Senin, 16 Juni 2014

My little princess

Surat dunia

"This is not fairy tale, but I am your princess, ayah,"

Ingatkah dulu, jemputan terbaik kita? Sebuah motor butut yg sudah tinggal nama saat ini. Motor itu yg jadi teman keluarga kita. Kemanapun itu. Mengantarku ke sekolah, ke tempat kerjamu, mengajakku jalan-jalan. Dulu, aku selalu bertanya padamu, "yah kenapa ga beli motor baru?"
Kau hanya tersenyum dan menanggapi dengan diam. Berkali-kali aku bertanya demikian,"yah kalau mogok terus ya ganti yg baru,"
Kau hanya tersenyum dan menanggapiku dengan diam.
Dulu, saat aku diantar ke sekolah, maafkan temanku yah. Mereka menertawakan kendaraan kita. Kata mereka itu doyok dan sudah jadi barang bekas. Aku masih tahan kok yah. Mereka yg tertawa indah di mataku, seakan memiliki kendaraan yg mewah pantas untuk tertawa demikian. Yah... maaf ya, aku tidak membelamu. Bukan karena aku tak bahagia denganmu tapi ada saatnya aku akan katakan satu kalimat terindah pada mereka. Yah... apa kabar motor bersejarah kita ya? Motor yg selalu dipakai untuk mengantarku ke sekolah SMP, motor yg berjasa saat UN dan yg buatku bangga karenanya. Iya yah... aku ga malu kok. Itu harta terbaik kita. Aku engga mungkin menghina yg aku miliki saat aku tahu itu adalah pengantar kesuksesanmu sekarang. Bunyinya itu yg sungguh merdu saat dinyalakan mesinnya. Tok.. trotok ... tok lebih mirip suara bajaj. Ayah... apa kabar ya kendaraan putri kecilmu dulu itu? Dimana ya? Aku merindukannya. Sungguh... bersamamu diantar jemput dengan motor tua. Sudah tua doyok lagi. Mungkin itulah yg buatku rindu. Dan aku paham sekarang, kenapa ayah hanya tersenyum saat aku minta beli saja motor yg baru.
"Kau sedang mengajariku arti sebuah sederhana. Arti sebuah kebermanfaatan dan terima kasih atas motor tua kita. Bukan soal merk. Tapi sejarah dan performa. Ayah... rindukah pada motor tua kita? Motor yg buat putri ayah sesukses ini sekarang?"

Sekarang, jangankan satu motor baru, 2-3 motor pasti bisa ayah belikan tapi yg bersejarah itu, yg tak terlupakan. Ayah terima kasih atas kesederhanaamu.

Putri kecilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar