Surat dunia.....
Kesadaran memelukku. Hari ini aku teringat satu pertemuan di saat siang. Saat aku berada sendirian, ada satu senyum yg mengetuk kaca di hadapanku. Sosoknya yg mungil, melambaikan tangan padaku. Aku dekati dia dan kubukakan pintu untuknya. "Hallo sayang kamu mau masuk?" Kataku.
Engkau masuk dengan riangnya ke dalam ruangan dan menatap seluruh sudut ruangan.
"Gini mba saya mau tanya, bisa ga ya anak saya home schooling," kata seorang ibu yg khawatir.
"Maaf bunda, disini ga bisa," kataku.
Ibu itu tampak kecewa dan menatap lekat anaknya.
"Jadi gini mbaa.... anak saya ga bisa diterima di sekolah normal," katanya.
Aku kembali menatap sosok cilik yg sangat antusias berlarian di dalam ruangan.
Ada satu tanya yg tersimpan saat aku tatap fisik si cilik itu.
"Anak saya ada kelainan, setengah tubuhnya mati dan tidak bisa bergerak normal. Coba perhatikan matanya, disana bisa mba lihat ketidaknormalannya, katanya yg nadanya menjaga perasaan putrinya. Aku menatapnya lekat. Aku lihat tangan kananya terlipat dan tidak bisa digunakan.
"Ya Rabb..... saya tidak tahu bunda," kagetku.
Sungguh..... aku tidak bisa berkata banyak saat ada seorang ibu yg begitu kuatnya mengatakan anaknya sedikit berbeda. Dan si cilik ini tersenyum menunjukan barisan giginya, "iya aku gitu," katanya senang.
Bagaimana bisa sebuah ketidaksempurnaan tubuh masih dibalas dengan senyum bahkan dengan sebuah pengakuan. Aku tergetar menatap cahaya wajahnya yg kian memancar karena tersenyum.
Subhanallah.....
"Kamu kelas berapa salsa?" Tanyaku riang.
"Kelas 2" jawabnya.
"Ohh bukan kelas 2,5 ya?" Ledekku padanya.
"Engga ada" katanya sambil tertawa.
Salsa yang manis...... ada satu perasaan haru yg aku selipkan saat kenal kamu cantik. Aku hanya malu pada diriku yg punya segala hal yg lengkap tapi aku masih merasa tak senang. Tawamu yg buatku sangat semangat lagi..... memang di dunia ini semuanya bukan atas nama kita dalam kepemilikan. Jasad yg terbatas juga bukan milik kita. Semua hal yg menyenangkan hingga jatuh cinta mendalam, semuanya bukan milik kita. Kita hanya dititipkan. Bersenang rialah saat titipan itu masih diberikan karena jika dicabut habislah kesempatan yg ada. Salsa..... hari yg menyenangkan ini aku ingin merenung, bersyukur dan belajar darimu, bahwa kamu saja bisa menerima takdir Allah. Aku juga harus bersyukur jalani takdirku. Love you salsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar