Seorang pemuda gagah datang ke sebuah kantor untuk melamar pekerjaan. Tak lama menunggu, namanya dipanggil oleh seorang sekretaris untuk segera masuk ke ruangan kantor.
Pak direktur mempersilahkan duduk. Satu persatu map dibuka. Ia menyimak nilai demi nilai perolehan dari perguruan tinggi. Rata-rata nilai sempurna. Namun sang direktur masih ragu. "Baik... Pak Jati, pernahkah bapak melihat telapak tangan ibu bapak?" tanya sang direktur. "Maaf pak, untuk apa?" tanya sang pemuda.
Sang direktur pun berdiri. Mengulurkan tangan untuk segera berjabat tangan. "Baiklah.. Setelah bapak melihat telapak tangan ibu, nanti kita bisa bertemu dan ngobrol- ngobrol lagi.
Sang pemuda selalu berfikir. Tentang syarat yang diajukan sang direktur. Sesampainya di rumah, pemuda tersebut disambut oleh ibunya. "Gimana le, diterima atau tidak?" pemuda itu hanya tersenyum menatap ibunya. Ia duduk di hadapan ibunya. "Ndak apa-apa kalau memang tidak diterima. Belum rezeki." sang pemuda menyentuh telapak tangan ibunya. Sambil merasakan guratan kasar kulit telapak tangan. "Bu... Ini kok ada luka tergores?" Sang ibu hanya santai menanggapi. "Oh.. Itu waktu ibu sedang kerja menyapu jalanan. Ibu dapet telfon dari kamu yang mengabarkan kamu dapet beasiswa kuliah. Terlalu senang, sampai ibu ga lihat ada kayu di sapu ibu dan menancap di tangan.
Sang pemuda tak kuat membendung sedih dan haru. Air matanya mulai menetes. "Bu, ini di telunjuk ibu kok ada goresan luka juga?" sang ibu tetap santai menanggapi. "Itu pas kamu telfon lulus kuliah, ibu senang sekali. Sampai tidak lihat kalau ada besi di tumpukan sampah. Ibu bangga walau ibu tukang sapu tapi anak ibu sarjana." Sang pemuda memeluk erat Ibunya. Meluapkan segenap kasih sayang. Sejak hari itu, terasa berbeda. Sang pemuda menjalani penuh makna dari arti kasih sayang seorang ibu.
Ia kembali ke kantor dan bertemu direktur. "Saya paham pak sekarang, arti dari keikhlasan Ibu saya dalam membesarkan saya. Tanganya yang melindungi dan merawat saya. Setiap pengorbanannya adalah nafas bagi saya." Sang direktur tersenyum bangga. Ia mengulurkan tangan seraya menyambut karyawan baru di perusahaan.
#nuliskeroyokan
#gerbongaksara
#gerbongaksaraday22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar