Surat dunia
Kesempatan tidak hanya datang sekali, pasti ada kesempatan yang lain untuk bisa digenggam. Tapi bukannya kesempatan kedua tidak datang jika kita tidak memanfaatkan kesempatan pertama? Ibarat buah rambutan yg matang namun tidak dipetik maka lama - kelamaan busuk juga. Ada yang bilang seperti ini, kesempatan kedua bisa saja datang tapi apa kita sempat waktunya untuk menyambut kesempatan kedua? Ya Allah...
mimpi yang rasanya dekat kini perlahan bergeming. Memang yang namanya perjalanan mimpi tidak mesti lancar seperti tol tapi semua punya harapan yang sama, lancar dan selamat.
Melihat foto itu, seperti ada jalan baru terbuka. Bertemu seseorang yg hadirnya hanya lewat karya dan quotes sosial media tapi jika ada kesempatan bisa bertemu dengan seseorang itu dan merasakan selangkah lebih dekat dengannya, subhanallah.... semangatnya bagai merecon yang membludak. Tapi... hidup memang harus tegas. Pilih satu, jangan keduanya. Di waktu yang sama ada kewajiban kuliah menanti. Jika memang untuk bertemu belum saatnya, perjumpaan ku genapi lewat doa dan shalat. Ya seperti yang ku bilang tadi, sosok idola itu hidup lewat karyanya.
Aku belajar bahwa semangat itu tidak karena "siapa". Sip... selamanya bertindak karena orang lain saat tidak bersama rasanya menghilang. Mungkin semangat itu karena "apa" apa bermanfaat untuk orang lain?
terima kasih Allah, terima kasih kenyataan, terima kasih kawan yg sudah bersemangat ria untukku. Maksudku soal aku belum saatnya bertemu dengan seseorang ini. Ini bukan keluh kesah, tapi ini belajar. Karena aku masih nol banget.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar