Sabtu, 12 April 2014

Yang lalu yang sempat tertinggal

Surat dunia...

Kembali menengok ke belakang adalah cara kita sadar dari mana kita mulai belajar dan mulai dalam langkah pertama.

Terima kasih sayang, menyempatkan berkenalan denganku lewat kebersamaan yang hangat. Melihat kegigihan kalian dalam belajar dan berteman adalah inspirasi baru untukku. Terima kasih atas pertemuan dan kesempatan menikmati sore bersama. Lewat karnaval dan lomba-lomba yang mendidik serta mencicipi masakan kalian yang enak. Belum tentu saya bisa seperti kalian. Bebas. Menyatu dengan alam dan berani tentunya. Inilah kesayanganku yang baru aku kenal, walau penuh dengan riuh celoteh kalian tapi itu membuatku semakin dekat dengan kalian.
Satu paket langit aku kirim juga dari sudut sekolah lamaku. Nostalgia kian merambat dalan benakku saat ingat masa dulu. Masa sekolah dasar. Melihat kalian seperti melihatku juga. Hingga senja menutup sore nan cerah. Kita bersama bersujud dalam 3 rakaat kita. Ya Allah... aku merasakan bebas dan menyatu lewat nikmat Allah kembali. Jagalah generasi muda ini ya Rabb... karena merekalah angkatan penerusku. Karena merekalah sang petualang. Sang pemberani dan pemimpin dunia. Karena merekalah... ceria dunia lewat kepolosan usia mereka. Ya Allah terima kasih atas kesempatan ini. Terima kasih kau hadirkan mereka untukku.
Semakin takjub pada anak Indonesia..  saat api kehangatan mulai menyala saat itulah aku semakin mengenal mereka. Adik-adikku. Dengan aksi mereka  yaa belum tentu aku bisa. Selamat ya sayang, kalian hebat.

Kembali untuk mengingat masa lalu tak masalah. Kembali untuk merasakan rindu yang lalu tak masalah. Karena dimanapun kita perlu ingat darimana kita akan kemana hingga kapan. Kita hanya berusaha melebarkan ikhtiar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar