Jumat, 30 Mei 2014

Ya Allah...

Surat dunia
"Hanya Kau jawaban dari segala kesulitan,"

Dear Allah...
Kau dengar pintaku sangat jelas saat aku mulai bertahan untuk tetap bersama jalan-Mu.

Aku dan Amelia belajar conversation bahasa inggris. Awalnya aku sangat semangat. Tapi lama kelamaan aku merasa lelah. Satu lagi, mata kantukku sudah tak tertahankan. Berkali-kali aku mencuci muka tapi tetap saja kantuk. Ditambah perutku keroncongan. Ya Rabb.. rintihku dalam hati. Tapi aku harus bertahan. Harus, aku tidak mundur sama sekali. Satu jam aku bergelut dengan lapar yg tak tertahankan... tapi Allah Maha sempurna, setelah belajar dengan Amel, aku diajak makan oleh ibunya. Tak tanggung-tanggung, lauknya rendang. Hhmm mantap..  ya Rabb... saat kesulitan menghadang, cuma Kaulah kiblat yg paling tepat. Terima kasih ya Rabb... Kau penolong yg tepat.

Marketing is diamond

Surat dunia

"Aku belajar lagi dari seseorang untuk terus melangkah kecil ke tujuan utama, pengusaha muda idaman,"

Jadi waktu itu matahari sangat terik. Aku tetap ingin melanjutkan silaturahmi ke kerabatku. Sesampainya disana aku bercakap banyak dengan pamanku. Sambil menikmati es teh manis yg disajikan, aku bertanya banyak tentang marketing. Yaa kebetulan beliau adalah marketer terhebat yg pernah aku kenal. Wong cuma beliau marketer yg aku kenal. So ini dia hasil konsulku.

Jika kamu ingin berusaha jadi pengusaha hebat maka :
1. Jangan malu dengan produk yg kamu jual apalagi menganggap remeh. Sama saja itu meremehkanmu.
2. Jika kamu ingin menjadi industri besar manfaatkanlah setiap link yg ada. Sekecil apapun itu, karena laut yg luas berasal dari sungai yg kecil.
3. Jaga silaturahmi. Kadang mereka yg jarang kita sapa adalah mereka yg menjadi agen kita.
4. Yg terpenting adalah target yg jelas. Kapan bisa mendekati target, mencapai target, dan melampaui target.

Semakin percaya saja, kalau ini bukan hanya bongkahan khayalan. Ini sudah menjadi nyata bahkan selamanya nyata. Aammiin...

Belajar Matematika

Surat Dunia
"Belajar itu ya step by step. Pelan tapi pasti. Bukan pasti pelan. Dan Fayza, mengajariku untuk menghargai proses."

Fayza Adila. Si cantik yg satu ini belum paham konsep perkalian. Hanya perkalian 1 sampai 4 saja yg dihafal. Sisanya harus menghitung menggunakan jari. Setiap ada soal perkalian atau pembagian pasti menggunakan jari tangan dan kaki. Tapi jari kaki dan jari tangan hanya 20 jari lalu jika ada  soal pembagian lebih dari 20 itu yg kerepotan. Maka inilah saatnya aku membantunya untuk menyumbangkan jari tanganku untuk memudahkan perhitungan. Aku suka saat ia berusaha menghitung walau sangat manual, tapi inilah prosesnya. Aku berikan ia kesempatan untuk bisa memahami konsepnya. Hingga ada satu pernyataan darinya, "yah mba eka, ada cara mudah ga buat cepat perkalian dan pembagian," tanyanya.

"Hmm bagus," kataku penuh kemenangan.

Fayza telah masuk ke pemahaman perhitungan efektif dan efisien. So kadang kita harus berputar-putar dulu untuk bisa menemukan sebuah alamat. Tapi setelah itu kita telah belajar cara termudah menuju kesana. Aku bangga lagi sama kamu sayang.

Peraih UN tertinggi

Yogyakarta - Tiga siswa peraih nilai Ujian Nasional (UN) tertinggi nasional dari Yogyakarta diterima di Universitas Gadjah Mada. Ketiga siswa itu adalah Nur Afifah Widyaningrum, Rikko Sajjad Nur, dan Hashina Zulfa. Mereka merupakan peserta SNMPTN 2014 yang lulus seleksi masuk ke UGM.

Nur Afifah Widyaningrum, peraih nilai UN tertinggi jurusan IPS, diterima jurusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM yang menjadi pilihan pertama.

Dua peraih nilai tertinggi lainnya yakni Rikko Sajjad Nur dan Hashina Zulfa juga diterima di UGM. Rikko Sajjad Nur peraih nilai UN bidang IPS tertinggi kedua diterima di jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB). Sedangkan Hashina Zulfa peraih nilai UN tertinggi ke-3 bidang IPA diterima di Prodi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran (FK).

"Yang diterima melalui jalur SNMPTN sebanyak 3.227 calon mahasiswa. Yang mendaftar 61.944 peserta," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UGM Prof Iwan Dwiprahasto di Kantor Pusat UGM, Rabu (28/5/2014).

Iwan mengatakan, prodi dengan tingkat persaingan tertinggi dalam SNMPTN di UGM kali ini adalah Program Studi Pariwisata. Lima prodi bidang IPA dengan persaingan tertinggi adalah Teknologi Informasi, Arsitektur, Pendidikan Dokter, Ilmu Komputer, dan Gizi Kesehatan. Sedangkan untuk bidang IPS adalah Pariwisata, Komunikasi, Ilmu Hubungan Internasional, Manajemen dan Akuntansi.

Menurut dia, siswa yang dinyatakan diterima di UGM, harus mengisi biodata yang tersedia di laman UM UGM http://um.ugm.ac.id mulai tanggal 2-6 Juni 2014. Selain mengisi biodata, calon mahasiswa harus mengunggah dokumen yang disyaratkan seperti yang tercantum di laman tersebut.

Ditambahkan bahwa prodi dengan tingkat persaingan tertinggi dalam SNMPTN di UGM kali ini adalah Program Studi Pariwisata. Lima Prodi bidang IPA dengan persaingan tertinggi adalah Teknologi Informasi, Arsitektur, Pendidikan Dokter, Ilmu Komputer, dan Gizi Kesehatan. Sedangkan untuk bidang IPS adalah Pariwisata, Komunikasi, Ilmu Hubungan Internasional, Manajemen dan Akuntansi.

Dijelaskan setelah dinyatakan diterima di UGM, calon mahasiswa harus mengisi biodata yang tersedia di laman UM UGM http://um.ug.ac.id pada tanggal 2-6 Juni 2014. Selain mengisi biodata, calon mahasiswa harus mengunggah dokumen yang disyaratkan di laman UM UGM tersebut.

Iwan mengatakan saat registrasi calon mahasiswa wajib datang sendiri tidak diwakilkan. Registrasi dilayani di Direktorat Administrasi Akademik (DAA) UGM di Jalan Pancasila, Bulaksumur, Yogyakarta pada tanggal 16-18 Juni 2014. Wajib datang sesuai jadwal yang ditentukan. Saat registrasi calon mahasiswa diminta untuk membawa bukti pembayaran, surat pernyataan akan menaati seluruh peraturan yang berlaku di UGM, surat keterangan lulus UN 2014 dan lain-lain.

"Calon mahasiswa yang tidak melaksanakan registrasi sampai dengan tanggal 18 Juni 2014 pukul 15.00 WIB dianggap melepaskan haknya sebagai mahasiswa UGM di tahun ajaran 2014/2015," katanya

Senin, 26 Mei 2014

Perjalanan Menembus Karawang

Perjalanan menembus Karawang.

Surat dunia.

"Menjemput bahagia adalah pilihan, melihat sisi Indonesia lagi itu menjemput bahagia,"

Ini perjalanan pertamaku bersama kalian. Menikmati perjalanan dengan sebuah mobil yg diisi 10 orang. Padahal kapasitas hanya 8 orang. Ini namanya rombongan keretek. Hahahaha. Hemat sih yes, seru apalagi. Ditambah dengan konsumsi yg tak kunjung habis, bahasan obrolan yg lanjut terus dan selfie yg diupdate terus sepanjang momen.

Hmm karawang. Ku lewati sore ini bersama angkatan seperjuangan. Dari sini kita mulai trip selanjutnya, Bali. Wisuda hadiahnya ke Bali. Aammiin... aku antusias.

Hmm karawang, kali ini mau menikmati kebahagiaan sebuah pernikahan. Salah satu temanku sudah dijemput. Kapan ya aku? Hihihi ini kode keras.  Jadi terfikirkan saat menulis alamat undangan, aku kapan ya mengundang? Hihihi segera berdoa saja dan memantaskan diri. Aammiin... satu mobil mendoakan.

Karawang kan terkenal tuh dengan lumbung padi. Jadi ga salah tuh setiap sisi jalan itu sawah. Asri pisan. Damai sambil kalem nulis blog. Mendengarkan celotehan anak-anak di mobil lalu bergoyang jari karawang di atas pad hp. Cuss ah.

Nus, aku titip salam dari karawang ya.

En.

Upik abu

Surat dunia.

"Upik abu yg cerita,"

Namanya abu. Foto senyum itu mengingatkanku padamu. Si kecil abu yg periang. Dia baru 6 tahun. Dia paling muda di antara siswa yg lain. Namun dunianya itu yg buat aku takjub. Jadi pada saat pelajaran ipa, ia mencoret-coret bukunya dengan gambar hujan dan awan. Memang pada saat itu aku menjelaskan tentang hujan dan prosesnya. Jika anak lain menulis dengan lancar maka abu menggambar dengan percaya dirinya. Ku dekati ia,
"Abu tulislah yg ada di papan tulis ," pintaku.
Abu tersenyum. Lalu salah satu guru membisikkan padaku.
"Abu belum lancar baca dan menulis, jadi coba ibu yg bimbing," pinta guru itu padaku.

Lalu dengan antusias aku bimbing abu untuk menulis dan membaca.
"Abu mau matematika dulu," pintanya.
hmm. Baiklah. Aku buatkan soal mtk untuknya. Soalnya mudah tapi prosesnya itu yg tak terlupakan. Jadi abu menghitungnya dengan membuat garis satu persatu. Misalnya 2 + 3 pertama ia buat dua garis dengan sangat hati-hati. Lalu dilanjutkan dengan 3 garis dengan torehan yg sangat pelan. Kemudian ia menghitung garis itu dengan terbata-bata. Lima....

Aku tersenyum bangga. Bahwa proses yg sabar akan berbuah manis. Bahwa inilah pembelajaran. Kau tak bisa memaksakan instan. Karena yg berproses yg membuat kita menghargai setiap step belajar.

"Terima kasih atas kesabaranmu dalam berhitung, aku bangga."

En.

Sabtu, 24 Mei 2014

I love dad

Surat dunia.

"You are my hero. Superman, power ranger, p-man, and you are my everything."

Kita tidak bisa terlepas dari sosok yg satu ini. Ayah. Keberadaannya, yang menjadikan kita juga ada di dunia. Keberaniannya melindungi kita. Tanggung jawabnya yg kuat untuk memberi kehidupan bagi kita. Perhatiaannya yg kadang tak tampak di mata kita, tapi terasa di hidup kita. Ayah, aku seperti ini juga karena kasih sayang ayah. Meski ayah tak lembut berkata seperti ibu, tapi ayah bijaksana berlisan di depanku. Walau ayah tak selalu ku jadikan tempat cerita, tapi ayah merasakan hal yg sama seperti anaknya. Inilah ikatan kuat antara orang tua dan anaknya. Betapa penting kelengkapan kasih sayang keduanya. Sebagai anak laki-laki harus punya role model pemimpin yg tepat. Karena ia akan jadi imam bagi keluarganya. Selain itu harus bersikap kasih sayang dan lemah lembut yg bisa ia dapatkan dari ibunya, agar menjadi seorang ayah yg menyayangi putra-putrinya. Lalu, jika salah satu tak hadir?

Aku ingin bercerita tentang Bagus. Dia sangat mungil dan penurut. Setiap tugas yg ku berikan selalu tepat waktu dalam menyelesaikannya. Dia juga anak yg cepat meresap pelajaran dan pandai bergaul dengan teman-temannya. Tapi..  inilah yg buat kita percaya, "kelebihan selalu beriringan dengan kekurangan," ku dapatkan informasi dari wali kelas Bagus, kalau ayahnya sudah meninggal dunia satu tahun lalu.

"Ketika ia masuk sekolah ini, ayahnya meninggal karena sakit. Tapi bagus tetap bahagia. Tetap semangat sekolah. Justru kami di sini yg merasa khawatir dengan keadaan bagus. Ia masih 6 tahun," kata seorang guru padaku.

Ya Rabb... jika ini dilimpahkan padaku apa iya aku bisa seperti Bagus? Aku bersyukur kau masih lengkapkan kesayanganku, orang tua.

"Pernah Bagus datang padaku untuk meminta izin tidak masuk. Ia ingin menjenguk ayahnya di makam. Aky tanyakan bagaimana keadaannya, ia hanya bilang ayah tak jawab apa-apa,"

"Lalu aku tanyakan Bagus bicara apa sama Ayah, ia hanya berdoa al-fatihah,"

"Lalu aku tanyakan lagi Bagus rindukah pada Ayah? Dia mengangguk pelan. Tanpa tangis dan sedih,"

Ya Rabb... entah Bagus yg belum paham tentang kematian atau Kau telah kuatkan hatinya. Aku bersujud pada-Mu atas ayah yg luar biasa hebat di hidupku. Panjangkanlah umurnya ya Rabb, aku belum bisa membahagiakannya. Aku ingin melakukannya, membuatnya bangga dan menenangkan hatinya. Bahwa putrinya sangat menjaganya. Seperti ia yg menjagaku. I love my dad.

En

Memaafkan(mu) lebih baik

Surat dunia.

"Memang sulit menerima pilihanmu yg meninggalkanku tapi dengan memaafkanmu itu lebih baik,"

Aku belajar lagi dari seorang perempuan. Meskipun kita sebaya tapi dia jauh lebih dewasa dariku. Dulu, saat ada seseorang yg sangat mampu membahagiakannya, dia sangat bahagia. Setiap waktu berjalan amat sangat lancar dan mudah. Mungkin jika diwarnai jalan itu, bagai warna pelangi. Atau jika ditarik garis, maka hari-hari yg dilewati bagai garis yg ditarik lurus tanpa putus dan melenceng. Namun namanya manusia, mudah berubah. Hingga tiba di satu waktu yg namanya perpisahan, ia sangat mempertahankan ikatan yg lalu. Karena kenyamanan bersama orang yg kita pilih tak bisa dihilangkan begitu saja. Bagai relief di dinding tembok, begitulah setiap angan dan kenangan yg terukir. Awalnya kata perpisahan itu tak mungkin terjadi. Karena kita merasa sudah sangat cocok dan tak terpisahkan. Tapi cukup pencipta kita yg menbolak-balikan keadaan. Cukup Ia yg menggunungkan perasaan hingga nanti sedikit demi sedikit membukit. Cukup Ia yg menyegarkan aliran kasih sayang hingga nanti mengering. Perpisahan. Kata yg selalu ingin dihindari. Tapi inilah tegasnya pilihan, perpisahan menjadi akhir hubungan pacaran mereka. Meski awalnya saling tidak menerima, saling menjatuhkan satu sama lain dan saling bertengkar karena kata pisah. Tapi yg dibutuhkan hanya satu, memaafkan. Bukan permasalahkan lagi siapa yg salah. Karena ini keputusan berdua. Memaafkan. Lalu susun dari awal lagi hidup kita. Yg tadinya ada pelengkap, tapi sekarang harus mencari pelengkap sendiri yaitu semangat untuk bangun lagi. Memang berpisah itu tidak melulu tak bertemu atau tidak melulu ucapan selamat tinggal tapi petpisahaan,
"Memaafkan segala yg telah terjadi antara kita, kenangan dan harapan yg sempat terbangun, janji manis yg kian nyangkut di otak dan kata-kata cinta yg dulu begitu indah diucap, maafkanlah...."

Aku belajar bahwa dengan memaafkan kita semakin bahagia. Bahkan memulainya dengan memberi hadiah kepada tuan yg telah pergi, tak apa. Itu terima kasih atas kepercayaan bahwa aku bisa tanpa dia.
Terima kasih untuk mengalahkan emosi hati demi silaturahmi.

"Memaafkan itu lebih baik, sobeklah yg dulu lalu lemparkan dengan yakin, bismillah... jalan baru terbuka,"

#sahabatku yg telah mengirim kado ultah ke mantan pacar.

En.

Jumat, 23 Mei 2014

Jihan

Surat dunia.

"Just the way you are,"

Jum'at sore. Meski langit mendung dan siap menjatuhkan tetesan air, aku tetap berangkat. Demi janji bertemu kamu. Seperti janji seorang teman untuk temannya. Aku pilih style ku. Biru. Warna itu jadi favorit dengan rating paling tinggi yg aku pilih. Aku berangkat dengan motorku tercinta, si Mon Mon.

Memang sudah lama aku kenal dengan keluargamu. Termasuk ibumu. Seorang perempuan yg banyak menginspirasiku. Seperti emas di tengah debu, ibumu bekerja sebagai pemilik matrial dan berkecimpung di dalamnya. Tak ada rasa jijik, lusuh atau phobia debu dan kotor yg beliau rasakan. Selalu bahagia. Itulah kuncinya. Yaa.... saking sangat membahagiakan menjalani usaha, semua terganti dengan umroh yg menjadi penghasilan atas ikhtiar usahanya. Sebaik-baiknya insan adalah yg memberi arah yg baik. Dan bersama ibu ini, aku selalu siap bersemangat. Pembuktian bahwa aku bisa sebahagia beliau.
Awalnya aku gugup bertemu Jihan. Karena dia tipe yg introvert dan jarang ke luar rumah. Karena dulu, saat aku berhadapan dengannya, dia sangat pendiam. Jika tak benar mengenalnya, kata yg pertama terucap adalah, "Jihan sombong." Statment itulah yg buatku takut bertemu kamu. Apalagi belajar bersamamu. Tapi prinsipku cuma satu, tak pulang sebelum melangkah jauh. Tak berhenti sebelum diberhentikan hidupku. Tak menyerah sebelum pasrah semua diserahkan ke Allah.
Aku ketuk pintu rumahmu. Beberapa saat kamu muncul dengan ramahnya menyambutku. Kau memintaku belajar di kamarmu saja.

"Dulu ingin sekali aku mengenalmu Jihan. Berteman denganmu. Wajahmu sangat cantik. Aku akui itu."

Semua ketakutan itu luruh juga seiring dengan sikapmu yg ramah sekali. Inilah proses pendewasaanmu sayang, dulu memang kamu menutup diri dengan dunia luar, tapi kini kamu aktif sebagai seorang remaja putri. Kamu mulai paham aktualisasi diri dan penggakuan bakatmu. Terima kasih ya sayang, atas kesempatan mengenalmu. Ini lebih dari sekedar kenal, kita saling belajar satu sama lain.

"Hari ini belajar, bahwa manusia pasti berubah. Kadang kita harus berputar-putar dulu jadi orang lain baru jadi diri sendiri untuk merasakan mana yg tepat bagi kita. Tapi kadang manusia juga tetap jadi diri sendiri yg dikenal orang banyak sebagai ciri khasnya. Terima kasih, untuk tidak mundur dan tidak terbayang statment orang."

En.
Jihan. Teman baru.
Love you

Berbagi

Surat dunia.

"Anak kecil usia 4 tahun saja mau berbagi? Kita kok milih egois dan individualis? Think again,"

Adikku sibuk sekali dengan lipatan kertas kadonya. Minta gunting, lem, selotip dan kotak. Pada saat bersamaan aku juga sedang beres-beres rumah. Permintaan adikku membuat acara bersih-bersihku tertahan.
"Mba ambilin gunting ya?" Pintanya.
aku ambilkan gunting untuknya. Berselang beberapa menit, "mba ambilin selotip ya?" Aku ambilkan selotip untuknya. Kemudia aku lanjutkan pekerjaanku.
"Mba ambilin lem ya?" Pintanya lagi.
Aku mulai tidak sabar. Aku geram padanya. Ku tinggalkan sapu dan mulai mencari lem. Setelah itu aku berikan padanya dengan setengah hati.
"Aku lagi bikin kado mba eka," katanya padaku.
Aku lihat hasil kreasi adikku. Lalu ku tanyakan perihal kado itu.
"Untuk siapa pi?"
"Temanku, aku bikin kipad mba eka," katanya bahagia.

Subhanallah.... adikku sedang berusaha membahagiakan orang lain. Kenapa aku engga? Sederhana sekali caranya. Yang buat rumit hanya satu, niat yg tidak ingin berbagi dan membahagiakan.

En.

Broken is not too bad

Surat dunia.

"Ilham itu ayah dan ibunya sudah pisah. Dia sekarang tinggal bersama bibinya. Tapi karena bibinya tidak mampu membiayai sekolahnya terpaksa dia akan pindah," keterangan dari salah satu guru padaku.

Ilham. Aku masih ingat senyum anak itu. Aku mengajaknya membantuku mengajar di depan anak-anak tentang pelajaran nama-nama anggota keluarga. Ia sangat antusias untuk belajar bersamaku. Ia berdiri di sampingku dengan beraninya. Memimpin kelas agar terarah dan mendengarkanku. Tawanya yang renyah, membuatku yakin dia anak yg periang. Bahkan semua anak yg lain memandangnya sebagai figur pemimpin yg bisa diandalkan. Walau sedikit nakal dan suka iseng ke teman-temannya, kurasa itu wajar. Kadang juga ia mendapat teguran sana-sini, laporan sana-sini soal tingkahnya. Tapi di depanku, dia anak yg manis dan penurut. Pelajaran tentang keluarga disambut hangat oleh semua siswa. Bahkan kita bernyanyi bersama.

If you think, who is he?
He is father
If you think, who is she?
She is mother
If you think, who are they?
They are children
If you think, who are we?
We are happy family.

Bahagianya menjadi bagian dari kamu sayangku. Aku ingin terus bersama. Menjadi keluarga besar dan teman bagimu.

Tapi saat aku tahu bahwa kamu dari keluarga broken home, ya Allah.... aku ingin menyesali materi yg aku sampaikan hari ini, the family dan mengajakmu untuk belajar dengan bahagia soal keluarga tanpa aku tahu bagaimana keadaan keluargamu sayang. Aku menangis mendengar cerita tentangmu. Aku bukan ingin menghujat pilihan kedua orang tuamu. Tapi yg ingin aku banggakan adalah dirimu. Kau tampak tenang dan tak harus bersusah payah bersedih dengan keadaan. Bahkan kau masih semangat sekolah dan berteman. Mengikhlaskan keadaan walau yg kau dapati teman-temanmu berkeluarga lengkap. Jika kau rindu mama, sekiranya kau punya guru-gurumu di sekolah yg bisa menjadi mamamu sayang. Memang rasanya tak sama, tapi hati tak boleh kosong dan tidak terisi kasih sayang. Aku bersedia menjadi mama bagimu, menjadi teman dan gurumu. I love Ilham, pemimpin masa depan.

En.

Kamu,

Surat dunia.

"Kamu... ya kamu, aku rindu saat mimpi mulai merambat dalam kenyataanmu. Begitupun aku rindu saat mimpi mulai menyentuh kenyataanku. Kapankah mimpi menyatu dalam kenyataan kita?"

Jawablah semampumu menjawab.

Ya Rabb.... aku memiliki satu hati yg sayang sekali aku sakiti. Sekalipun semua yg terjadi adalah takdir untukku. Bagiku cukup, kini ku mulai dengan menyusun lagi. Tentunya bersama Rabbku. Ya Rabb.... salahkah jika aku merindu? Salahkah jika aku menulis ini? Ku rasa cukup lewat sini semua terungkapkan. Aku hanya bisa merangkai kata tanpa ada berani untuk mengucapkan. Aku rindu pada salah satu makhluk ciptaan Allah. Ya Rabb.... maafkan aku jika ini membuatmu cemburu padaku, tapi sungguh bantulah aku menendam dalam-dalam rindu ini. Bantu aku untuk bisa tersenyum biasa saja tanpa harus aku takut merasakan indahnya perasaan ini ya Rabb..  aku paham sekali bahwa aku hanya bisa terdiam merasakan rindu ini. Dan hanya pada Rabbku aku mengirim rindu itu. Ya Rabb.... aku pasrahkan rindu ini pada Rabb. Kelola lah dengan baik. Ajak aku kemana takdir Rabb membawaku bersama rindu di hatiku. Ya Rabb.... perkenankanlah... aku untuk bisa mengirimkan doa untuk orang yg aku rindukan. Aku hanya ingin dia bersama Rabb juga. Selalu bersama.

Sekiranya biarlah rindu terurai dalam doa dan rintihan di ujung jari yg penuh harap, biarlah memendam di hati jika memang itu lebih baik untuk aku dan kamu. Sekiranya Rabbku akan menyampaikan rindu ini padamu. Rindu yg ku lepaskan lewat doa. Seperti ku lepas merpati putih ke angkasa. Biar Rabb ku yg memelukmu lewat rizki-Nya.

Aammin...

I miss ...

Kamis, 22 Mei 2014

You and me

Surat dunia.

"Edisi penyadaran menyusun target sebelum menua."

Siang di kota Kembang. Ku tulis corat-coret kata-kata penting di notesku. Aku memang pelupa, jadi perlu ada catatan kecil sebagai pengingat. Atau alternativenya adalah tulis di aplikasi notes di smartphoneku. Disana tertuang kata mulai dari yg penting hingga kelewat ga penting. Satu notes yg pernah aku temukan adalah "proses terjadinya upil gimana?" Sontak aku yg belum sempat mencari info tentang itu sudah geli duluan. Memang kebiasaanku begitu. Mencatat hal yg ingin dicari tahu atau dikerjakan. Awalnya sahabatku, Defianty yg suka menyobek kertas bukuku untuk corat-coret pengingat, jadinya aku juga ikutan. Untung saja ga nyobek baju orang buat pengganti kertas notesku. Hahaha... ide jahat. Tendang dan lempar ide itu.

"Kamu tuh suka foto ya?" Tanya Vivi yg sedang asyik menyentuh-nyentuh handphoneku.

Sontak aku mendekatinya dan meyakinkan bahwa dia tidak membuka satu icon. Galeri.

"Ehhh tunggu dulu, jangan direbut. Kamu cocok lho jadi model hijab," katanya.

"Kamu apa sih Vi? Iseng doang itu. Kembaliin..  gue malu," pintaku pasrah.

"Ehh tapi serius. Ga semua yg cantik itu fotogenik lho. Lu yg biasa pas kok di kamera," katanya yg serius ga pake mengedip menatap handphone.

"Jadi gue ga cantik," tanyaku dengan nada sedih.

"Hahaha... cantik kok. Sempurna malah. Om ku fotografer lho. Mau jadi model muslimah engga?" Tanya Vivi serius.

Eksis tiap hari di media masa dengan gumpalan make up dan baju indah? Hmm engga dulu deh. Belum siap dilihat orang. Apalagi dinikmati cantiknya oleh orang.

"Vii... untuk tawaran itu, aku belum siap," kataku tegas.

"Engga apa-apa. Aku cuma sayang aja naluri fotomu ga tersalurkan," katanya yg tertawa puas.

"Siyaal... gue tidak alay kok," belaku.

"Terus apa mimpi lu?"

Aku tersenyum yakin mengucapkannya. Seperti kata Dila. Mimpi itu diciptakan untuk diucapkan dan diwujudkan yakin.

"Pengajar, penulis dan perintis industri rumah," yakin lilla hita'ala.

"Yaudah susun yuk target hidup. Hidup tanpa target pencapaian kayak kamu naik pohon pisang. Kalau ga merosot lagi atau pohon pisangnya roboh karena menopang berat badan kita," ucapnya.

Siang itu amat sangat menyenangkan. Di balkon tempat penginapan, kami susun mimpi-mimpi kami. Target 1 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 3 tahun dan 5 tahun ke depan. Seperti punya arah yg jelas dan paham akan dibawa kemana diri ini.

"Kira-kira kapan ya kita ketemu lagi dengan target yg sudah kelar semua?" Ucap Vivi padaku.

Semilir angin hanya lewat sekilas tanpa menggerakkan badanku. Tanpa sejuk yg terasa. Aku terdiam mematung. Memikirkan sebuah pertemuan kembali. Kalau kita pernah ada di sini pasti kita akan tidak di sini lagi. Perpisahan. Kata itu yg mulai merasuk di benakku. Kalau bukan karena hadiah tour ini, dan pertemuan kita di jambore sastra se-Indonesia, rasanya nihil untuk bersama.

"Aku engga tau pasti Vi, tapi pas kamu bilang gitu kok aku jadi takut ya, takut jalan-jalan ini berakhir," kataku pelan.

Vivi menghela nafas panjang dan beranjak berdiri. Mendekati tralis balkon. Pandangannya terlempar jauh ke arah bukit kebun teh. Dia berusaha merangkai kata-kata. Tapi hening.

"Sama aku juga. Engga mau pulang. Di sini lebih nyaman," katanya.

Aku tersenyum pasi. Sama halnya dirimu Vi, disini nyaman sekali. Bersamamu ini petualangan yg berharga. Kesempatan seperti ini semoga akan terus ada untuk kita.

"Vi... mungkin sore ini aku pulang. Aku harus mengajar besok,"

"Iya engga apa-apa. Aku juga pulang. Kamu harus jadi guru buat anak-anak. Itu mimpi kamu,"

Tak terasa, mataku sudah berkaca. Kata-kata Vivi begitu menenangkan hati. Seandainya kita berangkat saat liburan, pasti sangat menyenangkan. Waktu milik kita berdua. Tapi apa arti seandainya jika kita memiliki waktu bertemu yg lebig berarti saat ini. Lebih berarti saat ini.

"Yasudah...sedih-sedihnya cukup. Kita packing. Malah lebih bagus kita ga repotin travel lama-lama. Kita kan banyak tuntutan. Hahahaha," Vivi tertawa renyah.

Setelah susun mimpi, kita urus semua kepulangan. Setidaknya inilah kehidupan berpasangan. Kala Allah berikan pertemuan akan ada perpisahan. Menyakitkan memang. Tidak rela, iya..  tapi kita pulang untuk hal yg lebih penting dari sekedar jalan-jalan. Demi mimpi kita. Selamat bermimpi dan mewujudkannya, Vivi Natasya Renata. Selamat menjadi design interior. Kita saling berdoa.

Bandung,
Kepulangan.
Tol Cipularang.
Vivi tidur.
Gue nangis tulis ini.

Selasa, 20 Mei 2014

To (m) boy

Surat Dunia.

"Najwa... cantik - cantik ganteng,"

Salah satu putri dari rombonganku bernama Najwa. Awalnya aku mengira dia laki-laki. Tingkahnya, style baju, gaya bicara, semua ala laki-laki. Tapi aku salah. Dia perempuan cantik.

"Najwa itu perempuan mba eka," kata ibunya.

Ohh Najwa. Aku baru tahu kalau namanya saja sudah cantik sekali.

"Terus bunda, kok lebih cenderung ke laki-laki?"

Mama Najwa menjelaskan runtutan kisahnya. Mulai dari dominannya peran ayah, tontonan yg cenderung ke laki-laki, dan teman-temannya yg laki-laki.

"Kartun sukanya apa bunda?"

"Power ranger dan ultraman,"

Nah loh. Itu yg paling diblack list dari daftar tontonan gue.

"Kenapa ga dikasih tontonan Masha aja. Cherry belle gitu," kataku sambil bercanda.

Mamanya menarik nafas dalam-dalam dan melanjutkan pembicaraannya.
"Dikasih barbie aja dilempar,"

Sisi perempuan memang dipengaruhi dari keseimbangan peran ibu juga. Disini sebagai orang tua harus mengenalkan batas etika sebagai perempuan atau laki-laki sejak kecil. Perempuan bersikap sebagaimana ibu di rumah. Dan laki-laki bersikap sebagaimana perannya di keluarga. Mereka harus punya idola yg bisa mereka banggakan. Yaa mama papa mereka. Yg buat mereka yakin menjalani hidup. Ciahhh... "puitis gue"
karena anak itu, peniru yg paling ulung, cepat dan persis.

Ini belajar lagi, training gini berbayar harusnya. Makanya kenal banyak orang itu menguntungkan. Ilmu gratis. Alhamdulillah...

Bandung,
Masih bingung sama ajakan Najwa, "main power ranger an yuks!"

Be Different? Why not?

Surat Dunia.

"Oh Yayang,"

Sambil nunggu tuan putri Vivi nyalon, peraduan cukup di blog aja deh. Spektakuler sekeles.... belajar terus hari ini. Apa lagi kejadian yg satu ini, cekik dot :

Aku dan vivi memutuskan untuk istirahat dan memanjakan tubuh di sebuah salon pinggir jalan yg piiip namanya kami sensor. Vivi yg paling semangat untuk masuk dan memesan paket perawatan.

"Paket lulur badan dan creambathnya 2 ya mba," pintanya.

"Eeeehhh tunggu dulu, aku engga yaa... cuma menemani aja," kataku.

"Serius???"

Aku mengangguk pelan.

"Hmm oke deh,"

Sambil menunggu Vivi siap-siap dirawat jiwanya, ehh maksudnya badannya aku celingak-celinguk ke sekeliling sudut salon. Ada satu anak laki-laki yg tengah memandangi ibunya yg sedang potong rambut. Lalu ada juga sekumpulan ibu-ibu berjajar kayak ikan asin sedang perawatan kuku dengan pembicaraan mereka yg persis infotainment.
"Iya tuh Marshanda cerai," kata seorang ibu.

"Kesian Ben nya'," timpal ibu yg lain.

Dalam hati aku berkata "kesian ayam saya bu, belum makan pizza,"
Mulai rada kacau. Aku tinggalkan soal ibu-ibu tadi. Aku pandangi anak laki-laki tadi. Setelah ibunya selesai potong rambut, ia ingin potong rambut juga dengan menunjuk model yg diinginkan. Tapi yg ia tunjuk adalah model keliting Taylor Swift.

"Selera kita sama de," cetusku dalam hati.

Anak itu keukeuh ingin dipotong rambutnya walau ibunya melarang. Dia tetap menunjuk-nunjuk gambar yg sama dengan kata-kata yg aku sendiri juga tidak paham maksudnya apa. Karena kasian mba salonnya memenuhi permintaannya dengan memotong sedikit rambutnya.

"Nih mba potong yah,"

Si anak senang. Lalu tangannya menunjuk hairdrayer. Maksudnya adalah menggunakan itu.

"Nih mba kasih hairdrayer yahhh,"

Ketika ku lihat wajah anak laki-laki itu, ya Rabb.... aku merintih. Anak itu memiliki keterbelakangan mental. Wajahnya berbeda sekali dengan anak normal. Air liurnya menetes tak terbendung. Komunikasinya pun tak jelas. Aku mendekat ke arahnya. Aku lihat ia dari dekat.
"Kamu siapa namanya?" Tanyaku.

"Yaya," katanya terbata-bata.

Aku tatap wajah ibunya. Ia tersenyum pasi menatap anaknya.

"Ini Yayang, putra pertama saya. Dia agak beda," ucap ibunya.

Kenapa dengan kata "agak beda" itu sangat kelu diucapkan. Tapi inilah Yayang. Dia sempurna di mataku. Bagaimana tidak? Dia paham step by step pemotongan rambut. Dari semprot-semprot hingga hairdrayer. Aku sentuh lembut pipinya. Aku katakan padanya :
"Yayang tos yuk," pintaku.

Ia membalas tos ku.

Ya Rabb... Kau ketuk hatiku lagi. Lewat Yayang yg Kau ciptakan sedikit berbeda dari kami. Yayang, tak apa jika kamu berbeda, kamu sangat sempurna. Amat sangat sempurna di mataku.

Untuk para Bunda, Yayang buat kita sadar bahwa menyanjung sempurna akan keadaan putra-putri kita justru lihat Yayang dulu. Kita akan sangat bersyukur melihat putra-putri kita normal. Yayang itu adalah bukti Allah sangat menyadarkan secara halus.

Bandung,
Nunggu tuan putri nyalon.

Senin, 19 Mei 2014

Kenapa cinta datang terlambat?

Kenapa saat udah pada pergi baru sadar kalau itu berharga?

Meski baru dipertemukan kemarin, tapi sudah akrab juga dengan Vivi. Kemanapun berdua. Tak masalah tidur seranjang berdua, asal jangan sebaju berdua. Ahhh tidak. 
Diskusi sudah banyak kami lakukan. Dan satu ini yg menarik. Cinta datang terlambat. Masyaaaa?????
Vivi cerita banyak soal cinta yg katanya datangnya terlambat. Ah mungkin ga pake wekker kali tuh jadi telat. Atau lupa jadwal kapan harus tampil sebagai cinta. Tsahhh. Bahasa gue. Tapi iya sih. Saat ada orang yg bela-belain suka sama kita tapi kitanya yg engga. Saat kita yg mulai merasakan dianya entah dimana. Wahhh tapi aku sontak tanya Vivi, "katanya cinta itu datang di timing yg tepat?"
Tepat buat dicuekin dulu baru disadari kalau itu penting. Bahasan kali ini lebih ke curhat syihhh... termasuk Vivi yg semangat banget bahas soal beginian nih.
"Eka... makanya kita diminta buat tidak menutup pergaulan. Mencari banyak teman dan merasakan yg namanya pertemuan dengan hal yg baru. Siapa tahu diantara itu ada cinta kita,"

Aduh bu Vivi.... bahasanyaaa.
"Lalu kalau menghadapi cinta yg datang terlambat?" Tanyaku.
"Ga semua meski diblokir. Kita memang perempuan. Tapi bukan berarti ga ada hak buat saling berteman. Lalu terkadang saat kita fokus sama tujuan kita, kita lupa dengan hal yg lain yg justru itu sama berguna dan pentingnya.Sekarang cari sebanyak-banyak relasi. Semua dihadapi sebagai diri kita. Inget loh diri kita. Semua teman. "
"Ohh gitu," kataku yg sok paham.

"Nah satu lagiii.... jatuh cintalah pelan-pelan. Jangan sekaligus," pesannya.

Dalam hatiku terselip pertanyaan. Ini cewek novel perahu kertaskah? Dari percakapannya persis kata-kata di novel itu. Tapi no problemo. Ga ada yg ori banget. 

Lembang, jagung bakar haneut.

Tepat

Surat dunia.

"Sekali tepat memilih untuk bersama yg tepat sekali."

Dear Bandung. Hari ini kesempatan buat datang ke Lembang lagi. Sudah 7 bulan yg lalu pulang dari sini dan sekarang kembali lagi. Jadi teringat cerpenku, "Bogorku, Bandungmu." Aku cerita banyak tentang kisah cinta dan persahabatan di dua kota ini. Suasana Bandung yg cuma on the text, kini aku rasakan jelas atmosfernya. Lembang, di dataran tinggi kota Bandung. Aku mau berbagi kisah cinta di perjalanan. Saat perjalanan menuju gerbang Lembang, ku lihat di tepi jalan romansa cinta yg tetap dipeluk meski telah merenta. Lewat kaca bus, pandanganku terlempar jauh menatap satu spot di tepi jalan.
Seorang kakek duduk bersama seorang nenek. Mereka duduk di atas trotoar. Mereka bukan pengemis. Bajunya masih layak dan bagus. Dan yg buatku tersentuh adalah sang kakek yg duduk di hadapan nenek. Dua manusia ini saling bertemu dalam satu tatapan. Sang kakek membetulkan kerudung nenek yg kurang rapi. Lalu merapikan poni rambutnya yg menutupi dahi kekasihnya tercinta.

Deg. Aku terfikirkan mama dan papa. Lalu aku ingat kakek dan nenek yg sudah tiada. Cinta yg menyatukan mereka hingga saat ini. Cinta yg buat aku bisa pergi ke kota ini dan melihat cinta seindah itu. Kalau saja aku sempat mengabadikannya dan menyimpannya sebagai pelajaran bagiku, sungguh aku mau membawa kenangan itu dan ku ceritakan soal cinta sejati. Sayangnya, bus ku melaju cepat. Aku tak sempat memotretnya.

"Kau tahu kenapa kakek dan nenek itu bisa terus bersama?"  Tanya sahabatku yg duduk di sampingku. Rupanya dia melihat ke arah yg sama yg aku lihat.

Aku menggeleng.

"Mereka memilih orang yg tepat yg bisa mereka ajak untuk berbagi bersama," ucapnya.

"Tepat?"

"Ya... harus yg tepat," tegasnya.

Lalu dia membukakan sebuah catatan kecil dari bukunya.

"Coba baca ini,"

Aku membacanya antusias.

Carilah orang yg memberimu segalanya tanpa kamu minta.

Kutipan kata-kata itu aku simpan dalam memori otakku. Setidaknya benar juga, carilah orang yg rela untuk kita bahagia. Bukan bahagia yg kita mohonkan kepadanya. Kisah cinta dan romansa telah terlewat, seiring melaju busku membawa bebas yg ingin aku bawa pergi jauh.

Perjalanan Lembang, 20 Mei 2014

Sekiranya foto yg ku temukan dari dunia maya bisa mewakili blog ini

Putaran Waktu

Surat Dunia.

"Cinta juga yg membuat tak ingat waktu. Tapi waktu juga yg membuat kita melupakan cinta." R-

Kejadian menarik lagi ketika sedang berteduh di mushola kampus. Gelegar petir yg mengundang khawatir karena suaranya yg keras. Di tambah angin yg berhembus menderu kencang. Langit berselimut gelap pekat bersama dingin yg mengantar kejadian alam ini semakin menjadi menakutkannya. Seperti dalam film luar negeri yg pernah ku lihat,"Twister" kejadiannya persis seperti hujan petir yg aku rasakan saat itu. Aku berteduh di teras masjid bersama sahabatku. Aku menanyakan soal move on kepadanya.

"Kenapa orang itu susah move on ya?" Tanyaku.

"Bukan susah, dia ga mau."

"Terus... kenapa ga mau?"

"Itu keadaan yg buat dia nikmat mengenang. Misal orang yg sudah pergi. Untuk bersama dia yaa dengan menikmati kenangan-kenangannya."

"Ga move on kan capek?"

"Engga buat mereka yg setia sama masa itu."

"Lalu setia gimana? Kan orang yg dicintai sudah ga ada?"

"Yg ku bilang. Dia coba menghidupkan yg pernah hidup."

"Tapi kan manusia bisa punya bosan dan lelah juga dong ga move on - move on?"

"Bosan dan lelah itu pasti. Kurus kering juga bisa terjadi karena yg difikirkan hanya sebuah ketersiksaan. Seandainya dalam otaknya di tanam chip pelupa, dan di hatinya di pencet tombol keikhlasan itu otomatis move on."

"Move on kan harus diniatin?"

"Harus dong.... yg ku bilang awal. Mau ga move on? Kalau masih nikmat sama kenangan yaaa ditarik move on, balik lagi. Balik lagi."

"Sebenarnya ada ga sih kebaikan engga move on?"

"Ada kok. Di cap setia sama diri sendiri. Ini realita loh... kalau di film orang yg setia walau masih disakiti bisa happy ending. Yg putus bisa balikan."

"Ahahaha pantes yaa ada lagu, kalau kamu mentok balik padaku."

"Kalau dia mentok dan jalannya buntu, kalau dia punya jalan banyak? Nahh ini loh yg buat kita ga usah repot-repot galau. Jalan itu banyak banget."

"Maksudnya?"

"Ga ada yg namanya jalan buntu. Kalau buntu berarti mati. Simpel kan?"

"Iyaaa ya"

"Lagian juga cinta bikin kita lupa waktu. Tapi waktu juga yg bikin kita lupa sama cinta."

"Yap... tepat sekali."

Nah.... yg masih terfikirkan mau anti move on. Ga melarang kok saya mah. Cuma mau ditukar apa sih hidupmu? Dengan masa lalu? Itu cuma kenangan ngawang melintang neng ing tawang ono lintang. Hahahaha. Hidup berarti harus.

Bandung. 20 Mei 2014
Selamat hari kebangkitan nasional.
Pahlawan kita aja bangkit! Kok kita engga?

Putaran Waktu

Surat Dunia.

"Cinta juga yg membuat tak ingat waktu. Tapi waktu juga yg membuat kita melupakan cinta." R-

Kejadian menarik lagi ketika sedang berteduh di mushola kampus. Gelegar petir yg mengundang khawatir karena suaranya yg keras. Di tambah angin yg berhembus menderu kencang. Langit berselimut gelap pekat bersama dingin yg mengantar kejadian alam ini semakin menjadi menakutkannya. Seperti dalam film luar negeri yg pernah ku lihat,"Twister" kejadiannya persis seperti hujan petir yg aku rasakan saat itu. Aku berteduh di teras masjid bersama sahabatku. Aku menanyakan soal move on kepadanya.

"Kenapa orang itu susah move on ya?" Tanyaku.

"Bukan susah, dia ga mau."

"Terus... kenapa ga mau?"

"Itu keadaan yg buat dia nikmat mengenang. Misal orang yg sudah pergi. Untuk bersama dia yaa dengan menikmati kenangan-kenangannya."

"Ga move on kan capek?"

"Engga buat mereka yg setia sama masa itu."

"Lalu setia gimana? Kan orang yg dicintai sudah ga ada?"

"Yg ku bilang. Dia coba menghidupkan yg pernah hidup."

"Tapi kan manusia bisa punya bosan dan lelah juga dong ga move on - move on?"

"Bosan dan lelah itu pasti. Kurus kering juga bisa terjadi karena yg difikirkan hanya sebuah ketersiksaan. Seandainya dalam otaknya di tanam chip pelupa, dan di hatinya di pencet tombol keikhlasan itu otomatis move on."

"Move on kan harus diniatin?"

"Harus dong.... yg ku bilang awal. Mau ga move on? Kalau masih nikmat sama kenangan yaaa ditarik move on, balik lagi. Balik lagi."

"Sebenarnya ada ga sih kebaikan engga move on?"

"Ada kok. Di cap setia sama diri sendiri. Ini realita loh... kalau di film orang yg setia walau masih disakiti bisa happy ending. Yg putus bisa balikan."

"Ahahaha pantes yaa ada lagu, kalau kamu mentok balik padaku."

"Kalau dia mentok dan jalannya buntu, kalau dia punya jalan banyak? Nahh ini loh yg buat kita ga usah repot-repot galau. Jalan itu banyak banget."

"Maksudnya?"

"Ga ada yg namanya jalan buntu. Kalau buntu berarti mati. Simpel kan?"

"Iyaaa ya"

"Lagian juga cinta bikin kita lupa waktu. Tapi waktu juga yg bikin kita lupa sama cinta."

"Yap... tepat sekali."

Nah.... yg masih terfikirkan mau anti move on. Ga melarang kok saya mah. Cuma mau ditukar apa sih hidupmu? Dengan masa lalu? Itu cuma kenangan ngawang melintang neng ing tawang ono lintang. Hahahaha. Hidup berarti harus.

Bandung. 20 Mei 2014
Selamat hari kebangkitan nasional.
Pahlawan kita aja bangkit! Kok kita engga?

Tanah-Mu

Surat Dunia.

"Beri aku kesempatan untuk berjalan menuju tanah-Mu."

Selamat pagi kota kembang. Setelah ku pasrahkan sujudku pada penciptaku, aku tulis satu keinginan ini. Sebelum ku injak kakiku di sini, aku pergi ke bank untuk mengurusi rekeningku. Aku teringat kisah seorang ibu yg pernah datang ke Mekkah. Sungguh, aku pun ingin ke sana. Ku tanya beberapa tips untuk biaya dan persiapannya. Dengan wajah berbinar, ibu ini menjelaskan.
"Ketika ibu buka usaha, ibu hanya kefikiran satu. Umroh. Itu saja. Ibu selalu rindu saat kata itu ibu selipkan dalam doa. Alhamdulillah.... niat ibu kuat. Dalam 3 bulan ibu bisa berangkat. Tak cuma itu, setiap ibu ingin umroh, rezeki itu selalu menjemput. Yang buat ibu takjub adalah tak cuma umroh, ibu juga bisa membeli motor," ucapnya.
Manis sekali kisahnya. Seperti buah kurma yg sedang aku nikmati bersamanya.

"Aku 2 tahun lagi bu akan menyusul," kataku yakin.

"Ibu selalu berdoa banyak yg bisa ke sana. Damai sekali disana. Saat ibu lihat ka'bah, ibu seperti sangaat dekat dengan Allah. Rasanya tak ada jarak. Allah ada di hadapan kita," terangnya.

Umroh. Aku langsung mencari paket umroh beserta sistem tabungannya. Untungnya bank tempatku membuka rekening menyediakan produk umroh. Aku gali banyak informasi sekaligus alternatif pilihan untuk keberangkatan. Dalam hitungan matematika, standar cepat dengan budget kisaran setengah juta perbulan, 2 tahun baru bisa cukup untuk umroh. Bismillah..... aku ingin bertamu ke tanah-Mu ya Rabb. Mungkin.... selama ini aku selalu memikirkan duniaku. Dunia memang indah. Tapi lebih indah lagi bersama-Mu. Ya Rabb....izinkanlah aku pulang kampung ke Mekkah-Mu. Duduk di depan ka'bah-Mu dan merasakan kehidupan yg paling sempurna dari-Mu. Ya Rabb.... luruskan niat ini. Dan inilah goal dari hitungan hari yg terlewat. Bahwa aku pernah mengatakan pada sahabatku,

"Menghitung hari apa kok tiap hari statusnya berubah?" Tanya sahabatku.

"Menjemput impian," kataku.

Inilah.... mimpiku di Mekkah. Ya Rabb.... persembahkanlah keyakinan seluas alam ini padaku dan hati yg tetap merendah. Aammiiin...

Bandung, 20 Mei 2014
Tepat 21 hari yg lalu berharap menjemput mimpi.

Sabtu, 17 Mei 2014

Tak apa aku tak cantik,

Surat dunia.

"Besar keinginanku untuk bertemu putraku di ponpes. Awalnya aku ragu untuk pergi bersama temanku yg sudah lama tak aku jumpai, tapi tak apa. Demi kamu..."

Selamat siang cinta yg sejati. Izinkanlah aku menulis kisah lagi tentang perempuan yg telah disebut "ibu". Hari ini aku dibukakan lagi soal kesetiaan mencintai seseorang. Beberapa hari yang lalu, ada rindu yg membumbung tinggi dalam hati. Rindu menyiapkan sarapan, menyiapkan baju, perlengkapan sekolah, sepatu, sarung. Ahhh memikirkannya saja buatku selalu ingin bersamanya. Putraku. Sejak satu tahun lalu ia aku titipkan di pondok pesantren yg aku percaya itu terbaik baginya. Satu tahun itu juga aku sering bolak-balik menjenguknya di kala minggu. Meski hari itu aku kuliah, aku sempatkan demi dia, putraku. Awalnya berat, saat aku harus melihatnya hidup kurang normal. Maksudku, tidak seperti anak yg lain yg dapat cinta kasih lengkap. Bukankah seorang anak harus dapat dua cinta terkasihnya? Ibu dan ayahnya. Ku ingat satu wajahnya yg menyendu menatapku. Keraguannya mulai timbul saat aku membicarakan sekolah ponpes untuknya. Aku tahu nak, jika ini memang harus ada yg mengalah.Salah satu dari kita harus mengalah. Aku mengalah memendam rinduku padamu. Dan kamu juga harus mengalah atas rindumu soal hadirku di setiap harimu. Tapi yang ku tahu, putraku anak yg penurut. Ia menganguk setuju untuk sekolah barunya. Dan kini, hanyalah doa yg kuantar selalu padanya. Minggu adalah waktunya untuk menjenguk. Minggu ini aku usahakan ke sana. Suamiku tak bisa mengantar jadi aku pergi sendirian. Untunglah aku bertemu temanku yg sudah lama sekali tak bertemu. Kebetulan destinasi kita sama. Ia mau bersamaku pergi ke ponpes putraku. Aku bersyukur... sangat bersyukur bahwa kita akan segera bertemu. Ucap hatiku. Di perjalanan semua tampak lancar. 

Aku menikmati setiap perjalanan. Namun, dalam hati aku khawatir. Aku pergi tanpa suamiku. Aku meragu saat itu. Adzan berbunyi menandakan waktu zuhur tiba. Aku meminta agar beristirahat dulu dan shalat, namun hanya karena alasan "tanggung". Aku lanjutkan perjalanan. Namun naas, di persimpangan jalan ketika kendaraanku ingin berbelok, rem motornya kurang berfungsi. Alhasil, apa jadinya di sebuah jalan belokan tapi kecepatan masih tinggi. Di tambah temanku yg panik dan menjerit membuatku semakin tidak fokus saja. Alhasil apa yg terjadi? Temanku baik-baik saja. Aku pun hanya terjatuh. Tapi setelah itu yg kurasakan adalah sakit luar biasa di mulutku, di pahaku dan lututku. Ku buka masker yg kukenakan dan kurasakan bau amis mulai menyentuh rongga hidungku. Kucuran darah dari mulutku beserta rontoknya gigi depanku. Ya Rabb.... aku merintih. Rasanya kaku sekali mulutku di gerakan. Aku segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan.

Beberapa hari setelah itu, aku sering menggunakan masker untuk menutupi luka bengkak di mulutku. Ketika aku tersenyum. Tak ada lagi barisan gigi yg rapat dan rapi. Kini hanya bibir yg membiru dan bekas rontokan gigiku.

Ya Rabb... aku bersyukur aku masih hidup. Aku bersyukur kau hanya merubah parasku. Yg jelas aku ingin putraku tetap bahagia. Meski aku tak seindah dan seenak dipandang seperti dulu. Wajahku tak secantik dulu sayang, tapi aku sayang kamu, putraku. Terimalah aku ini selalu. Bagaimanapun keadaannya.

Rabu, 14 Mei 2014

Satu cinta (lagi) dari ibu.

Surat dunia.

"Seberapa banyak kau sanggup membeberkan cinta ibumu hingga saat ini? Jika kau bisa menghitung tepat kasih sayang beliau, tunjukan berapa jumlah tepat banyaknya padaku!!"

Pagi itu. Aku lihat seorang anak bersama ibunya. Sang ibu memboncengi anaknya yg duduk manis di belakangnya. Sepeda onthel menjadi kendaraan paling mewah bagi mereka yg mereka tumpangi. Hari masih pagi memang, mereka adalah orang yg datang setelahku.
Senyum hangat sang ibu padaku, aku pun tersenyum padanya. Yang ku dengar dari panggilan sang ibu kepada anaknya itu adalah Akmal. Yaaa Akmal yang semangat sekolah. Sang ibu langsung memegang sapu dan menyapu setiap ruangan kelas. Ahh dalam fikirku mungkin jadwal piket anak jadi sang ibu bantu anaknya bersihkan kelas. Tapi kejadian ini terus berulang hingga esok, esok, esok lagi. Hingga aku tanyakan kepada salah satu guru, "oh itu ibunya Akmal tukang bersih-bersih di sini," tukas sang guru.
"Tukang bersih-bersih?" Tanyaku dalam hati.

Hatiku langsung bergetar mendengar profesi tersebut. Sang guru juga menjelaskan kalau Akmal itu termasuk anak yg kurang mampu namun ibunya ingin sekali anaknya tetap bersekolah meski harus jadi tukang bersih-bersih. Ya Rabb.... .mau diadu dengan apa lagi cinta Ibu saat kita juga amat sadar bahwa tak ada bandingannya. Apapun demi anak. Apapun demi anak. Apapun demi anak. Jika kalian lupa dengan seberapa berharganya ibu, maka rasakanlah seberapa butuhnya mereka pada kita. Karena cinta tak perlu ditanya lagi, itulah sebenar-benarnya cinta untuk kita. I love mama.

En.

Waqi'ah kecil

Surat Dunia.

"5 tahun lalu, alm. nenek ingin sekali surat itu dibaca setiap pagi hari setelah shalat subuh."

Pagi itu, sungguh aku kembali bersyukur dipertemukan anak-anak hebat. Mereka masih kelas satu. Tapi hafalan mereka sudah satu surat panjang. Surat Al-waqi'ah. Mereka hafal dari awal hingga akhir. Subhanallah... jadi teringat memory dulu, saat nenek yg sedang kritis, ingin sekali dibacakan surat tsb. Aku yg selalu membacakannya. Hingga nenek meninggal dunia, aku selalu membacakannya. Itu adalah kado yg bisa aku beri untuk nenek. Mengabulkan keinginan nenek dan membacakannya di dekat telinga nenek. Meski itu sudah berlalu, aku selalu lakukan itu. Hingga surat tsb melekat lengket karena sebagian disave, maka aku sangat bahagia. Aku bisa membaca surat itu bersama mereka yg luar biasa hafalannya. Hingga ke depannya, aku berharap ada yg memberiku hadiah lantunan Surat al- waqi'ah. Terutama hadiah dari imamku, membacakannya untuk aku dengarkan. Miss you grandmother.

Maaf ya...

Surat dunia.

"Aku memang berat untuk memaafkan tapi jika tak ku lakukan aku sama jahatnya dengan mereka yg tak ada celah untuk menetralkan marah dengan kata, maaf..."

Maaf. Empat huruf ini menjadi kelu untuk diucapkan kala yg kita pertimbangkan hanya emosi karena telah disakiti. Sebetulnya disakiti atau tidak semua itu bagian dari takdir kita. Misalnya jika ada rekan kerja kita menjatuhkan posisi kita, semua bergantung cara kita menghadapinya. Tak ada satupun manusia memilih untuk disakiti, dijahati, dilukai dsb. Semua lihatlah dari segi dimana itu layak untuk kita. Misalnya lagi rekan kerja kita menjatuhkan posisi kita disaat kita memang harus belajar merendah jabatan demi melompat tinggi ke impian. Percaya kan dengan mundur satu maju seribu?
Sekiranya manusia tak jauh dari emosi atas suatu hal yg dihadapi. Manusia tak luput dari cacat sabar dan bertindak di luar batas. Mungkin karena terlalu menyakitkan jadi harus disakiti balik. Ya Rabb... sungguh kami diciptakan dengan akal dan perasaan tapi jikalau khilaf ada, lunturkanlah dendam dan kesal yg akan memakan kesabaran kami hidup- hidup. Semoga kisah ini bisa menjadi pertimbangan yg belun dewasa untuk bisa memaafkan.

Ketika masuk waktu zuhur, Ilham dan Lintang sailing kejar-kejaran di mushola. Hingga satu insiden terlontar saat itu, insiden rasis.
"Lintang itu hitam, kayak anan papua," kata Ilham.

Sontak lintang melotot tajam ke arah Ilham dan segera menyerangnya. Lintang yg tidak terima mendorong Ilham hingga terjatuh. Kejadian ini meramaikan suasana zuhur. Lalu bu Heni memisahkan mereka berdua. Dalam balutan emosi mereka ingin menyerang satu sama lain.
"Afwan Ilham..." pinta bu Heni.

Ilham ragu untuk memulai duluan. Tapi yg namanya pemenang adalah mereka yg kalah dong. Karena membiarkan kekalahan dalam mempertahankan ego demi kemenangan mempertahankan kebaikan. Ilham mengulurkan tangan dan berkata," Afwan lintang,"

Serasa batu keras akhirnya lapuk juga. Aku belajar lagi satu hal, memaafkan memang tak mudah tapi orang yg tidak bisa melupakan dan memaafkan kejadian tidak mengenakan itu dalam kesulitan. Memang dengan tidak memaafkan kamu akan dapat sesuap nasi dari sana? Rezeki makin macet lho jika dendam dan belum jadi pemaaf. Yg kecil saja terbiasa memaafkan, yg dewasa harus lebih terbiasa. Kan sudah banyak usia yg Allah beri hingga sekarang. Maafkanlah masa lalu, maafkan lah yg tidak mengenakan, maafkan lah yg menyakitkan. Allah itu Maha pengampun. Kita harus bisa memaafkan juga.

En.

Senin, 12 Mei 2014

Kosong

Surat dunia.

Wadah yg kosong akan terisi. Karena yg bervolume berkesempatan untuk mengisi. Jika datang untuk mengisi, "selamat datang". Tapi jika dibiarkan kosong dulu, aku isi dengan semampuku mengisi. Iman dan islam.

Minggu, 11 Mei 2014

Di Ujung Waktu

Surat Dunia....

"Jalan memang panjang, tapi tak harus kita mengukur seberapa panjang jalan tersebut tapi seberapa kita bisa melewatinya."

Dear......
Ini adalah post menjelang semua tabir akan terungkap. Tentang pelabuhan mana yang akan segera ditempati setelah jauh berlayar. Ini postku yang buatku selalu ingin menghitung dan menghitung lagi tentang seberapa hari untuk bisa terus bermunajah pada-Nya tentang satu pinta yang kian menggunung dalam hati. Ya Rabb.... terima kasih telah mengiringiku dalam malam-malam yang entah sampai atau tidak do'aku. Di malam yang aku terbangun hanya untuk mengadukan perihal yang rasanya inilah seumur hidup yang akan ku jalani. Ya Rabbb... seberapa lamakah aku sanggup memendam ini semua tanpa aku ceritakan dan aku pasrahkan dalam ujung do'aku pada-Mu. Engkau hanyalah ujung dari semua pengharapan yang tengah aku harapakan. Ya Rabb... terima kasih Kau setia merasakan apa yang tengah tersembunyi dalam diriku. Tentang sebuah perasaan yang Kau kirimkan lewat dia untuk aku bisa belajar mengarahkan hati ini. Ya Rabb... pemilik cinta yang jalannya tak pernah terfikirkan. Dalam segala kekurangan ingin aku genapkan semua yang terjadi ini. Kau kirimkan seseorang yang bisa menjadi pengarah diri ini menuju kebaikan. Ya Rabb... Maha penguasa seluruh alam yang penuh berkah ini, aku ingat satu hal yang buatku percaya bahwa hanya lewat ikhlas maka Kau balas semuanya dengan sempurna. Yaaa Aku sangat ikhlas menyambutnya dalam segala kekuranganku. dalam segala keterbatasanku. dalam segala keganjilan dalam hidupku, dalam segala ketidaklengkapan dalam diri ini. Aku bicara seperti ini sebagai seorang hamba-Mu yang ingin meraih kemuliaan. Aku bicara seperti sebagai bagian dari penciptaan-Mu yang terbaik. Jika cinta bisa menuntun aku untuk bisa pergi jauh menuju kebaikan, maka jemputlah aku dalam meraihnya. Jika cinta bisa mengantarku untuk berjalan jauh ke arah-Mu, maka segeralah ajak aku melangkah, dan jika cinta bisa membendung semua kelabu dunia, maka izinkanlah bersama cinta itu aku warnai langit dan bumi bersamanya.

#This is love to you
#8 hari menuju lengkap

10, dear sombong

Surat dunia.
"Please deh... Allah saja masih yes tuh memberi nikmat ke kita. Ya moso harus sombong? Who do you think we are?."

Dear sombong yg panjang hingga menyerupai gerbong. Untuk apa ya hadirmu kalau cuma buat aku malu? Iya dong karena aku cuma makhluk Allah yg jauh dari perfecto. Lantas apa yg buat aku harus maju membusungkan dadaku padahal yg ku tahu udara untuk pernafasan dadaku juga dari Allah. Ya ampun untuk apa coba kamu bong, menutup mataku hingga aku ga sudi melihat orang-orang yg bahagia dan senang? Ga penting deh kamu nutup mataku. Terus kenapa kamu buat aku mendongak ke atas dan mengangkat dagu saat ku sadar dengan berjalan seperti itu aku gubrak jatuh? Ishh ga mutu deh jalan dengan cara seperti kamu bong. Tiba-tiba tuli gitu saat ada yg kasih saran ke aku padahal itu membangun lalu aku abaikan karena aku sudah puas dengan ilmuku? Ishhh jauh-jauh deh dariku... katro caramu itu bong.
Sombong... kamu itu mudah ada di setiap keadaan yaa? Heran aku... apa sih kamu? Cuma rasa yg buat semua orang stuck di satu spot. Iyaa dongs..  karena kamu semua jadi tidak pantes dipelajari.... wushhh pergi gih... jauh sekalian bong!!! Kamu itu tidak pantas dimiliki kok. Maaf... kamu itu bomerang. Makanya kamu harus lenyap bong. Harus hilang tuh sombong dengan total. Tarik dong rendah hatinya. Karena yg merendah adalah mereka yg paham kalau kita masih nol besar. So... sombong itu ujian, rendah hati itu kemudahan.
Iya dong.... yg sombong pindah gih.... indonesia mah butuh orang yg rendah hati.

9, Mulia tapi tak ingin memuliakan

Surat Dunia.

"Dunia adalah perhiasan, sebaik-baiknya perhiasan adalah perempuan sholehah."

Ketika kelahirannya, perempuan sudah terlahit mulia. Karena proses hiduplah yg akan memberi kemuliaan atau bahkan merebutnya. Saya ingin share saja, ilmu yg sedikit ini untuk para ukhti yg mulia.
tahukah kalian?
Mulia itu adalah dinaikan derajatnya. Sebagai seorang perempuan, menjaga kemuliaan itu wajib. Karena kita makhluk yg paling rentan dan dilindungi. Ibarat kita adalah lapisan es yg tipis maka sekali sentuh akan retak. Begitulah sekiranya kita untuk bisa berhati-hati. Seorang perempuan melangkah satu langkah saja ke luar rumah maka syetan telah memperebutkan diri kita. Seandainya pakaian kita terlalu mencolok dalam segi ukuran maka syetan akan semakin bersorak bersama kita. Tahukah lagi? Sebuah pakaian yg tipis akan membuat ikhwan yg melihat makin meringis. Dalam benak mereka akan ada fikiran-fikiran yg ke arah sono noh kalau bisa melihat lekuk tubuh kita yg aduhaiiii :D dan apa yg terjadi? Syahwat dan nafsu mencuat-cuat. Syetan bergrmbira. Hmmm sudah ada tumbal bagi kedosaan yg dijerumuskan syetan. Naudzubillah....
Ukhti... salah satu cara meningkatkan mulia yaitu dengan memblok aurat kita. Hijab yg syar'i, khimar dan tidak tipis tentunya. Sungguh ini cara aman untuk menghindari pandangan negatif manusia. Karena perempuan, kemanapun ia pergi akan jadi perhatian orang banyak. Ternyata berhijab itu melindungi kulit dari spf 30. Padahal tabir surya hanya spf 24. Subhanallah... hijab juga bisa jadi pertimbangan untuk melakukan dan menentukan sikap. Misal seorang ukhti yg berhijab masuk ke tempat karaoke. Apa yg terjadi? Mundur.... malu sama jilbab. Kece dan cantik tapi jingkrak-,jingkrakkan.
Tapi takut ih berhijab ga ada cowok yg suka kita?
Kuno deh. Sekarang berapa banyak iklan yg menawarkan kehalusan tubuh perempuan? Banyak. Laki-laki sudah tidak tabu dong soal ini, so malah yg bikin penasaran yaa ukhti sholehah. Ya ampun tubuhnya terjaga. Iklan memang bisa merangsang kekuatan tekad pria dalam menjaga pandangan. Tapi sekiranya yg terbuka itu yg membosankan. Lekuknya udah tahu. Maka jangan heran yaa kalau yg laki-laki saja ingin yg ori. Maksudnya bukan yg bekas dilihat orang. Ibarat beli roti yg utuh dan belum rusak dong kemasanannya. Bersolek dan berhias memang cantik tapi itu memudahkan syetan bekerja. Karena kamu sudah cantik loh semuanya lihat kamu... nah loh... tambahan catetan kurang baik deh di buku amalan. Nah gimana Allah memuliakanmu kalau kamu engga gitu ke dirinya sendiri. Yuk jadi muslimah ok.

#peduli hijab

Rabu, 07 Mei 2014

My class is my castle

Surat dunia.

"Rezeki itu pagi-pagi harus diraih. Aku belajar lagi dari pagi ini."

Saat aku menunggu di sebuah sekolah dasar, aku berkutat dengan tulisan blogku. Lalu datanglah seorang anak yg diantar oleh ayahnya. Ia adalah murid yg pertama datang. Ketika ia datang, ia segera meluncur ke mushola sekolah. Ia merapikan bangku-bangku pengajian yg berantakan, menaruh buku dan Al-Qur'an pada tempatnya dan membersihkan ruang kelasnya. Ia lakukan itu sendirian. Aku belajar lagi hari ini, tempat belajar kita adalah istana kita. Tak peduli ada OB, karena ini tempat kita maka kita juga yg menjaga. Ini baru tanggung jawab. Terima kasih Akmal, you are trailblazer.

#belajarpagibuta

11, menunggu atau menjemput

Surat dunia.

"Keyakinan mengalahkan lamanya waktu untuk menunggu. Hanya yg pasti yg bisa jadi satu-satunya pemilik. Bukan hanya singgah. Atau rehat tapi menjadi pengiring di setiap hidup."

Aku tidak tahu, pantas atau tidak untuk berkata demikian. Sisi lain aku menunggu. Katanya perempuan itu hanya menunggu. Tapi menjemput juga tak apa. Ada hak kita untuk memilih. Menjemput. Kata itu..... yaaaa aku jemput sekarang. Segera..

Selasa, 06 Mei 2014

12, Dear Rezeki Tercinta

Surat Dunia.

"Dimana gerangan kau berada? Aku jemput kamu segera yah... tak usah khawatir. Aku ingin meraihmu. Jika Allah mempercepat, aku pasti bersamamu."

Jika aku berdiam diri menatapmu dari jauh, sungguh kau tak bergerak ke arahku. Apa kau manja? Kurasa tidak. Kau ingin aku belajar untuk usaha lebih giat lagi meraihmu. Jika aku berjalan pelan ke arahmu, pasti kau lama menungguku. Bisa saja peraih rezeki lain membawamu pergi. Aku paham sekarang. Aku harus percepat langkahku demi kamu. Yaa demi kamu. Tapi jika kau sangat jauh, bagaimana aku bersamamu?
Tenanglah.... bukan soal aku jauh atau dekat. Tapi tentang tulusmu dan tanggung jawabmu untukku.
Ya Rabb.... luasnya langit tersimpan rezeki yg luas pula. Tanah dan perut bumi tersimpan rezeki yg melimpah. Rezekiku saat ini belum segunung, tapi sedikit demu sedikit aku simpan hingga jadi gunung. Rezekiku belum sekemilau intan, tapi kemilau syukurku hanya untukmu.
Ya Allah.... giatkanlah aku untuk berusaha meraih rezekiku. Sabarkanlah aku untuk menjemput hasil usahaku. Lapangkanlah hatiku untuk menerima rezeki dari Allah untuk hari ini. Tunjukanlah jalan terbaik untuk rezeki terbaik untuk keluargaku.
Ya Allah.... satu keinginanku... sederhanakanlah kami dalam hidup. Menikmati rintikan hujan dari-Mu. Menghirup udara yg segar dari-Mu. Dan bahagia karena syukur kami yg tak terukur. Aammiin...

#12days to be complete

Senin, 05 Mei 2014

Life never will be same

Surat dunia.

"100% kenyataan itu dihadapi, bukan menghindar apalagi mengakhiri karena life will never be same in your mind."

Allah punya kuasa buat drama kehidupan kita. Tapi pilihan ada di tangan kita. Seandainya kita punya rencana besar tapi belum terwujud juga, itu ada dua kemungkinan, mengulang usaha atau berhenti. Allàh punya kuasa atas takdir di hidup kita. Tapi kita juga yg merangkainya jadi kehidupan ala kita banget. Bisa saja kita menginginkan kehidupan ini itu, pergi ke semua tempat, meraih karier cemerlang, beristana yg megah, sungguh memikirkannya sangat menggiurkan. Lalu mengapa sekarang ada dua hal yg berbeda? Ada yg kaya dan miskin, ada yg bahagia dan sedih, ada yg bangkit dan jatuh. Hidup tidak sama seperti yg difikirkan. Miskin atau kayakah itu hanya pandangan dunia. Semua status yg ada hanya di dunia saja. Sesungguhnya cukup dengan beriman dan bertaqwa. Karena orang-orang yg demikian yg menyadari bahwa hidup itu kita yg memilih dan Allah yg membalas.

#,en

Calm

Surat dunia.

"Ini masih langkah satu, makanya mimpi itu perlu dibagi. Jikalau lupa ada yg mengingatkan."

Terima kasih atas blognya. Semangat dan percaya tambah satu lagi.

Keep calm. Ikut arus dan tak tenggelam. Its you. Aku dan kamu itu seperti magnet, berbeda jauh. Kalau dibuat sudut pasti sempurna 360 derajat sampai terjungkal balik membuatnya. Jokes. Aku selalu cerita ini itu ke kamu. Mulai dari yg datar ekspresinya sampai yg greget meluapkannya. Kamu tahu semua tentangku. Kamu pendengar dan penulis terbaik tentunya. Kalau boleh memilih antara misteri dan tenang. Aku pilih "kalem buat kamu" loh...
Iya itu kenyataannya. Tapi dibalik kekaleman ada karya hebat dibaliknya. Oh iyaaa... berhubung aku tipe pelupa, aku bingung kamu sudah ceritakah tentang event menulis se-Asean? Its great job. Kamu berani. Kamu punya keyakinan yang kuat. Semua karya kamu itu dari hati. Non pengawet non pewarna dan kebanyakan pengalaman pribadi. Rapopo... bukankah hidup harus sering berkaca? Belajar dari yg sudah-sudah supaya tidak jatuh di galian yg sama. Semoga kamu jadi orang yg besar. Big think. Big heart. Big smile. Merendah seperti mutiara di laut lalu menjulang tinggi atas cita-cita dan perwujudannya.

Penggemar tulisanmu
En.

14, Fairytale vs Realistic

Surat Dunia.

Ingatkah kutipan percakapan ini?
"Dongeng belum tentu kenyataan tapi kenyataan bisa menjadi dongeng."

Sebagai sama-sama hidup di kenyataan, mari kita pisahkan dua hal tadi. Dongeng hanya milik buku cerita anak-anak yg kisahnya amat dinanti oleh mereka. Yaa..  inilah yg namanya universitas kenyataan hidup. Dimana kita berkutat dengan yg realistik dan segera diwujudkan. Bukan dengan kerlip-kerlip peri, mantra-mantra atau kantong doraemon. Keajaiban itu adalah kita sendiri. Kalau kita berfikir seandainyaa ada kantung doraemon yg bisa ini itu, selamanya kita akan menanti itu terjadi. Sampai kapan? Dongeng itu milik si kreatif imajinatif yg belum bisa ditarik konkritnya. Misalnya seorang penulis yg punya jutaan ide fantasi tanpa dituangkan di atas kertas, itu sama saja... nol besar. Ini 100% realistic time. Show your best action for your dreams in realistic land. REALISTIC LAND. Be complete with believe for ourself. We can do it.

Sabtu, 03 Mei 2014

15, lingkaran terbaik bukan sempurna

Surat dunia.

Bentuk penerimaan adalah yg menerima bersama pasangan keadaannya. Jika bahagia yg dipilih, maka terimalah sedih jika kita ingin belajar bahagia yg sebenarnya.

Sore ini, aku belajar bahwa manusia diciptakan untuk menjadi pelengkap satu sama lain. Gunakanlah kedua mata kita bukan untuk memincingkan pandangannya dalam melihat kekurangan orang. Tapi tataplah... betapa inginnya kita untuk menemani kekurangan itu bersama diri kita. Seandainya Allah ciptakan toples tanpa tutup, maka apa yg di dalamnya akan tersentuh udara luar. Begitu pun dengan kita, apabila Allah ciptakan kita tanpa kekurangan maka kita tak menyentuh arti penghargaan kehadiran. Kita ingin melengkapkan bukan? Seperti Allah menyediakan hamparan luas langit untuk matahari bersinar kala siang lalu hamparan bintang yg berkerlip menemani bulan kala siang. Kita buat lingkaran lengkap kita, dengan kelebihan dan kekurangan yg kita miliki.

#15days to be complete

Jumat, 02 Mei 2014

16, menggenggam dan mengolah

Surat dunia.

Apa yg menjadi mimpi kita, tak seharusnya hanya milik kita. Egois jika kita genggam itu berdua. Aku mengerti sekarang, mengapa mimpi perlu dibagi nikmatnya untuk yg lain. Agar tidak hancur, hilang bahkan mati.
*masa depan.

Di tengah perjalanan ini kita belajar lagi. Bahwa mimpi rupanya bukan soal mendapat jabatan dan tahta, bukan juga harta, bahkan ada mimpi tentang meraih perasaan cinta. Sore itu, seorang sahabatku bercerita tentang perasaan di hatinya. Setiap perasaan itu hadir, dia selalu berharap cinta itu benar datang. Tapi hidup bukan negeri dongeng yg akhir kisahnya adalah happy ending.
Bahagia memang kita yg menentukan. Sahabatku menyadari bahwa tak semua perasaan bisa digenggam semudah perkiraan. Untuk mencapai mimpi menjadi seorang dokter, tak cukup instan, untuk menggenggam uang yg berlimpah menjadi milik kita pun tak mudah, dan kini sahabatku ingin menggenggam perasaannya untuk orang yg ia pilih sudah lama. Hmm... menggenggam benda mati agar jadi milik kita itu tidak mudah. Apalagi benda hidup untuk jadi milik kita (read : orang yg kita pilih). Aku belajar bahwa kesempurnaan keadaan bukan jaminan semua datang untuk kita. Saat manusia berniat berjalan menuju mimpinya, ia akan menjadi manusia yg sama biasanya dengan yg lain. Karena mimpi hanya butuh orang-orang yg tulus mendapatkannya.
Bukan digenggam mimpimu. Tapi diolah. Sekiranya perasaan yg memenuhi ruang hati, maka olahlah... bukan dibiarkan membludak di hati. Ini usaha terbaikmu. Mengolah hati, bukan untuk dibiarkan, tapi diarahkan. Jika cinta membuat perhatian sangat serius padanya, itu bukan pengorbanan... tapi mengorbankan perasaan sendiri. Perhatikan diri sendiri, aku juga.

#16days to be complete

17, langkah 100 tanpa 0

Surat dunia.

Untuk bisa sampai ke tujuan kita, maka melangkah tanpa 0. Tanpa berhenti.

Setiap perjalanan ku dapati rasa lelah yg kian memintaku untuk berhenti dan pulang. Sekiranya lelah ini yg bisa membuang semua impian dan menjadikan mimpi kita hanya omong kosong belaka. Sesekali ada masa dimana lelah dan bosan dalam berusaha tak kunjung tiba di tujuan kita. Sadarlah.... bumi saja tetap berputar mengelilingi matahari tanpa berhenti dan tahu persis kemana tujuan akhir bumi berputar. Hanya untuk menghadirkan malam dan siang bagi kehidupan. Sekiranya itulah.... benda mati yg bulat besar, atas kuasa-Nya tetap berputar, dan kita yg hidup, yg sebaik-baiknya akan berhenti dan berpasrah akan nasib?
"Tidak."
Langkahlah 100 tanpa 0. Karena kita layak untuk berusaha dan sampai di tujuan kita. Bersama Rabb kita.

#17days to be complete