Surat dunia.
"Ini hadiah terindah,"
Herliana. Si kecil ini membuatku penasaran. Ia menyembunyikan kertas kelulusan di belakangku. Sambil tersenyum, ia berkata ini
"Coba tebak berapa nilai mtk ku?"
Aku menggeleng tapi masih penasaran.
"Aku lulus teh... aku dapat nilai 25.24 untuk nilai kelulusan dan matematikaku paling tinggi," katanya kegirangan.
"Alhamdulillah, selamat ya sayang," kataku penuh syukur.
Herliana. Si kecil yg kurang teliti ini tampil jadi pribadi yg percaya diri sekarang. Dulu saat ia masih lama dalam perhitungan lalu masih ragu dalam menyelesaikan soal mtk menjadi PR yg besar bagiku. Tapi alhamdulillah, Allah maha pemberi kemudahan. Ia mampu mengikuti semua trik belajarku. Aku ajarkan cara cepat berhitung. Ia semakin banyak perubahan sekarang. Lebih kritis menganalisa soal dan menemukan solusi penyelesaian. Tak sia-sia kita belajar hingga terkantuk-kantuk untuk mempersiapkan tugas dan try out mu yg luar biasa banyaknya. Kadang kita saling bercerita satu sama lain, yaa curcol dua anak perempuan. Aku anggap dia seperti adik perempuanku karena aku belum punya adik perempuan. Lebih menyenangkan belajar di atas kasur dengan macam-macam camilan. Di tambah gaya belajar kita sama, yaitu dengan musik. Makin kompaklah kita. Dan semua kesusahan yg dulu dijalani karena persiapan UN sudah selesai. Termasuk tugasku yg menemani kamu belajar sudah selesai. Kamu akan melanjutkan di sekolah impianmu, pesantren serta melanjutkan cita-cita almarhum kakakmu, Hersi yg kisahnya pernah aku angkat untuk cerpenku. Terima kasih menjadikanku lengkap dan bahagia, dan kado kelulusanmu untukku.
I love my beloved sister, Herliana dan dua adikmu yg suka mengacaukan belajar kita hhehe Salma dan Sarah serta kakakmu yg fotonya cantik sekali di rumahmu, Hersi.
Thanks God
Tidak ada komentar:
Posting Komentar