. Bahasan kali ini lebih ke curhat syihhh... termasuk Vivi yg semangat banget bahas soal beginian nih.
"Eka... makanya kita diminta buat tidak menutup pergaulan. Mencari banyak teman dan merasakan yg namanya pertemuan dengan hal yg baru. Siapa tahu diantara itu ada cinta kita,"
Aduh bu Vivi.... bahasanyaaa.
"Lalu kalau menghadapi cinta yg datang terlambat?" Tanyaku.
"Ga semua meski diblokir. Kita memang perempuan. Tapi bukan berarti ga ada hak buat saling berteman. Lalu terkadang saat kita fokus sama tujuan kita, kita lupa dengan hal yg lain yg justru itu sama berguna dan pentingnya.Sekarang cari sebanyak-banyak relasi. Semua dihadapi sebagai diri kita. Inget loh diri kita. Semua teman. "
"Ohh gitu," kataku yg sok paham.
"Nah satu lagiii.... jatuh cintalah pelan-pelan. Jangan sekaligus," pesannya.
Dalam hatiku terselip pertanyaan. Ini cewek novel perahu kertaskah? Dari percakapannya persis kata-kata di novel itu. Tapi no problemo. Ga ada yg ori banget.
Lembang, jagung bakar haneut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar