Minggu, 03 November 2019

Senyum Saat Usia Senja

#Novemberousbertanya2

Hal yang buatku tertarik saat ke pasar tradisional adalah melihat nenek-nenek atau kakek-kakek yang masih semangat jadi pedagang. Senyum dengan jejeran gigi yang sudah tak lengkap lagi (read : ompong) ditambah celoteh mereka membuat suasana ramai. Jadi teringat sama nenek yang dulu jadi pedagang telur asin.
Sebenarnya ada rasa kasihan jika melihat di usia senja mereka masih berkelut dengan pekerjaan. Kalau ke pasar, lihat orang tua yang berjualan harus disempatkan beli. Bisa jadi harapan untuk mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bahkan fikiran burukku berseliweran, "Kemana anak-anaknya ya.. Kok dibiarkan dagang di pasar?" atau pertanyaannya seperti ini, "Kok tega yaa.. Sudah tua dibiarkan cari uang sendiri," dan banyak lagi pertanyaan yang intinya sama, kasihan.

Tapi, ketika aku tanya sang nenek, "Nek, kenapa jualan di pasar? Memang boleh sama anak dan cucu nenek?" sang nenek hanya senyum sambil jawab dengan santainya. "Kalau nenek di rumah bingung kegiatan apa. Kalau di pasar banyak ketemu orang. Banyak kegiatan. Lebih sehat." Jawaban nenek ada benarnya juga. Kadang prasangka kita saja yang menyeramkan dari kenyataan sebenarnya. Jika di usia senja rentan akan kesehatan. Kalau tidak didukung dengan pola fikir positif dan menyenangkan akan berpengaruh pada kesehatan. Seperti nenek tadi, kalau di rumah kegiatannya hanya tidur, makan, duduk di teras, makan lagi, tidur lagi, paling seru main dengan cucu. Tapi jika aktivitas berdagang, tubuh dilatih untuk bergerak. Otak terus berfikir dampaknya adalah tubuh makin bugar dan sehat. Mungkin itu asumsi sederhananya.

Tapi... Ada juga nenek kakek yang berjualan karena memang anak-anaknya kurang peduli akan kebutuhan sehari-hari mereka. Yang seperti ini kita harus garis bawahi. Orang tua kita sudah berjuang untuk kehidupan kita sejak kecil. Sudah seharusnya bakti kita adalah membahagiakan mereka baik diusia muda mereka hingga usia senja mereka. Karena bakti sama orang tua tidak akan menjadikan kita "miskin". Kemarin baca qoutes di inst**r*m, "Jika ingin rezeki kita seperti raja, maka perlakukanlah kedua orang tua kita seperti raja." Jadi pengen ke pasar, beli cenil sama lupis denga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar