Jumat, 31 Januari 2014

Senandung Meraih Pengalaman (SMP)

Surat dunia.

Setiap jalan yg aku tempuh adalah pengalaman patut aku syukuri. Berjumpa dengan banyak orang yg begitu setia menemaniku dalam keadaan apapun. Setiap tempat yg membekas jejak pengalaman kita semoga selalu memberi banyak pelajaran yg berharga. 3 tahun ku lewati bersama kalian adalah masa yg sangat luar biasa menyenangkan. Masa putih biru pencari identitas diri pernah kita jalani bersama. Waktu dimana kita ingin saling diakui satu sama lain dan ingin terus tampil sebagai abg yg intelek dan supel. Hahaha tak ubahnya masa yg begitu menggelitik saat kita mulai mengerti arti pentingnya perasaan cinta. Cinta yg entah itu hanya kagum atau idola atau memang cinta yg sesungguhnya akan dipertemukan di masa depan? Entahlah... satu hal ini buat kami belajar untuk saling bisa mengerti arti hadir diri kita untuk org yang kita sayangi. Setiap geming sedih, cerah bahagia menjadi satu campuran yg menyatu dengan kita. Seberapa sering kita bertengkar? Seberapa banyak foto yg bergaya norak? Seberapa sering kita tertawa? Aku hanya bisa menjawab pertanyaan yg ketika, sering sekali tertawa. Inilah masaku meraih pengalaman untuk aku pelajari. Bersama kalian... aku dapatkan banyak hal. Belajar sederhana, belajar saling mendengarkan, menghargai, belajar saling gantian traktir, belajar untuk saling gantian silaturahmi dan belajar untuk saling prihatin. Yaa kata prihatin menjadi kekuatan kita..  bahwa sebaik baiknya teman adalah mereka yg mengerti hidup prihatin karena jika berfoya foya kemelaratan akan menghantui. Terima kasih yaa Ezra sutaningtyas tellusa, mysell rollina, yanni eria, eka sun putri, afrianti eka pratiwi. Love you... jaga mereka Ya Rabb...

Rabu, 29 Januari 2014

First

Surat dunia.

Eka Nurwati. Nama singkat yg mudah mudahan menjadi doa yg jadi kenyataan. Eka Nurwati wanita pertama yg memberikan cahaya. Nama sederhana yg mungkin menjadi nama yg enak untuk diucapkan dari ayah dan mama.
Eka... begitulah orang memanggilku. Nama yg artinya adalah satu. Semoga tetap menjadi nomor satu dalam hal kebaikan.
Ya Rabb... first i will tell story about my first experience.
Bermain. Berenang. Berlari. Itu yg aku sukai ketika kecil. Bersama teman teman TK aku nikmati cerahnya masa kecil. Bersama mereka aku belajar banyak hal. Papan luncur, ayunan, perosotan dan semua lingkaran lingkaran kecil di halaman TK menjadi cara belajar yg paling menyenangkan buatku. Bertugas sebagai polisi lalu lintas dan patroli semasa TK dulu. Atau berjalan jalan bersama guru untuk bersyukur atas semua yg Tuhan ciptakan di bumi.
Ketika siang menjelang, aku belajar arti kebersamaan yg hangat. Menikmati makan siang bersama dengan penutupnya adalah buah apel yg manis. Gelak dan tawa menjadi satu memori yg sulit aku tepis jauh. Kerinduan semakin bertahta saat aku nyanyikan lagu "ambilkan bulan bu" lagu yg menjadi puncak dari kisah taman kanak kanakku. Lagu yg aku nyanyikan ketika perpisahan di TK. Itulah wajah yg selalu terbayang saat aku terpejam setelah mengingat masa TK, wajah bu Yuli, bu Tika, dan semua guru yg begitu halusnya melarang dan begitu tegasnya mendidik.
Ya Rabb... masa yg kau betikan saat itu sangatlah indah. Kini hanya satu demi satu kerlingan jatuh di ujung pelupuk mata... mengharapkan bahwa aku bisa mencium punggung tanggan guru guruku saat ini...
Maha besar atas segala takdir hamba-Nya.
Sekolah Dasar. Hari pertama memasuki SD. Aku ingat saat malam bertabur bintang, ditemani api unggun yg menghangat ayah berkata bahwa aku tidak bisa TK lagi. Aku khawatir tidak bisa bertemu guru guruku. Lalu ayah melanjutkan perkataannya  bahwa aku akan sekolaj di SD. Terbayang bagaimana semua yg sudah aku jalanj, aku sukai dan orang orang yang akj sayangi kelak aku tinggalkan. Sebenarnya bukan aku yg meninggalkan tapi kita semua saling meninggalkan satu sama lain untuk melanjutkan sekolah. Aku kira semua tak akan semenyenangkan di TK. Karena cukup untukku bermain dan berbagi banyak hal di TK.
Aku bertemu dua teman yg setia hingga saat ini. Mereka yang ada dan tetap on stay beside me. Aku mengucapkan terima kasih atas kesediaannya menjadi teman terawet dan tertoleransi. Aku hanya seorang yg biasa. Aku punya banyak kekurangan yg tak patut aku ceritakan. Cukuplah kalian yg mengenalku dan tahu bagaimana aku. Aku hanya seorang yg kadang merepotkan tapi kalian tak merasa direpotkan. Terima kasih atas semua tatapan yg selalu memperhatikanku, telinga yang selalu mendengarkanku, lisan yg selalu mengingatkanku, dan rasa sayang kalian untukku. Aku tidak tahu, telah menjadi apa aku dalam hidup kalian tapi kalian sudah sangat berarti di hidupku. Sukses yaa... aku berdoa dari jauh..
Erlina Julianti
Peni Guslianti

Ratna Ningsih

Sisi gelap

Surat inspirasi...
Setiap manusia pernah ada di lembah terdalam. Atau mungkin pernah di palung laut terdalam. Setiap manusia pernah membuka pintu salah dan masuk ke ruangan gelap nan sempit. Memburamkan kenyataan dan mata hati untuk melihat Rabb nya. Manusia pernah khilaf dalam sesalnya. Pebuatan, fikiran dan prasangka yg buruk terselip dalam jasad manusia. Manusia pernah kehilangan arah untuk pulang. Bisa saja mencari jalan hidupnya yg entah akan kemana. Bagai perahu yg termenung di tengah lautan lepas atau kapal yg siap karam diterpa ombak. Manusia pernah ada di masa sulit untuk dijalani. Di masa yg kesspian untuk menikmati dosa sendirian. Manusia pernah salah dan menyesal. Akan tindakannya yg busuk tapi selalu ia banggakan. Astaghfirullah... aku bicara ini bukan semata aku terbaik dan jaub dari dosa. Tapi aku merasakannya sendiri. Saat aku kesepian di sisi yg menghitam bagai lorong yg panjang dan  ku masuki tanpa aku sadar dan aku mencoba keluar melihat sedikit cahaya yg bersinar. Ya Rabb... serapuhnya hamba Mu ini karena imannya masih tipis. Maaf atas segala kesalahan di masa lalu. Kesalahan yg buat manusia takut kembali lagi atau melangkah ke depan. Manusia pernah jauh dari sadarnya, pernah hilang rasionalnya tapi Rabb tak pernah jauh dari kami semua. Bahkan caraNya lembut menelusup ke hati untuk sadar dan segera bertaubat. Segera istighfar dan bersujud pasrahkan diri... DIA Rabb maha penyadaran yg paling mujarab, maha pengingat hikmah yg paling bermanfaat dan maha yg selalu menerima hamba hamba apa adanya. Cukup mengaku bersalah dan memperbaiki... tak ada yg tak bisa dimaafkan, semua adalah cara yg mulia untuk memperingati kita..  walau lewat sisi hitam yg kita jalani sendiri...

Aku bermimpi bisa menulis bersamamu di tepi pantai

Surat dunia.

Angin... ombak... air... suara yg paling indah di dunia. Di tepinya menikmati sambil menulis bersamamu, menjadi mimpi yg ingin aku tembus menjadi kenyataan.
Di tepi pantai, duduk di atas pasir putih dan menapaki kelembutan pasir yg menghangat karena terpaan sinar matahari.
Aku ingin bisa bersamamu menulis semua karyaku. Aku ingin kamu menjadi salah satu inspirasi yg hidup di hatiku. Ketika mengingatmu aku tersenyum. Aku ingin semua yg ku tulis adalah semangatku karena mengenalmu. Semangat yg selalu mengalir melalui energiku dan penaku. Aku ingin kamu selalu begitu, menemaniku setiap pena ini tergores dan setiap tulisan ini terangkai.
Aku ingin bisa menikmati hari bersamamu, ribuan jalan yg tertempuh tapi kamu masih di sampingku. Aku mau setiap terbitnya matahari kau ada di depan mataku. Menyambutku dengan cinta yg dalam dan semakin jauh mendasar di hati. Aku ingin semua yg aku alami, aku bagi bersamamu, agar kita merasa lengkap satu sama lain.
Sampai aku pandang jauh ke ujung laut lepas, aku tetap mengharapkan hal yg sama, bersamamu...
Hingga namamu terukir di pasir, aku ingin bersamamu. Hingga ombak yg menghapus, tapi kau tidak terhapus. Tetap di sampingku.

Selasa, 28 Januari 2014

Under the rainy

Surat dunia...

I proud of Allah dengan semua keagungan yg tergambar jelas di bumi ini. Kuasa dan penyayang atas setiap takdir ciptaan-Nya. Aku bersyukur untuk setiap nafas yg keluar masuk dari tubuhku. Atas detakan jantung yg masih ku rasakan ritmenya, atas aliran darah yg deras mengalir menembus batas logika kami sebagai ciptaan-Nya. Aku bersyukur atas butiran tanah yg mampu menjaga pijakanku yg terap kuat di atas bumi dan langit yg tetap meluas, lapang dan terbentang menaungiku dari atas sana. Untuk setiap keberkahan yg tertanam atau yg terbang di udara... untuk setiap nikmat yg tersedia hingga perut bumi. Nikmat yang terselami di dasar laut. Aku ucapkan syukur pada Allah... sang pengukir kehidupan.
Dan satu nikmat lagi yg buatku takjub ya Rabb..  hujan dan teduhnya...
Rintikan air yg jatuh perlahan menandakan bahwa setiap kehidupan berproses dari perlahan.
Rintikan air yg jatuh dari awan setitik demi setitik adalah cinta yg sungguh tak menyakitkan. Sekiranya jika Allah menumpahkan hujan seperti menumpahkan air dari ember sekaligus, bayangkan saja genting rumahku pasti langsung bocor. Cinta yg diturunkan pelan pelan akan disambut hangat oleh kami di bumi.
Ya Rabb... setiap aku pandangi rintikan hujan, semakin rindu akan ketenangan yg Kau kirim untukku bersama hujan.
Tik... tik..  suaranya yg membuatku jatuh cinta.
Basahnya yg berada di dedaunan menyegarkan setiap ingatan...
Hujan dan kisahnya, mungkin itu yg aku rindukan. Menari di bawah hujan dan merasakan setiap tetesannya di tubuh ini.. membentangkan tangan dan berharap.... aku tetap jatuh cinta pada kenikmatan hujan, kisahnyaa dan basahnya...
Mudah mudahan jauh dari keluh kesah karena hujan. Aammiin.

Kamu, dirimu, untukmu

Surat Dunia...
teruntukmu

Ya Rabb
mungkin Engkau sudah hafal betul namanya sering ku sebut dalam setiap doa doa ku ..
Sering aku ceritakan sebelum lelap tidurku pada-Mu.
ku titipkan namanya pada Mu, di setiap aku ingat padanya yg akan baik-baik saja bersama-Mu.
beri dia kebahagiaan dari bahagia milik Mu bahagia yg tak pernah putus dan berhenti untuknya, selipkan rasa yg sama di hatinya seperti rasa di hati hamba ..
tuntunlah dia agar searah dgn jalan ku ..
jadikan lah dia pemuda yg terbaik untukku dan agamaku yg Engkau dan serta ibu ku ridhoi ..
pesiapkanlah dia menjadi imam ku yg dpt membimbingku ..
Ya Rabb
jangan biarkan aku tenggelam dalam pengharapan dunia...
Dalam egois diri untuk menomorsatukannya daripada Ya Rab..
Sungguh... cegahlah hamba saat hamba terlena...
ku ingin cinta ku di ridhoi oleh Mu ..
teruntukmu, aku ingin kau yg pertama yg mengisi hati ini...
Pertama yg memanggil "cinta" atau "sayang" untukku.
teruntukmu, aku selalu berdoa agar kau dan aku kelak akan menjadi kita ..
menjadi satu tujuan untuk Ya Rabb...
Menjadi satu juang untuk Ya Rabb...
kembali karena cinta, bersama cinta dan untuk cinta kita bersama...
Sang pencipta...
teruntukmu, jemputlah aku sebagai bidadari mu, untuk selamanya.

Based on story : Rumaisha
revisi by me

Minggu, 26 Januari 2014

You are my laugh

Surat dunia...
Satu.... aku hanya ingin mengatakan bahwa Allah sangat adil pada hamba sepertiku.
Dua... aku hanya ingin mengatakan bahwa aku juga hamba yg belum bisa sempurna kebaikan dan amalnya.
Tiga... tapi meskipun banyak kekurangan dalam diri ini, masih ada orang yg sudi bersamaku.
Dear sahabat yg baik hatinya...
Terima kasih yaa atas semua yg kalian lakukan untuk kita bersama.
Awal masa orientasi, kita tidur bersama di ruang kotak yg begitu dingin. Masih ingat kan? Kita harus berdingin ria diatas tikar sambil berselimut mukena. Satu dua tiga hingga banyak cerita yg kita bagi bersama. Atau ingatkah malam malam kita ke mall hanya untuk membeli peralatan ospek. Sambil mesem asem kita bersama digodain sama mas mas di gramedia.  setelah itu kita nongkrong di kedai pinggir jalan untuk mengisi perut kita.
Masih ingat saat kita harus bersabar duduk mendengarkan para pemateri yg luar biasa... luar biasa lamaa penyampaiannya. Kita harus tahan kesemutan dan pinggang yg pegal luar biasa sambil tetap tersenyum sumringah. Ingatkah saat kita bernyanyi bersama sambil melambaikan tangan karena ada peserta ospek yg nyanyi lagu pelan pelan saja. Aku yakin kalian ingat semua itu.
Hingga sekarang, kita selalu berdaulat bahwa setiap kuliah harus foto. Agar nanti selalu ada kenangan yg tetap hidup walau hanya lewat sekotak foto berwarna.
Setiap makan siang, setiap janjian, setiap pertemuan, setiap belajar wajib ada fotonya.
Ya Rabb... bangga betul dengan mereka semua.
Ada yg jadi mama kita semua, meski sudah jadi mama tapi tetap semagat belajar, ada yg stay cool dengan karikaturnya, ada yg medok bahasanya, ada yg lembuuutt bgt bicaranya, ada yg kerjaannya pakai kamera depan terus di setiap saat, ada yg kerjaannya hunting makanan, jadi foto model, so child, so everything for you :*
Semangat yaa buat S1 nya...
2-3 tahun lagi kita wisuda yaa...
mudah mudahan selalu eksis di setiap kesempatan.
Thanks my Rabb. Thanks for you you youuuuuu i love you too.

Satu malam dua kesedihan

Surat untuk Allah..

Ya Rabb hatiku berbisik dalam sunyi yg panjang.
Dalam pekatnya malam berteman bau sang fajar yg siap datang..
Aku terdiam mengulang satu demi satu waktu yg terlewat.
Ya Rabb... betapa hati ini rindu akan pelukanmu.
Betapa hati ini ingin mengadu banyak hal padamu...
Aku datang dengan banyak khilaf dan dosa.
Datang dengan ribuan keluh kesah yg tak ada ujungnya.
Datang dengan ribuan kufur yg tak ada habisnya.
Seakan akulah hamba yg tak bisa bertaat pada ya Rabb.
Hari ini ada dua pisau yg menghujam jantungku.
Mengaburkan ketenanganku
Dan meluapkan banyak emosiku.
Malam ini aku benar benar menyesal atas kelalaianku dalam cintaku pada Ya Rabb.
Benar benar menyesal dalam luapan emosi yg menjatuhkan kendaliku.
Aku minta maaf Ya Rabb atas semua yg terjadi hari ini.
karena aku membuat semuanya yg serba putih
Semuanya yg serba bening kini kotor karena khilafku.
Aku malu pada Ya Rabb...
Aku malu pada Ya Rabb...
Maaf jika semuanya karena tidak bijaksananya aku pada Mu.
maaf jika semuanya karena tidak tegasnya aku dalam menuju ridhoMu.
Dan pada akhirnyaa inilah titik dimana aku harus bisa menjadi sebaik baiknya hambaMu. Dengan ini Ya Rabb mengingatkanku.
Bismilah maaf yaa Ya Rabb.

Rabu, 22 Januari 2014

Terima kasih sudah mengenalkan Gahtan

Surat dunia.

Sore itu..  kamu datang dengan riangnya. Membuka pintu dengan cepatnya lalu berlarian di dalam ruangan. Sore itu... aku tersenyum ke arahmu untuk mengenalmu lebih dekat lagi. Tapi kamu tetap berlarian. Menjatuhkan benda benda yg dapat kamu jatuhkan.
"Gahtan..."
Teriak larangan. Tapi kamu tetap berlari. Berpindah dari satu sudut ke sudut yg lain.
Sore itu.... kamu naik ke atas meja dan menari di atasnya lalu meloncat dan berlari ke lantai atas. Menjatuhkan kipas angin yg berdiri dan menyebarkan kotak huruf ke lantai. Sore itu... aku hanya tersenyum melihatmu yg beraksi hebat. Kamu jatuhkan setiap bangku di kelas dan mengacaukan suasana belajar teman lainnya. Kamu sangat menikmati semua hal.
"Dia itu senang kalau ada temannya," kata bundanya. Tapi aku ragu saat ku tahu begitu hebatnya dia dalam mengeksplorasi kelas.
Di sore yg lain begitu meyakinkanku. Dia berusaha masuk sebagai dirinya sendiri diantara kakak kelasnya. Dia duduk bersama sambil menunggu gilirannya bermain games komputer. Dia duduk dan masuk diantara sosialnya anak anak. Ya Rabb... aku salah... dia tidak nakal tapi hanya ingin menjelajahi dunianya. Meski belajar harus naik turun tangga atau bahkan sengaja dikunci di luar kelas olehnya, itulah caranya belajar dan sayang pada seseorang.
"Miss diluar, nanti aku kunci dari dalam,"
Ini memang tidak menciptakan suasana kondusif kelad tapi inilah hal yg menyenangkan versinya.
"Jadi ini mobil derek. Buat derek mobil dan cara membongkarnya seperti ini," katanya yg sedang reparasi mobil mainannya.
Subhanallah... dia sangat luar biasa menjelaskan setiap bagian yg dibongkar.
Inilah alur yg mengagetkan. Anak cukup mengikuti apa yg disuka dan kita menemaninya tanpa melupakan menyisipkan pengetahuan baru padanya.
Bismillah buat eksplorasi kelas bersama Gahtan...

Rabu, 15 Januari 2014

Doa sepanjang hayat

Surat dunia.

Kado yg sangat dan paling sederhana yang bisa aku berikan dan cuma ini yang aku punya.
Dear hati yg sudah memilih kemana ia akan berlabuh...
Ya Rabb sebuah itikad baik telah dijalankan oleh hamba yg satu ini. Telah tergenapi semua pencarian panjang, perjalanan yg tak sebentar dan kesabaran yg tiada akhirnya untuk tetap percaya akan takdir dan jodohnya. Ya Rabb itikad baik telah terlaksana di bumi. Tempatnya mencari dan menanti bidadari surga yang akan bersamanya selalu. Dalam kata-kata sederhana ini aku ingin menyampaikan doa yg sederhana. Aku ucapkan terima kasih atas kebaikan yg selalu tersebar olehnya. Atas semua semangat, perjalanan, tawa dan semua yg pernah dilakukan untukku dan teman teman sekelasku.
Setiap alur waktu yg berjalan selama itu aku mendoakan yg terbaik untuk kita semua. Dan sebuah pilihan dan keberaniannya untuk berbagi bersama bidadari pilihan, aku ucapkan syukur alhamdulillah...
Semoga Allah selalu ada bersama kalian. Menaungi setiap waktu dalam cinta yg tak pernah ada habisnya. Dalam ibadah yg tak pernah ada lelahnya dan dalam masa depan yg menanti kalian. Semoga keluarga yg kelak satu persatu hadir diantara kalian membuat kalian selalu bahagia. Gemar bersyukur.. gemar bahagia... gemar mencintai satu sama lain. Semoga dan semogaa ini bisa mewakili atas ketidakhadiranku dan teman teman sekelas. Terima kasih... alright!





Selasa, 14 Januari 2014

Ketika hati pasrah

Surat untuk Allah, 

Yaa Rabb....

Jadikanlah kehidupan kami dalam aliran 

Keberkahan agar kami gemar melakukan kebaikan.

Jadikan kami orang yg pandai merefleksikan hikmah kehidupan.

Yang senantiasa menjadikan sabar dan syukur menjadi perhiasan yg kami kenakan.

Ya Rabb... 

Letakan cinta kami pada tempat yg tepat, cinta yg membuat degup jantung kami semakin cepat, karena hadirnya yg buat semangat. Cinta yg buat kami semakin cinta pada diri kami dan selalu bersyukur atas keadaan kami. Cinta yg menjauhkan kami dari keadaan merugi.

Jadikan kami hamba yang membalas cinta-Mu dengan cinta

Yang berorientasi pada destinasi surga bukan dunia yg kadang buat kami lelah

Melewati hari demi hari dengan keimanan dengan itu Kau muluskan jalan kami dalam ketaatan.

Hingga kami terus berada di jalan kebenaran

Yaa Rabb...

Suburkan ladang hati kami dengan cinta kepada-Mu

Cinta yg HANYA karena-Mu

Cinta yg siap jadi pengantar pada bahagia dan menjalani kehidupan dengan penuh cahaya.

Menjalankan ibadah dengan cinta, berbuat baik pada sesama dengan cinta...

Engkau maha pengasih dan penyayang. Maha lembut yg paling lembut. Maha cinta yg paling mencinta. 

Bungkuslah rapi cinta ini dalam kesabaran kami. Menanti tanpa kehilangan kendali dari nafsu dan duniawi. Atau keinginan saling memiliki kuat hingga kami menduakanmu. Bungkuslah cinta ini dalam balutan tenang. Tenang akan takdir Allah jelas lebih menakjubkan dari nalar kami. Bungkuslah cinta kami menjadi cinta yg terus mengalirkan ibadah untuk -Mu. Bungkuslah cinta kami untuk terjaga di waktu yg tepat, di saat yg tepat.

Kembalikan kami di jalan-Mu, wahai Allah...

Dengan cinta yg terus menggema di dada.

Cinta yg tertanam dalam, cinta yg terus terhujam sampai mata kami terpejam. Cinta kepada-Mu. Utuh. 

Akhirnya kamu datang (lagi)

Surat dunia untuk sahabatku.

Awalnya aku takut untuk bertemu kamu. Setelah semua yg telah aku lakukan untukmu. Aku takut berbicara lagi padamu karena semua yg telah aku lakukan padamu. Aku takut untuk memulai lagi setelah semua yg telah aku lakukan padamu. Tapi tadi pagi, kamu datang mengetuk pintu rumahku dan tersenyum untukku. Kaku. Yaa itu yg aku rasakan saat aku harus membalas senyummu. Aku lebih banyak diam di hadapanmu. Kaku. Ya itu yg aku rasakan saat kau menjabat tanganku lalu menyebut namaku. Kaku. Yaa itu yg aku rasakan setelah lama tak bertemu. Lama tak bicara. Lama tak ada waktu bersama.
Tapi... hari ini kau datang dengan mengalahkan emosimu. Kau datang dengan niat yg baik. Aku malu. Malu untuk menyambut hadirmu. Maaf... hati pernah khilaf berprasangka. Fikiran pernah khilaf dalam berfikir tentangmu. Lisan ini pernah khilaf berbicara untukmu. Maaf atas semua waktu yg tak banyak dariku untukmu. Terima kasih atas kesediaannya 13 tahun menjadi sahabat terawet selamanya. Apa yg terjadi kemarin... apa yg hilang... apa yg niat mau menghilang... melupakan dan dilupakan... menghapus atau dihapus... semua itu tidak penting. Yang penting 13 tahun itu tetap jadi waktu terbaik bersamamu tanpa dirusak oleh apapun.
terima kasih atas petualangan menembus atmosfer duka dan atmosfer bahagia. Semoga persahabatan ini tak ada tamatnya. Dan ingat "almarhum guru kita, juga tahu kalau kita sahabat dari kecil so jaga persahabatan buat jadi kabar gembira beliau di surga. Aammiin"

Based on story : mba inep guslianti hhe

Senin, 13 Januari 2014

Tikar kematian dan kafan

Surat duniaku.

Allah maha pemilik nyawa-ku..
Aku lemas tak berdaya menyaksikan satu firman lagi yg menyadarkanku. Seseorang yg pernah aku banggakan kini terbujur kaku di depan mataku. Sembilan tahun yg lalu, dia tersenyum di depan mataku. Berdiri di hadapanku. Berbicara banyak hal untukku. Sembilan tahun yg lalu, saat mendung dipeluk langit lalu hujan disambut bumi, aku tertawa dalam kebebasanku belajar bersamamu. Kala itu kau ajak aku keliling dunia lewat peta usang yg entah itu masih ada atau tidak saat ini. Kau bawa aku dalam dunia riangmu. Walau dalam hati kami takut karena akan ada ujian negara, tapi kau tak pernah ragukan kami. Aku ingat kala itu saat aku tahu bahwa negara terkecil di dunia adalah Vatikan dan kenapa orang India pandai bernyanyi. Itu yg selaku aku ingat darimu.
Hari ini, saat langit cerah saat aku mulai terlupa sosok dirimu kau hadir dengan kabar yg menggetarkanku. Perpisahan yg pernah kita lakukan saat kelulusan kini tinggal perpisahan selamanya. Ya Allah... belum sempat aku jenguk dirimu setelah sembilan tahun yg lalu. Belum sempat aku kabarkan kelulusan smp, kelulusan sma ku, bahkan keadaanku saat ini. Semua tinggal sesal yg terbekas jelas dalam tangisan. Saat bakti ku padamu cukup setelah kelulusanku. Aku menyesal...
Seandainya sembilan tahun lalu aku bisa menggenapkan baktiku sesempurna mungkin untukmu, aku bisa mengikhlaskan. Ya Rabb maha pemilik keadaan. Maha penguasa takdir. Saat tikar kematian menjemputmu yg berbalut kain kafan...
Semua yg terjadi sembilan tahun lalu terasa dekat.
Tinggal doa yg bisa mengantarmu tenang dalam pelukan sang pencipta,
"Ya Rabb guruku yg periang sedang bersamamu, jagalah beliau dalam arsyi-Mu, pertemukanku dengannya nanti untuk bisa aku ceritakan semua ilmu, semua pelajaran hidup, semua semangat karena dia telah menjadi sebaik-baiknya guruku,"

Aammiin. Mohon doanya.

Based on story : kediaman keluarga alm.Ade sutendi.

Hati yg mencari-Mu

Surat untuk Allah.

Ya Rabb. Dengarlah suara tabuhan ini. Ku harap ini terdengar di arsyi Mu. Ku harap Kau berkenan tersanjung untuk menikmati setiap nada yg berpadu dengan semangat kami. Ya Rabb. Malam ini kami habiskan untuk bisa bernyanyi indah untuk-Mu. Walau tak seindah para qiroah yg berkumandang atas ayat-Mu, tapi ini cukup untuk kami persembahkan. Semangat kami untuk terus meramaikan rumah-Mu dengan suara pujian, doa, hafalan, bacaan ayat-Mu dan berjihad untuk menuntut ilmu. Semoga Kau terus tersanjung untuk menikmati niat baik kami untuk-Mu. Setiap ibadah yang mudah-mudahan berkah bagi kami. Dan bagi seluruh alam yg sesungguhnya senantiasa bertasbih menyanjung-Mu.

Based on story : Qosidah Nurul Hasanah

Waktu yg menyekat

Surat duniaku.

Malam yg bermusik dengan rintikan hujan, aku temukan satu lembar foto yg sengaja aku cetak untuk kenang-kenangan sebelum kamu merantau. Satu lembar foto ini yg juga membingungkanku. Dalam foto kita dekat dan akrab tapi sekarang? Yaa kita jauh. Jarak mungkin jadi pembatas untuk kita bisa bercerita riang secara langsung atau bercerita dalam tangis sekalipun. Jangan kau tanya aku, kemana waktu yg pernah ada buat kita? Atau kau tanyakan aku mengapa kita tidak bisa seperti dulu? Karena yg lalu hanya jadi souvenir hidup yg telah kita jalani bersama. Tak ada yg ingin renggang atau merenggangkan persahabatan. Tak ada yg mau meninggalkan atau ditinggalkan yg ada hanya satu, harus terbiasa tanpa situasi dulu. Aku berbicara seperti ini karena aku sadar. Waktu yg melemahkanku. Dengan semua kesibukanku. Aku sadar perlu aku intropeksi diri untuk kebaikanku. Dan kamu... terima kasih atas pengertiannya. Ceritalah apa yg ingin kau ceritakan. Manfaatkan waktu untuk kita bersahabat.

Sabtu, 11 Januari 2014

Persembahan langit pagi

Surat dunia.

Selamat berbaur cahaya dengan langit. Peluklah hamparan langit dengan sinar yg tetap terang. Walau kemarin badai hujan datang untuk ditumpahkan ke bumi, ku rasa sekaranglah cerahnya langit. Langit yg terbentang tak berujung yg selalu melihatku di bawahnya. Melihat setiap jalan yg aku lewati, setiap tindakan yg aku lakukan, setiap tawa yg aku berikan bahkan keluh kesah yg tak juga hilang dalam fitrahnya manusia.
Salam untuk cahaya dan langit yg menjadi teman. Setiap hamparan langit yg ku lihat tetaplah selalu indah. Entah karena ini jatuh cinta atau karena hanya langitlah yg buat hatiku selalu merasa lapang dan luas. Kadang ketika aku ingin mengungkapkan satu hal yg berat. Aku tumpahkan dengan melihat langit dan semua luntur seketika. Kadang rindu aku juga sampaikan pada langit. Meski belum tentu rindu itu tepat akan pergi ke alamatnya tapi setidaknya rindu

Tidak hanya milikku. Katanya dimanapun kita berada kita selalu lihat langit yg sama. Jadi itu juga yg buatku ingin melihat langit. Sambil berharap orang yang aku rindukan melihat langit yang sama.

Salam buat langit pagi ini. Cantik.



Jumat, 10 Januari 2014

Gapai mimpimu

Bila kau mulai lelah berjalan
Dan berfikir untuk menyerah
Nyanyikanlah lagi mimpimu
Kau akan bertahan
Nyalakanlah asa di hati
Harapanmu tak boleh mati
Gapailah mimpi
Keajaiban pasti terjadi
Gapai mimpimu..
Jangan pernah berhenti
Sampai kau temukan
Apa yg kau cari
Walau jatuh bangkitlah kembali
Dan lihatlah keajaiban pasti terjadi

Saatnya kau kan berhenti
Melihat jejak yg kau jalani
Perjuangan tawa dan air matamu
Tak sia-sia..
Nyanyikanlah lagi mimpimu..
Agar seluruh dunia tahu..
kini kau temukan keajaiban mimpimu..

Selamat berjuang, semoga berkah..

Mungkin kau akan di puncak

Surat duniaku.

Aku pernah bermimpi kau pergi jauh melangkah. Kakimu tak mau berhenti untuk terus melangkah. Matamu tak pernah lelah untuk melihat ke depan. Telingamu tak pernah mengabaikan suara peringatan dan tekadmu bulat. Lebih bulat dari cincin yg aku miliki. Hanya satu tujuannya. Puncak tertinggi.
Aku melihatmu dari kaki gunung. Melihat satu manusia yg siap mendaki menuju semua harapannya di puncak. Melihatmu yg tersenyum dengan mata berbinar, aku tersenyum melihatmu juga. Selamat berjuang. Puncak memang tinggi. Tapi semangatmu tak kalah tinggi. Puncak memang lelah untuk didaki tapi kelelahanmu tak akan dirasa jika kau ingat hal yg menyenangkan.
Ingatkah saat malam itu, kau berkata "capek itu sugesti,"
Yaa sugesti. Aku percaya kau selalu semangat terus.
"Tapi kita juga harus sayangi diri kita,"
Yaa sayangi diri kita. Semoga kamu juga.
Perjalanan masih panjang. Jangan takut. Setiap batu yg kau injak, setiap angin yg berhembus , setiap cahaya yg menerangimu semoga kau tetap mendaki tinggi. Puncak itu tak ada artinya jika kau berhenti di tengah perjalanan. Jangan berhenti bahkan jangan kembali  tetaplah mendaki. Puncak itu milikmu. Hingga kau ada disana. Sampaikanlah salammu untuk semua batu, semua angin, semua cahaya, semua hati yg buatmu kuat dan salam juga untukku yg tetap menunggu di kaki gunung. Untuk melihatmu taklukan puncak impianmu.
Selamat berjuang untuk semua pendakian mimpimu. Aku akan menunggu hingga kau turun dan kembali.

Mungkin itulah mimpi yg bisa aku tafsirkan. Perjalanan naik gunung. Perjalanan meraih masa depanmu.

Rabu, 08 Januari 2014

Jejak sedekah ilmu.

"Bahwa kita bisa charger akhirat sambil menjalani dunia kerja" sri irdayati.

  Sedekah ilmu. Sederhana dan berkah luar biasa. Dengan semangat berbagi kita usaha bersama untuk bisa bermanfaat untuk orang lain.
Sedekah ilmu itu tempatnya berbagi ilmu. Awalnya nama sedekah ilmu sendiri atas prakarsa ibu irdayati. Dengan modal semangat dan fasilitas yg dimiliki beliau maka pelan pelan kita jalankan si. Untuk merekrut anggota, bu irda memusatkan untuk para tkg ojeg dan petugas dishub di ruko kranggan cibubur. Hari pertama turun ke lapangan untuk rekrut anggota si. Berbagai respon muncul dalam kedatangan kami. Ada yg percaya. Ada juga yg ragu.
"Masa sih belajar gratis untuk anak saya? Operasionalnya gimana?"

Hmm kami hanya tersenyum menanggapinya. Memang konsep belajar gratis masih diragukan. Takutnya ujung ujung duit. Karena orang tahu kami bekerja di lembaga bimbel. Tapi ini demi ibadah kami. Agar sambil bekerja kami bisa beribadah.
  Satu murid berhasil terekrut. Kelas 2 SD. Bangga rasanya meskipun perjuangan luar biasa menghadapi banyak keraguan tapi Allah ga akan mempersulit hambanya.
  Menuju kelas pertama. Tapi Allah punya rencana lain. Murid Si pertama kami, tidak jadi ikut belajar dalam Si. Hmm hati cuma bisa ikhlas saat kita punya harapan tapi kenyataan punya jalannya sendiri.
  Semangat satu mungkin hilang tapi akarnya tetap ada di jiwa kami. Terjun ke lapangan kedua kalinya untuk merekrut anggota baru.
Kami bertemu dengan wawan dan mutiara. Dua malaikat yg jadi gerbang untuk semua keberkahan di Si. Sehari hari wawan dan mutiara dinas mengimpulkan barang bekas membantu orang tuanya.
" kamu mau belajar gratis ga di sini di Ayo pinter" kataku yg sambil memberikan 2 gelas es coklat kepada mereka.
" mau mau..."
"Oke nanti jumat datang yaa kesini. Jam setengah dua." Tegasku.
  Hanya dari dua gelas es coklat semua menjadi tambah berkahnya. Tanggal 8 November 2013. Jumat siang. Mereka datang. Tidak hanya berdua tapi mereka datang bertujuh. Rasanyaa terharu saat Allah sedang memudahkan jalan kita dengan takdir yg menakjubkan.
  Dan inilah generasi pertama sedekah ilmu. Generasi yg meramaikan ayo pinter setiap jumat siang. Generasi yg mudah mudahan berkah, bermanfaat untuk sesama, berpengetahuan, selalu usaha terbaik tapi tetap memuliakan Allah.
  Sungguh inilah kehebatan sebuah niat baik. Semoga mereka akan dapatkan banyak pengalaman baik itu belajar dan keahlian lainnya. Dan bersama mereka kami banyam belajar bahwa jangan malu dg siapa kita tapi malulah jika tak melakukan usaha apa apa.
Sedekah ilmu. Guru terbaik kami. Laboratorium ayo pinter dan semangat baru kami.

"Mengagungkan Tuhan dengan memanusiakan manusia,"
dedy purwanto

     Salam SI dan Ayo pinter

Surat untuk imamku

Ini bagian surat duniaa..

Imamku yg akan aku jumpai nanti...
Bagaimana dirimu? Allah yg lebih mengerti diri ini. Bagaimana wajahmu? Semoga terhias ceria dan senyuman agar aku selalu ingat untuk menyedehkahkan senyumanku.
Bagaimana tutur katamu? Semoga berkata lembut dan menenangkan. Agar nantinya kau bisa mengingatkanku kebaikan dg kelembutan.
Bagaimana sikapmu? Semoga kau memuliakan wanitamu, menjaga derajatnya, dan menjaganya dari perangai dunia yg tak aman. Bagaimana hatimu? Semoga hanya satu. Agar kau ingat Allah dan agamamu. Dengan itu, Allah akan mengingatkanmu padaku.
Bagaimana akhlakmu? Semoga yg karimah. Agar nanti kau mengubah wanita ini menjadi hamba yg baik.
Bagaimana dg cintanya? Semoga tak terbatas, agar nanti kau mencintai penciptamu, maka Dia akan mempersatukan kita dalam naungan cinta yg indah. Bagaimana denganku? Semoga dengan adanya imamku akan membuatku terus berjuang mencintai Allah, imamku, keluargaku, dan negriku. Dimanaa imamku berada? Hanya Allah yg tahu...

Based on story : catatan usang selagi SMA

Hamparan Doa

Ini bagian dari surat dunia,

  Wahai Yang Maha Esa, Yang Maha tunggal, Yang tak beranak dan tidak diperanakan, serta tak ada tandingan-Nya...

  Anugerahkan kepada kami rahmat yang luas, yang dengannya kami mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat...

  Maafkan kezaliman dan kedurhakaan kami,
  Yang maha mulia, agar sirna semua dosa kami yang lebih banyak dari buih gelombang, yang lebih tinggi dari tumpukan gunung.
  Wahai Allah yg tidak menyianyiakan org yg memohon...
  Jauhkanlah amal kami dari riya, jauhkanlah lisan kami dari bohong, jauhkan mata kami dari maksiat dan khianat, sesungguhnya Allah tahu apa yg ada di hati kami bahkan sebelum kami mengucapkannya, sebelum kami melakukannya..
   Ya Rabb kami berharap perlindungan-Mu dari api neraka
  Kami memohon penjagaan dari api neraka
  Kami mohon pertolongan dari api neraka
  Kami kembali, mengakui dosa dan ingin bertobat.
  Kamilah org yg sengsara dan membutuhkan-Mu.
  Kamilah org yg ketakutan dan mencari-Mu selalu..
  Ya Allah jangan campakan wajah kami dari api neraka karena tak pandai bersyukur
  Hanya pada Allah kami mohon pertolongan, dalam hidup kami, mati kamj, kubur kami, dan akhirat kami.
  Kuatkan dalam hati kamj harapan untuk-Mu
  Putuskanlah harapan selain pada-Mu sehingga kami tidak berharap pada hal yg tidak pasti.
  Anugerahkan keselamatan agar dapat menentramkan kami
  Akhiri hidup kami dg kebaikan yg bisa membunuh dosa dosa kami.
  Berikanlah kami ikhlas atas semua takdir dan semua pengharapan kami pada-Mu.
  Penuhi hati kami dg cinta dan rasa takut pada-Mu.
  Kesendirian yg hanya dengan-Mu dan rindu atas nama-Mu
  Masukkan kami dalam golongan yg selamat
  Org yg diperkenankan melihat wahah-Mu di surga
  Org yg memenuhi menara langit-Mu yg indah...

      Based on story  : melukis pelangi

Selasa, 07 Januari 2014

Kepada hati yg gelisah

Selamat malam sang penguasa hati ini. Yg terjaga dalam kuasamu untuk bisa tetap tenang atau berderu. Yg tertakdir untuk diam atau bicara di hati. Saat ada celah yg bisa aku masuki untuk mengerti hati ini, maka kudapati hati yg mulai bolak balik, naik turun, tenang... dan bisa berubah gelisah.
   Saat gelisah mengikatku kuat, aku cari kemana ketenanganku? Kemana kedamaianku? Aku cari menuju dasarnya sekalipun, tetap... aku tak menemukan apapun. Hanya gelisah dan semakin gelisah yg terasa.
    Saat aku mulai lelah merasakannya, aku jatuhkan tubuh ini dalam gelaran panjang. Aku tundukan kepalaku pasrah. Mengangkat kedua tanganku memelas.
"Ya Rabb, hatiku milikmu.. rasaku untukmu... ruang hatiku juga kamarmu untuk masuk. Jika gelisah ini pantas karena aku jauh darimu maka berilah aku jalan kembali yg cepat agar segera kau hidup di hatiku. Jika gelisah ini karena salah tindakanku maka ingatkanlah aku lewat caramu, jika gelisah ini karena aku takut untuk bertemu besok maka beranikan aku segera tapi jika hati ini gelisah karena alasan rindu semoga rindu ini milikmu. Sibukkan aku dengan hal yg buatku lupa. Kalau aku sedanh gelisah..."

Senin, 06 Januari 2014

Surat Dunia

Rasanya mimpi ini semakin dekat....

   Rasanya menunggu mereka datang seperti kedatangan malaikat Allah yg sengaja dikirimkan. Merekalah guru terbaik. Yang setiap semangat mereka menjadi bangunan benteng kuat untuk diri ini. Membuat kepercayaan semakin menguat seiring dengan prestasi mereka. Inilah mimpi yg pernah aku bayangkan yg dulu hanya jadi angin yg masih melayang di atas kepala tapi benar-benar terjadi sekarang, di depan mataku.
     "Saya mau jadi tentara," kata Dea.
   Rasanya aku ingin menitikan air mata. Saat aku temukan syukur dari mereka. Selalu ceria yg menyadarkanku bahwa tak pernah ada keraguan dan kata menyerah dalam diri mereka. Setiap kisah mereka ada yg langsung meresap ke nurani ada juga yg menamparku. Tamparan yg menyadarkan lagi agar terus bersyukur dengan keadaanku yg sekarang.
    Semoga ini selalu berkah. Biar Allah yg menjatuhkan berkah-Nya. Dan biar akh yg selalu belajar untuk anak-anakku.

Minggu, 05 Januari 2014

Surat inspirasi

(Akankah) surgaku menghilang (?)

   Ini hanya tulisan yg biasa semoga ada kisah baik di dalamnya.

     Siang hari. Ketika aku pulang kuliah, aku pastikan untuk pulang dengan cepat. Meski sebenarnya ada janji dijemput tapi entah pulang sendiri lebih baik. Aku naik angkutan umum trayek 40 yg sedang terparkir di depan pasar. Segera aku naik dan ambil posisi duduk di samping sopir, tempat favoritku.
    Supir angkot basa-basi padaku dengan melontarkan pertanyaan yg umum, baru pulang kerja mba?
      "Bukan, baru pulang kuliah." Jawabku singkat.
       " kuliah? Dulu saya juga mau kuliah tapi yaa karena biaya jadinya ga kesampean." Katanya dg nada kehilangan harapan.
   Sebenarnya greget juga saat ada yg bilang tidak bisa kuliah karena faktor biaya. Karena ini pengalaman pribadi juga.
   "Dulu saya juga memutuskan untuk menunda, balik lagi karena biaya tapi saya akhirnya ambil langkah cepat buat kerja terus kuliah."
     Sopir angkot sejenak berfikir untuk melanjutkan percakapan. "Saya ga susah susah banget sihh cuma dulu saya manja aja karena semua serba ada." Katanya.
      "Tapi... karena manja itu yg buat saya menyesal..." katanya yg nadanya mulai lirih.
    "Kenapa?" Keingintahuanku.
     "Dulu saat saya masih SMA saya ga pernah mikir waktu yg akan datang. Saat saya mau apapun saya akan menuntutnya bahkan dengan paksaan dan kata kasar. Sekarang rasanya sedih saat semua yg saya lakukan belum tentu bisa diterima ibu saya,"

    Suasana mendung langit sama seperti suasana sopir angkot itu. Ada satu hal yg buatnya ingin mengungkapkan semuanya.
   "Saya sering membentak ibu saya, kata kasar dan semua perlakuan saya yg ga layak dibilang anak." Katanya yg fokus menyetir tapi aku yakin hati dan fikirannya mulai rindu kepada seseorang. Ibu.
    "Ibu meninggal sesaat saya marah dengannya," katanya.
     Aku rasakan desir haru mulai merasuk di hati. Aku rindu mama. Rindu untuk selalu bersamanya.
     Langit berubah cepat, mendung berganti derasan hujan yg turun bersama angin.
    "Setiap jumat saya selalu ke makamnya, cuma itu yg bisa saya lakukan," lanjutnya.
    Lidahku kelu untuk berkata. Hanya terdiam menikmati semua kenangan perlakuanku ke mama. Apa aku sudah benar jadi seorang anak?
     Dan surgaku yg masih ada, apa sudah aku genap berbakti padanya? Atau justru aku hanya menyakitinya tanpa aku sadari.
      Dan sore itu, tercermin wajah ketakutan akan kehilangan surga yg indah, surga yg ketika di dunia tersia siakan dan ketika hilang kita bagai debu yg siap terhempas oleh angin. Dan itulah ketakutanku juga, saat aku ditinggal surgaku apa baktiku padanya siap menguatkanku?
    Untuk surganya yg menghilang, semoga tetap jadi miliknya kekal di akhirat. Mungkin beliau hilang di matamu tapi tidak di hatimu.
     "Semoga hati ini terus menyimpan kenangan bersamamu, semoga lisan ini berdoa untukmu, kaki dan tangan ini bergerak dan melangkah untukmu."

       Based on story : abang angkot 40

Surat inspirasi

Sekeping hati yg tak boleh retak...

"Doa dalam tulisan untuk cinta Allah yg sedang berjuang mempertahankan prasangka baiknya"

   Teruntuk salah satu cinta kecil Allah, aku ucapkan selamat atas kekuatanmu dalam melewati jalinan cinta Allah yang mengagumkan. Dialah maha seadil-adilnya cinta yg tak pernah absen dan futur dalam menyayangimu dan keluargamu.
   Dialah maha selembut-lembutnya kasih sayang, meski lewat sakit sekalipun. Aku mengerti bahwa tak mungkin bisa diterima dengan "biasa saja" saat dihadapkan atas penyakit bahkan kematian sekalipun. Karena kita merasa diri ini adalah milik kita seutuhnya. Tak boleh ada sakit, hilang, rusak atau terancam harus mati sekalipun. Tapi segeralah istighfar, rendahkan hati untuk tetap menyanjung-Nya dalam keadaan tidak menyenangkan sekalipun.

    Teruntuk salah satu cinta kecil Allah, tetaplah bangga atas kesulitan sekalipun, karena cara Allah menunjukan cinta bukan lewat pelukan hangat atau ciuman kening yg selalu kamu harapkan daru org terkasih di hatimu. Seperti yang aku bilang bahwa cara cinta Allah mengagumkan. Dia mencintaimu lewat cobaan yg sedang dijalani.

    Jangan kau sesali setiap langkah yg pernah kau lakukan atau setiap kesalahan yg khilaf atas nama dirimu, mungkin itu titik dimana kamu berada dalam ketidaksempurnaan sebagai manusia. Fikirkanlah... bahwa semya yg terjadi hari ini adalah caranta agar kamh bisa bermanja ria dengan-Nya. Menjadikan dia satu sandaran yg paling kuat.
     Teruntuk salah satu cinta Allah, untuk setiap berkah, nikmat, rezeki hingga saat ini. Nikmatilah dan rasakanlah seikhlasnya hati mengecap pahit sekalipun. Dia akan jatuh hati padamu. Dia skan mencurahkan berlipat lipat kebahagiaan yg tak kunjung muaranya.
      Harus tetap tersenyum, karena Allah selalu hidup di hati kita. Tak perlu takut, menghindar dan mengelabui takdir karena cinta Allah datang lewat skenario yg tak bisa tertebak. Tersenyum kembali, bahwa Dia selalu di arsyi, selalu ada demi kamu. Maka jagalah hatimu agar tidam retak oleh prasangka buruk.
   Cintai Dia kembali dengan cara terbaikmu. Biarlah Dia memelukmu dalam malam dan menggenggamu kala siang.

Terima kasih atas pembelajarannya.  Lekas sembh yaa

Surat Dunia

Lembaran Surat Untuk Cintaku.

    Aku cinta padamu walau kau lebih tahu semua isi hatiku. Karena kau pemilik segenggam jiwa ini, jiwa yg akan lemah karena diri ini dan akan kuat karenamu.
    Aku cinta padamu dalam ingatan yg selalu aku bayangkan. Semua cinta yg kau limpahkan tanpa kendali. Di setiap aku membuka mata hingga nanti saatnya menutup mata.
   Aku cinta padamu dalam lagu hati yg bernyanyi untuk menyebut namamu dalam nyanyian riang hatiku yg sedang belajar bersyukur.
   Aku cinta padamu dalam hati yg dalam, yg tak terselami siapapun dan hanya kau yang mampu menjaga ketulusannya. Kau satu-satunya tempat aku pasrahkan hasrat dan nafsu yg kadang membutakanku.
  Aku cinta padamu dalam lisan yg tetap mengucap namamu. Tetap membuatmu selalu ingin aku panggil di segala waktu.
  Aku cinta padamu dalam tindakan yg mengelus lembut untukmu dengan tetap berkasih sayang padamu dan tetap berbagi karenamu.

   Semoga... cinta ini semakin dalam dan menyentuh jiwaku...

Read (mu, kau) : ya Rabb

Surat Untuk Allah

Izinkanlah aku menjadi penulis...

Ya Rabb, sungguh sangat berharga jika aku bisa memaknai tulisan demi tulisan yang bermanfaat bagi orang lain. Dengan kisah-kisah yang luar biasa menggetarkan, menaik turunkan, menambah imanku sendiri. Kisah yg bisa dibaca semua orang sebagai cerminan bahwa si penulis ini masih perlu belajar lagi.
     Ya Rabb, suatu saat mimpi ini bukan hanya sebuah kekuatan alam bawah sadar yg rutin muncul ketika tertidur pulas. Semoga keinginan ini terus ada di sampingku. Menulis setiap firman dan cara luar biasa Allah menyibak berkah agar terasa dan terlihat di hati dan mata kita. Dan aku hanya ingin, semua inspirasi hanya dari-Mu, karena-Mu dan untuk-Mu.

Sebuah Surat Baru

Bismillahirrahmanirrahim.

Surat pertama aku tulis, sebagai salam yg sempat aku simpan lama dan tak ingin aku sampaikan. Membuka lembar yang baru untuk semangat yang baru. Jalan baru yg menyirat keyakinan baru untuk tetap menjadi diri sendiri. Surat demi surat akan terkirim. Surat yang isinya visionerku dan semua hal yg pantas untuk aku sampaikan. Memeluk kenangan yg telah terlewat akan lebih berharga jika disampaikan. Salam Eka Nurwati