Sabtu, 01 Agustus 2015

Catatan "ingin belajar"


Catatan "ingin belajar"

"Ketika aku malas, aku ingat bahwa aku akan melahirkan putra/putri hebat dan mereka akan bersama-sama hingga dewasa,"

Catatan ingin belajar ini saya ambil dari kisah teman saya yang sangat bertekad untuk terus belajar demi bekalnya menjadi orang tua yang hebat. Satu kutipan beliau yang saya sukai adalah,

"Seorang perempuan bisa jadi berbie yang sangat cantik, didandani ini itu, tapi bisakah ia nanti menjadi ibu yang sholehah? Bisakah?"

Satu pertanyaan yang membuat kita bercermin diri. Sudahkah kita memikirkan ke arah sana?
Ahh kejauhan... yang di depan mata aja dulu dijalani.
Yaa itu kawan, menjadi seorang ibu adalah hal yang menanti di depan mata kita.
Kita masih muda loh.. masih mau kumpul kesana sini.
Iyaa karena masih muda jadi lebih mudah memahami hal-hal yang baru.
Ahh seriuss ga ketuaan nih bahas tentang emak-emak plus tugasnya yang bejibun?
Yaa ga tuaa. Justru ketinggalan zaman kalau ternyata kita belum memahami kodrat kita sebagai seorang wanita.

Lalu???
Mari kita kembali pada tokoh yang inspiratif, yakni teman saya. Beliau berkata, bahwa menjadi seorang ibu adalah cita-cita yang sangat mulia. Menurutnya inilah titik awal dari sebuah kemajuan agama dan negara.
Loh kok jadi panjang dan merembet ke negara segala. Kan udah jadi urusan bapak jokowi soal negara mah....

Ehmmm kita kembali ke tokoh yaa. Beliau membalikan pertanyaan pada saya,
"Pasti ada dong ibu pak Jokowi?"

"Ada dong!"

"Sama halnya saat kita harus menyadari tentang adanya siti hawa dan adam. Kita belajar bahwa penciptaan mereka adalah untuk memakmurkan bumi dan beribadah pada Allah,"

"Kaitannya gimana nih?"

"Begini... kita bisa saja menarik banyak garis tentang keturunan. Pasti ada sosok ibu. Nah.. sekarang kita telaah baik-baik. Sehebat tokoh Habibie, tokoh Merry Riana, tokoh Oki Setiana Dewi, Pak Susilo dan Bu Ani, lalu mba Dian Sastrowardoyo dan masih banyak lagi tokoh hebat lainnya tentu ada sosok ibu yang menyertai mereka. Tentu ibu yang hebat yang melahirkan generasi hebat,"

"Bukannya setiap anak sama ya?"

"Yaa sama. Setiap anak bagai kertas putih. Ibu yang hebat akan menorehkan tinta akhlak baik pada anaknya. Lalu jika satu ibu mampu menorehkan akhlakul karimah di kertas satu anak lalu bagaimana jika ada puluh jutaan ibu yang melakukan hal yang sama pada anaknya? Maka dari itu posisi seorang ibu bisa mendukung tegaknya negara. Pernah dengar ini "wanita adalah tiang negara," maka jikalau ingin menghancurkan negara maka hancurkanlah wanitanya. Cara mudah memahaminya seperti itu,"

"Subhanallah... lalu bagaimana sekiranya kita yang belum siap memikirkan ke arah sana (menjadi seorang ibu)?"

"Siap atau tidak kita akan menjadi seorang ibu, insyaallah... maka dari itu kuncinya adalah teruslah belajar. Belajar untuk bisa menjadi wanita yang baik. Baik akhlaknya. Baik ucapannya. Baik tingkahnya. Cerdas itu banyak dan bisa diraih siapa saja tapi kalau menjadi ibu yang baik sekolahnya cuma satu, di masa hidupnya. Cantik bisa dibuat dengan banyak teknologi namun menjadi ibu yang sholehah dibuatnya cuma satu cara yaitu dekat dan berdoa sama Allah agar disholehahkan setiap hari. Lalu satu yang paling penting lagi, jikalau kita tak sadar arti hidup kita di masa depan maka kita tak akan semangat belajar. Maka dengan kita sadar akan menjadi apa kita di masa depan kita akan terus dicambuk agar tidak malas. Saya sangat sadar... bahwaa saya akan menjadi ibu bagi anak-anak saya makanya saya akan terus belajar agar anak-anak bangga akan mamanya yang bisa menemani dan mengajarinya banyak hal,"

Dan beliau membuat saya memikirkan sangat jauh ke depan. Tentang arti diri saya dan masa depan saya yang indah menjadi ibu atas anak-anak saya.

Satu pesan beliau untuk kita semua para wanita sholehah,

"Ingatlah saat anak burung ingin belajar terbang dan ibu burung sayapnya patah maka tak sempurna perkembangan burung kecil itu. Begitulah peran kita yang tak dijalankan dengan baik karena kita belum cukup bekal maka yang akan merasakan dampaknya adalah anak-anak kita,"

Semoga kita menjadi ibu yang sholehah. Ammiinn...

*catatan ingin belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar