Surat dunia...
I proud of Allah dengan semua keagungan yg tergambar jelas di bumi ini. Kuasa dan penyayang atas setiap takdir ciptaan-Nya. Aku bersyukur untuk setiap nafas yg keluar masuk dari tubuhku. Atas detakan jantung yg masih ku rasakan ritmenya, atas aliran darah yg deras mengalir menembus batas logika kami sebagai ciptaan-Nya. Aku bersyukur atas butiran tanah yg mampu menjaga pijakanku yg terap kuat di atas bumi dan langit yg tetap meluas, lapang dan terbentang menaungiku dari atas sana. Untuk setiap keberkahan yg tertanam atau yg terbang di udara... untuk setiap nikmat yg tersedia hingga perut bumi. Nikmat yang terselami di dasar laut. Aku ucapkan syukur pada Allah... sang pengukir kehidupan.
Dan satu nikmat lagi yg buatku takjub ya Rabb.. hujan dan teduhnya...
Rintikan air yg jatuh perlahan menandakan bahwa setiap kehidupan berproses dari perlahan.
Rintikan air yg jatuh dari awan setitik demi setitik adalah cinta yg sungguh tak menyakitkan. Sekiranya jika Allah menumpahkan hujan seperti menumpahkan air dari ember sekaligus, bayangkan saja genting rumahku pasti langsung bocor. Cinta yg diturunkan pelan pelan akan disambut hangat oleh kami di bumi.
Ya Rabb... setiap aku pandangi rintikan hujan, semakin rindu akan ketenangan yg Kau kirim untukku bersama hujan.
Tik... tik.. suaranya yg membuatku jatuh cinta.
Basahnya yg berada di dedaunan menyegarkan setiap ingatan...
Hujan dan kisahnya, mungkin itu yg aku rindukan. Menari di bawah hujan dan merasakan setiap tetesannya di tubuh ini.. membentangkan tangan dan berharap.... aku tetap jatuh cinta pada kenikmatan hujan, kisahnyaa dan basahnya...
Mudah mudahan jauh dari keluh kesah karena hujan. Aammiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar