Senin, 04 November 2019

Sekotak bekal

#Novemberousbertanya4

Hal kecil yang membahagiakan hari ini adalah bisa menyiapkan bekal untuk suami dan diri sendiri. Sebagai keluarga yang sedang merintis dan menapaki dunia rumah tangga membawa bekal justru menghemat pengeluaran. Hemat yaa... Bukan pelit. Kalau hemat artinya kita bisa meminimalisir pengeluaran atau menekan aliran dana belanja bulanan. Namun kalau pelit artinya benar-benar tidak ada upaya pemenuhan kebutuhan padahal itu prioritas.

Soal bekal makan siang ternyata penting juga dalam membangun komunikasi antara pasangan. Bukan berarti harus jago banget masak, sederhana dan simpel namun dalam maknanya. Ibarat puitis, "Setiap butiran nasi ada letupan cinta di dalamnya" hehehe agak berlebihan juga yaa...

Tapi dengan begitu, suami akan paham bahwa bentuk cinta not only "I love you bebe" tapi tindakan mendukung upaya mengenyangkan perut dan kemakmuran jasmani. Heheh.

Bekal juga mencegah kita dari jajan di luar yang harus kita perhatikan kebersihannya. Mencegah penggunaan bahan pengawet yang berbahaya dan paling penting MSG berlebihan. Dampaknya belum terasa sekarang, karena tubuh sedang bugar dan sehatnya. Tapi 5-10 tahun kedepan, efek dari bahan pengawet akan bermunculan.

Itulah sekiranya kebahagiaan kecil yang bisa melindungi diri ini dan orang terdekat. Bagian ending yang paling bahagia, "Bekelnya habis ga?" langsung kroscek tas dan memastikan. Pelajaran dari bekal ini adalah menghargai pemberian. Jika habis, alangkah bahagianya hati amboi....

#Novemberous
#Novemberousbertanya
#30harimenulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar