Sabtu, 05 Oktober 2019

Day 6 - Menua Bersamamu

Ia tetap menatap ke arah gerbang. Menunggu dengan sabar akan kehadiran seseorang. Sesekali Ia menengok jam dinding untuk menepis sepi.

Kring.. Kring.. Bel sepeda berdering. Ia sigap bangun dari tempat duduk dan menyambut seseorang. Ia mencium punggung tangan seseorang tersebut. Menanti oleh-oleh yang dibawa. Begitulah Rangga, kesayangan. "Kek.. Sudah makan sore belum?" Aku menyapa kakek. Kakek terkejut dari lamunannya. "Sudah," jawabnya.

Beberapa hari ini kakek sering melamun. Semenjak kepergian nenek satu tahun lalu, kakek lebih banyak diam. Harus ikhlas melepaskan.

6 bulan belakangan ini rumah tampak sepi. Anak kakek pun ditugaskan untuk bekerja di luar pulau. Hanya tinggal aku dan dua orang pembantu di rumah. Aku ditugaskan oleh Tuan Rangga, putra kakek untuk menjaga selama beliau tugas.

Jika melihat kakek, aku jadi ingat bapak di kampung. Aku suka menghabiskan waktu sore untuk mengobrol santai dengan kakek. Mendengar kisah-kisah kehidupan beliau dan keluarga besar.

Sore itu, di selasar taman belakang. Kakek memanggilku. "Inah.. Mulai besok pulang kampung saja. Nanti semua pesangon kita bayar," aku hanya terdiam meresapi kata-kata kakek. "Saya dipecat kek?" "Bukan.. Hanya saja kamu kan pernah cerita ada bapak di kampung yang sudah tua. Temani saja. Karena buat apa jika hartamu banyak namun hatimu kesepian," "Lalu kakek sama siapa?" "Telfon Rangga, bilang kakek ingin bicara," Aku sambungkan video call kepada Tuan Rangga.

Rangga.. Masa kecilmu dulu bapak tak ingin melewatkan sedikit waktu tanpamu. Melihatmu tumbuh besar hingga sekarang. Masa-masa itu tak terjadi lagi. Pulanglah... Temani masa-masa bapakmu saat ini. Harta yang kita kumpulkan tak ada artinya jika kita kehilangan waktu. Bapak hanya sebentar saja minta waktumu pulang. Bapak ingin menua dalam kehangatan dan kebersamaan keluarga.

Kakek menutup panggilan dan menyerahkan ponsel padaku. Sebenarnya hatiku teriris. Apakah sesepi itu rasanya hingga kakek harus memohon?
Kakek menatap gerbang. Berharap seseorang pulang. Benar adanya, Tuan Rangga pulang. Ia segera memeluk kakek dan membiarkan rasa sepi itu terobati.
#nuliskeroyokan
#gerbongaksara
#gerbongaksaraday6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar