Senin, 16 Juni 2014

Hadroh untuk hatiku

Surat dunia

Hadroh untuk hatiku

"Allah berada tepat di sampingku, semakin dekat... hingga tak berjarak lagi. Sekiranya ridhoi Muhammad juga ada di sampingku, aku rindu ya Rabb,"

Malan ini. 3/4 bulan menghiasi tahta langit. Bersama dua bintang yg berpijar. Andai kamu melihat langit dan menatapnya, maka kita saling menatap kebesaran Allah untuk kita. Ya Rabb.... seketika takbir merambat cepat di celah hatiku menyaksikan berduyun-duyun orang datang untuk memuji lewat zikir yg berjamaah. Ya Rabb... seketika ribuan masa menggetarkanku akan kekuasaan-Mu mengendalikan langkah mereka dalam rel kesyukuran pada-Mu. Dan malam ini, Allah melengkapkan lagi keyakinan akan sebuah damai yg bukan hanya janji belaka. Aku rasakan saat aku ingin belajar menjadi pribadi yg baik lagi. Kau ketuk pintu hatiku... lewat Hadroh yg menggelegar. Tetabuhan yg bersemangat memukulnya, sekaligus zikir pemainnya sebagai  penambah sinar kian menyala.

Sollatullah... salamullah...

Aku bentangkan kepasrahan malamku untuk saat ini. Aku kirim shalawatku untuk kekasih dunia akhirat.

'Ala... toha..  rosulillah....
Aku biarkan telapak tangan ini terbuka meminta turunan balas rindu baginya.

Sollatullah... salamullah...
Dan bergetarlah setiap shalawat yg berkumandang... relung hati semakin terisi. Ingin kembali dan dipeluk rahmat yg tak ada habisnya.

'Ala yasin habibillah...
Dan seketika semua hati tertunduk. Mendengar firman telah terucap dan tersampaikan. Ajakan yg dulu kami abaikan, kini meluruh dalam kesadaran. Akankah setiap waktu ketukan kesadaran terus ada? Agar kami tak kelewatan batas melangkah.

Tetesan air mata mengalir. Inilah ketukan penyadaran yg paling mengena. Jutaan suara berkumandang. Turunlah Engkau ya Rabb... sapa kami lewat damai yg kami rindukan. Sekiranya..  kami datang dan menuju-Mu. Selalu menuju-Mu. Hingga malam ini.

Isra' mi'raj
Al-Baroqah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar