Kamis, 26 Maret 2015

Siapakah Dirimu?

Siapakah dirimu?

Aku tidak berhak menilaimu dari mataku yang melihat. Karena bisa saja mata salah dalam mengartikan keadaanmu. Aku tidak boleh percaya begitu saja pada kata orang lain tentang dirimu karena apa yang orang katakan belumlah benar adanya dirimu. Lalu siapakah kamu?
Bagiku kamu adalah belahan jiwaku. Kamu adalah bagian dari pelengkapku. Bagiku kamu adalah keping hati yang tak terpisahkan dariku. Kamu adalah satu takdir yang akan berjalan bersamaku. Kamu adalah teman hingga aku menua dan mati. Kamu adalah.... sosok ayah kedua bagiku. Seorang laki-laki yang mau menanggung kehidupanku. Laki-laki yang mau menanggung dosaku. Laki-laki yang mengingatkanku akan kebaikan dan melarangku akan keburukan. Kamu adalah laki-laki yang siap melindungiku dari apapun bahayanya. Laki-laki yang akan berjuang keras demi bahagianya diriku.
Siapakah kamu?
Buatku, kamu adalah seseorang yang mau menerimaku apa adanya. Yang memaafkan khilafku dan memperbaiki kesalahanku. Kamu adalah seseorang yang mau bermimpi bersamaku dan berjuang bersamaku. Bukan harta lagi yang ada di benakku tapi keberadaanmu di sampingku yang buatku yakin bahwa kita bisa melangkah jauh bersama. Siapakah kamu? Tentu bukan seseorang bertahta karena aku pun bukan wanita yang mulia dan bertahta.
Lalu siapakah kamu?
Kamu adalah keluargaku, kamu adalah laki-laki yang mau mendengar ayahku. Yang patuh pada ayahku, yang menghormati ayahku sebagaimana aku hormati beliau. Kamu adalah laki-laki yang sayang dan cinta pada ibuku. Sebagaimana kamu cinta pada ibumu. Kamu adalah laki-laki yang mau bercanda riang dengan adikku. Kamu mau berbagi banyak tawa dengan adik kecilku. Dan kamu adalah laki-laki yang menyayangi adik-adikku seperti kamu sayang pada adikmu. Aku tak minta banyak darimu, sayangi keluargaku dulu barulah sayangi aku. Kamu bisa denganku, kamu bertemu denganku dan kamu memilihku tentu aku ada karena keluargaku. Aku tak minta banyak, sayangi keluargaku. Merekalah muara keluh kesahku sebelum kamulah sandaranku. Mereka adalah semangatku. Sebelum kamu menyemangatiku. Sayangilah keluargaku. Sebelum kamu membawaku pergi, sayangi keluargaku. Sebelum aku tak bersama keluargaku lagu, sayangi keluargaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar