Sabtu, 08 Desember 2018

See You November

#TahunKetiga30 - See You Novemberous

Sebenarnya ini bukan akhir, tapi awal bagi Kita semua untuk lebih baik lagi. Saya mengucapkan terima kasih kepada admin yang selalu memantau track menulis Kami. Setia mengingatkan jika ada deadline yang tidak tuntas. Di event ini Saya merasakan punya pembaca setia. Setiap tulisan yang diposting selalu diapresiasi lewat direct message.

Awalnya hanya ingin belajar disiplin dari chalenge ini, tapi kok makin hari bikin nagih yaa min, hhe. Rajin stalker admin untuk membaca karya-karya teman-teman Novemberous. Setiap pagi selalu menebak, tema yang bikin hati terkoyak apa tema yang bikin imajinasi berpetualang. Tapi jujur min, banyak bapernya.

Setelah baca tulisan lainnya, seperti butiran debu di alam semesta yaa... Belum bisa se-out of the box lainnya. Ternyata dunia saya masih sempit. Harus lebih banyak baca dan traveling jauh sepertinya.

Untuk postingan kali ini tepat 1 Desember, karena semalam sedang flashback 30 tulisan. Intinya masih belum percaya jari ini akrab sama keyboard handphone. Hhehe..

Dalam doa, saya munajah kepada Allah.
"Semoga teman-teman semua dilimpahkan kesehatan, keberkahan, perlindungan dan umur yang panjang,"

Salam sayang

Minggu, 30 September 2018

6 Hal Merusak Pahala

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Dear sahabat blogger, ilmu bisa menjaga diri kita dimanapun kita berada. Alhamdulillah hari ini mendapat ilmu yang mudah-mudahan menjadi pengingat diri kita semua. Terutama diri saya yang harus sering diingatkan tentang sabar dan kebenaran.

Salah satu ciri orang merugi adalah beribadah namun sia-sia ibarat melukis di tepi pantai yang selalu digulung ombak hingga tak ada bekas. Berikut ini adalah 6 sifat yang dapat merusak kebaikan yang pernah kita lakukan.

Berikut adalah penjabaran Al-mukarrom ustadzh Acep Firdaus, S.Pd.

Selamat membaca...

6 sifat yang merusak amal kebaikan

1. Mencari kesalahan org lain

Hakikatnya setiap manusia tidak memiliki kesempurnaan. Pasti ada kekurangan.
Pasti akan ada kesalahan. Setiap manusia punya aib dan kesalahan yang hanya dirinya tahu. Setiap kesalahan dan aib bukan untuk konsumsi publik.

Allah SWT berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ  ۖ   اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا    ؕ  اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ    ؕ  وَاتَّقُوا اللّٰهَ    ؕ  اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."
(QS. Al-Hujurat: Ayat 12)

Jika kita selalu merasa lebih baik dari orang lain maka selalu ada kesempatan bagi kita mencari celah kekurangan bagi orang lain. Jika memang benar kesalahan itu ada maka menjadi bagian dari ghibah. Namun jika kesalahan itu tidak terletak padanya maka akan menjadi prasangka bahkan menuju ke arah fitnah.

Sama halnya kita harus menerapkan prasangka baik kepada Allah. Karena Allah sesuai prasangka hambanya. Jika Allah menguji kita dalam kesabaran maka lihatlah setiap ujung dari ujian adalah kebaikan yang bisa meninggikan derajat kita.

Barang siapa yg Allah kehendaki baik maka Allah berikan kemampuan membedakan mana yg baik dan buruk

Barang siapa yg Allah kehendaki baik maka Allah berikan musibah. Mari kita mengingat kembali firman Allah dalam surah Al-insyirah, kandungan ayatnya dalah bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Inilah janji Allah yang pasti dan berlaku bagi semua makhluknya.

Allah SWT berfirman:

مَنْ جَآءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا   ۚ  وَمَنْ جَآءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
"Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi)."
(QS. Al-An'am: Ayat 160)

Allah selalu memberikan kebaikan dalam setiap ibadah kita. Orang yang mengamalkan rizki ibarat Sebutir biji yg menumbuhkan 7 tangkai dan setiap tangkai ada 100 bij yang tumbuh. Itulah janji Allah bagi setiap kebaikan yang dilakukan hamba-Nya.

2. Hati yang keras

Penyebab hati yang keras atau membatu adalah sebagai berikut :

a. Sombong

Sombong adalah sifat yang merasa paling baik dari orang lain.

"Tidak akan masuk surga dalam hatinya ada sekecil kesombongan"

b. Munafik
Berikut ini adalah 3 ciri tanda orang munafik :
Ada 3 tanda org munafik adalah jika berbicara berdusta, jika berjanji khianat dan jika diberi amanah maka tidak dapat dipercaya

3. Terlalu cinta kepada dundunia
Kita boleh mencintai dunia namun jangan terlalu mencintainya.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa, "Genggamlah dunia di tanganmu bukan di hatimu,"
Pepatah tersebut mengajarkan kita untuk tidak mendominasi pada kenikmatan dunia. Karena dunia hanya sifatnya sementara.

Namun jika kita berpegang teguh pada, "Kejarlah akhiratmu maka dunia akan mengikuti," pepatah tersebut mengajarkan kita untuk mendahulukan Allah, Maha pemilik segalanya di alam semesta. Ini mengindikasi bahwa jika Allah melimpahkan kebaikannya sebesar dunia kepada kita maka niscaya akan menjadi milik kita.

Perlu kita refleksikan diri bahwa dunia hanya sementara dan kematian pasti bagi setiap insan yang bernyawa. Sesungguhnya yang paling penting adalah mempersiapkan bekal untuk akhirat.
Ada 3 perkara yang berkaitan dengan diri kita ketika meninggal
1. Keluarga
2. Harta
3. Amal kita

Keluarga dan harta akan kembali, tidak bisa dibawa dalam kematian kita namun amal kita tidak akan kembali. Amal kita yang akan menemani kita di alam kubur.

4. Sedikit rasa malu
"Malu adalah sebagian dari iman," zaman ini banyak viral di media sosial yang justru menunjukan hal yang seharusnya tidak ditampakan. Misalnya : aib, aurat, permusuhan, ujaran kebencian.

Salah satu jihad terberat bukan dalam peperangan namun melawan hawa nafsu. Bagaimana cara kita agar menumbuhkan rasa malu? Caranya adalah merasa ihsan ( merasa diperhatikan Allah) dan dzikrullah.

5. Panjang angan-angan

Kita boleh bermimpi setinggi langit namun harus tetap menapak tanah artinya meraih impian setinggi langit boleh saja namun harus menyadari juga realitanya. Justru beberapa kasus terjadi karena angan-angan yang tinggi tanpa usaha dan iman yang kuat justru malah menjadikan hamba lupa diri dan menghalalkan segala cara.

Impian menjadi bahan bakar semangat dalam menjalani kehidupan. Jika impian hanya sekedar difikirkan saja tanpa tindakan maka menjadi angan-angan kosong.

Impian tanpa aksi seperti "Talk more do less,"

6. Perbuatan dzolim yg tak berkesudahan

Perbuatan dzolim yang kadang kita tidak sadari pada diri kita adalah
a. Rasa malas
b. Ria
c. Dosa kecil
d. Dosa besar

Godaan syaitan terhadap diri kita dimulai dari rasa malas. Jika kita bisa melawan rasa malas maka syetan menggoda kita agar berbuat ria. Jika kita mampu melawan sifat ria maka syetan menggoda dengan dosa-dosa kecil. Tanpa kita sadari dosa kecil semakin lama menjadi banyak dan menjadi dosa besar.

Allah SWT berfirman:

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ  مِّنَ السَّمَآءِ وَالْاَرْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا  كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan."
(QS. Al-A'raf: Ayat 96)

Semoga kita semua terhidar dari sifat-sifat yang dapat melunturkan pahala kebaikan kita.

Semoga bermanfaat.

Salam dari
Seseorang yang sedang belajar

Minggu, 26 Agustus 2018

Bersyukur

Assalamu'alaikum. Sahabat blogger... Rindu itu berat, itu si kata Dilan. Hhehe. Sama kayak rindu buat tulis post lagi.

Post kali ini adalah tentang makna bersyukur.

Beryukur adalah terima kasih atas nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita semua. Bersyukir patut untuk kita lakukan, karena di dalam rasa bersyukur, kita menghargai dan menghormati Kebesaran Tuhan yang sudah diberikan pada masing-masing kita semua.

Bersyukur tidak mudah untuk dilakukan, karena penilaian yang bisa diberikan bukan dari perbuatan dan perkataan kita saja, tapi Tuhan bisa melihat dalam Hati Kita yang sesungguhnya. Segala cobaan hidup yang terus mengguncang keadaan kita, membuat kita tidak bisa memberikan rasa syukur yang sepenuhnya.

Ada sebuah cerita mengenai seorang bapak yang pekerjaan sehari-harinya adalah Tukang Becak, dan suatu hari, dia melihat seseorang yang melintas dengan mobil mewah dihadapannya dengan pakaian yang sangat rapi, dan dia adalah salah satu boss dari perusahaan yang ada di negeri kita ini. Kemudian bapak tukang becak ini berkhayal, “Andai Saya bisa hidup seperti orang yang didalam mobil itu, pasti Hidup ini terasa Sempurna”.

Disaat yang sama, Bapak yang didalam mobil tersebut pun dengan masalah-masalah yang dihadapinya dalam bisnis yang banyak sekali rintangan yang harus dihadapi, diapun melihat pada tukang becak yang sedang santai di kursi becaknya, dan berkata dalam hatinya, “Andai Saya bisa seperti bapak tukang becak itu, tanpa banyak masalah seperti yang Saya alami, pasti Saya bisa lebih menikmati hidup ini”.

Dari cerita diatas, Kita bisa mengambil hikmah bahwa, manusia hidup tidak pernah merasa puas dengan keadaan yang diterimanya. Sudah bergelimang harta dan kedudukan tinggi, tidak membuat mereka mensyukuri apa yang mereka dapatkan. Begitu juga bila hidup walau tidak berlimpah harta dan kedudukan, tapi memiliki kehidupan yang cukup dan harmonis.

Ada dua nasehat adalah:
Bila kita sukses dalam hidup, janganlah lupa untuk Bersyukur, dan
Bila kita gagal, harus Bersabar dan jangan selalu melihat keatas, tapi lihatlah dibawah kita yang masih banyak dan lebih menderita.
Coba renungkan dua nasehat di atas, apakah Anda sudah bersyukur hari ini ? dan apabila hal tersebut dilakukan, Anda pasti akan merasa lebih baik, bersyukur dan bersabar menerima tantangan hidup ini. Semoga tulisan ini, bisa mengingatkan Kita semua bahwa Tuhan selalu memiliki rancangan hidup yang terbaik untuk Kita, dan bukan rancangan kegagalan.

Hal-hal Agar Kita Mudah Bersyukur

1. Melihat ke bawah untuk urusan duniawi. Dengan melihat ke bawah, kita akan mengetahui bahwa kita jauh lebih beruntung dan jauh lebih kaya dibandingkan jutaan manusia di muka bumi ini.

Banyak saudara kita yang tidak dapat makan, tidak memiliki tempat tinggal, menderita penyakit parah, hidup di daerah konflik, atau mengalami musibah bencana alam. Dibandingkan dengan mereka, bukankah apa yang ada pada diri kita jauh lebih baik? Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur bukan?

2. Selalu mengingat nikmat yang kita terima dari Allah. Kita tidak mungkin dapat menghitung nikmat yang kita terima dari Allah SWT saking banyaknya nikmat tersebut. Namun, selalu mengingat sebagian nikmat tersebut akan membawa kita pada rasa syukur.

3. Selalu mengucapkan alhamdulillah. Ucapan alhamdulilllah yang kita ucapkan setiap kali mendapatkan karunia dari Allah akan mengingatkan kita betapa Allah adalah Maha Pengasih dan Penyayang, yang selalu memberikan yang terbaik bagi manusia. Ucapan ini akan mengingatkan kita agar tidak lupa bersyukur.

4. Membiasakan diri untuk mengucapkan terima kasih. Ucapan terima kasih yang kita ucapkan setiap kali menerima kebaikan dari orang akan membiasakan kita untuk senantiasa bersyukur atas hal baik yang kita terima.

5. Berhenti mengeluh. Ketika menghadapi kenyataan yang tidak sesuai harapan, kita kerap kali tergoda untuk mengeluh. Mulailah mengubah kebiasaan ini. Lebih baik berhenti mengeluh dan segera produktif berkarya sehingga hasil yang baik akan kita dapat dan kita pun akan lebih mudah bagi kita untuk bersyukur.

Kita dapat mengawali hari kita dengan mengucap syukur atas hari yang baru, atas matahari yang dengan setia terbit tiap pagi. Kalaupun pagi itu hujan, tentunya tidak berkurang syukur kita. Tiba di kantor atau tujuan kita yang lain, kita bersyukur atas perlindunganNYA dalam perjalanan kita. Berjumpa dengan teman-teman, kita merasakan indahnya persahabatan.

Sering kita lupa, betapa beruntungnya kita mempunyai orang tua yang mengasihi kita, yang mencintai kita tanpa syarat, yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan kita dan berusaha memberikan pendidikan terbaik untuk kita.. Kita mempunyai saudara-saudara yang memperhatikan; tempat berbagi cerita, suka dan duka. Juga ada guru/dosen yang telah membagikan ilmunya kepada kita.

Kalau kita sakit, kita bertanya kepada TUHAN, mengapa kita diberi penyakit? Sedangkan kalau sehat, kita jarang mensyukurinya. Bersyukurlah kepada TUHAN karena organ-organ dalam tubuh kita bekerja dengan baik tanpa kita perintah. Panca indera kita membantu kita untuk melihat, merasakan, mendengar dan mencium indahnya ciptaan TUHAN (yang hanya kadang-kadang kita syukuri).

Tandanya bahwa kita harus bersyukur selama nafas kita masih berhembus.

Kenapa kita harus bersyukur ?

1) Bersyukurlah karena kita tak memiliki semua yang kita inginkan, karena jika iya, apalagi yang hendak kita cari? Bersyukurlah saat kita tak mengetahui sesuatu, karena itu memberi kita kesempatan untuk belajar. Bersyukurlah atas masa-masa sulit yang kita hadapi, karena selama itulah kita akan tumbuh dewasa & belajar. Bersyukurlah ...atas kesalahan-kesalahan yang kita perbuat, karena itu memberi motivasi untuk menjadi lebih baik.

2) Saudaraku, mensyukuri nikmat Allah berarti kita memanfaatkan segala anugerah Allah tersebut untuk melakukan ibadah dan kebaikan. Pepatah mengatakan bahwa orang yang paling bahagia ialah orang yang pandai bersyukur. Kebahagiaan yang dirasakannya tidaklah semasa hidup di dunia saja, melainkan Allah telah menjanjikan pula... kebahagiaan di akhirat bagi hamba-hambanya yang bersyukur.

3) Kita harus menyadari bahwa yang lebih berhak atas diri kita hanyalah Allah SWT. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur dengan apa yang diberikan-Nya, apapun itu.

4) Syukuri kenikmatan yang sudah diberikan, jangan hanya berkeluh kesah tentang penderitaan yang baru datang. Sebab jika kita bandingkan kenikmatan yang sudah diberikan jauh melebihi penderitaan yang baru datang. Sebab kurangnya bersyukur merupakan cacat yang harus dibersihkan. Karena bisa saja, cobaan datang kepada kita karena kurangnya kita bersyukur.

6) "Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan." (QS Luqman: 20)

7) "Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan) Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur" (QS As Sajdah: 9)

8) Diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya manusia yang paling banyak bersyukur kepada Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi mereka yang lebih banyak bersyukur (berterima kasih) kepada manusia dan pada riwayat lain: Tidak bersyukur kepada Allah orang yang tidak mau berterima kasih kepada manusia.” (Hadis disahihkan Tirmidzi dan lainnya).

9) "Sesungguhnya rezeki mencari seorang hamba sebagaimana ajal mencarinya." (HR. Ath-Thabrani)

10) "Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan." (HR. Tirmidzi)

11) "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (QS. 2:120)

12) Apabila seseorang melihat orang cacat lalu berkata (tanpa didengar oleh orang tadi): "Alhamdulillah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang diujikan Allah kepadanya dan melebihkan aku dengan kelebihan sempurna atas kebanyakan makhlukNya", maka dia tidak akan terkena ujian seperti itu betapapun keadaannya. (HR. Abu Dawud)

13) Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah." Nabi Saw lalu bersabda: "Perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur. Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah doa. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul." (HR. Ath-Thabrani)

14) Jika engkau miskin bersyukurlah karena engkau akan sedikit mempertanggungjawabkan hartamu. Jika engkau kaya bersykurlah karena engkau mempunyai banyak kesempatan beramal. Apapun yang terkadang kita anggap kekurangan sesungguhnya itu rahmat jika kita mensyukurinya. Apapun yang kita anggap nikmat bisa jadi azab jika kita tidak mensyukurinya...

15) "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur." (An-Nahl: 78)

16) Bersabda Rasulullah saw: “Lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari kalian dan janganlah kalian melihat kepada orang yang lebih tinggi dari kalian, karena yang demikian itu lebih pantas agar kalian tidak menganggap rendah nikmat Allah Ta’ala yang telah dianugerahkan kepada kalian.” (Muttafaq ‘alaih)

17) "Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)." (QS. ad-Dhuha: 11)

18) Ibnu al-Qayyim merumuskan tiga faktor yang harus ada dalam konteks syukur yang sungguh-sungguh, yaitu dengan lisan dalam bentuk pengakuan dan pujian, dengan hati dalam bentuk kesaksian dan kecintaan, serta dengan seluruh anggota tubuh dalam bentuk amal perbuatan.

19) Baik kepadamu maupun kepada nabi sebelummu telah diwahyukan: "Jika engkau mempersekutukan Tuhan, maka akan terbuang percumalah segala amalmu dan pastilah engkau menjadi orang yang merugi. Karena itu sembahlah Allah olehmu, dan jadilah orang yang bersyukur." (Az-Zumar: 65-66)

20) Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah itu niscayalah ridha kepada seseorang hamba yang makan sekali makanan lalu ia memuji kepada Allah atas makanan itu serta ia minum sekali minuman lalu memuji kepada Allah atas minuman itu."

23) “Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada- Nyalah kamu akan dikembalikan.” (QS. Al Ankabut: 17)

24) “Barangsiapa tidak mensyukuri yang sedikit maka dia tidak akan mensyukuri atas yang banyak dan barangsiapa yang tidak berterima kasih kepada manusia maka dia tidak bersyukur kepada Allah. Menceritakan sebuah nikmat kepada orang lain termasuk dari syukur dan meninggalkan adalah kufur, bersatu adalah rahmat dan bercerai berai adalah azab.” (Madarijus Salikin 2/248)

25) "Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An Nahl : 18)

10 Manfaat dari Bersyukur

1. Menjaga kesehatan mental remaja. Remaja yang pandai bersyukur tentulah lebih bahagia. Selain itu mereka juga dikenal memiliki pandangan yang lebih baik terhadap hidupnya, bertingkah laku lebih baik di sekolah hingga lebih bisa diharapkan ketimbang teman-temannya yang kurang bersyukur.

"Lebih pandai bersyukur mungkin adalah hal yang diperlukan oleh masyarakat kita untuk menumbuhkan generasi yang siap membuat perbedaan pada dunia," kata peneliti Giacomo Bono, PhD, seorang profesor psikologi dari California State University.

2. Meningkatkan kesejahteraan. Sebuah studi pada tahun 2003 yang dipublikasikan dalam Journal of Personality and Social Psychology, rajin bersyukur dapat mendorong kesejahteraan seseorang. Pandangan hidup orang yang melakukannya pun jadi lebih cerah serta memunculkan hal-hal positif yang lebih besar pada orang tersebut.

3. Nilai akademis yang lebih baik. Siswa sekolah menengah yang pandai bersyukur terbukti memiliki nilai akademik yang lebih bagus, termasuk dalam hal integrasi sosial dan kepuasan terhadap hidup daripada rekan-rekan mereka yang kurang bersyukur. Hal ini diungkap sebuah studi pada tahun 2010 yang ditampilkan dalam Journal of Happiness Studies.

Peneliti juga menemukan bahwa remaja yang pandai bersyukur lebih jarang mengalami depresi atau mudah cemburu.

"Lagipula jika dikombinasikan dengan studi sebelumnya, penggambaran manfaat rasa syukur itu lebih jelas terlihat saat remaja," ungkap peneliti.

4. Menjadi teman yang lebih baik bagi orang lain. Berdasarkan sebuah studi pada tahun 2003 dalam Journal of Personality and Social Psychology, rasa syukur juga dilaporkan dapat mendorong perilaku sosial yang positif seperti membantu orang lain yang tertimpa masalah atau memberikan dukungan emosional pada orang lain.

5. Tidur lebih nyenyak. Menuliskan berbagai hal yang patut disyukuri sebelum beranjak tidur dapat membantu seseorang tertidur lebih nyenyak. Fakta ini diungkap sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Psychology: Health and Well-Being.

Secara spesifik, peneliti menemukan bahwa ketika seseorang menghabiskan waktu 15 menit untuk menuangkan segala hal yang mereka syukuri ke dalam sebuah jurnal sebelum tidur maka orang yang bersangkutan akan lebih cepat tertidur dan tidur lebih lama.

6. Memperkuat hubungan dengan pasangan. Sebuah studi yang ditampilkan dalam jurnal Personal Relationship mengungkapkan bahwa mensyukuri setiap hal terkecil yang dilakukan pasangan membuat hubungan seseorang dengan pasangannya dijamin akan lebih kuat.

Sama halnya jika Anda membuat jurnal tentang segala hal yang Anda syukuri dari pasangan karena hal itu juga akan memberikan dampak positif bagi hubungan.

7. Menjaga kesehatan jantung. Pada tahun 1995, sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Cardiology menunjukkan bahwa apresiasi dan emosi positif dapat dikaitkan dengan perubahan variabilitas detak jantung. Hal ini dianggap bermanfaat dalam terapi pengobatan hipertensi dan mengurangi kemungkinan kematian mendadak pada pasien gagal jantung kongestif dan penyakit jantung koroner.

8. Memperkuat moral tim. Atlit yang pandai bersyukur lebih sedikit mengalami kelelahan dan lebih banyak mendapatkan kepuasan hidup, termasuk kepuasan terhadap kinerja timnya.

9. Sistem kekebalan yang lebih sehat. Rasa syukur juga dikatakan berkaitan dengan optimisme sehingga mendorong sistem kekebalan tubuh menjadi lebih sehat.

Salah satunya dibuktikan oleh sebuah studi dari University of Utah yang menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan hukum yang stres namun tetap optimis terbukti memiliki lebih banyak sel-sel darah yang meningkatkan kesehatan sistem kekebalan ketimbang rekan-rekan mereka yang pesimis.

10. Mencegah emosi negatif akibat datangnya musibah. WebMD melaporkan bahwa musibah dapat mendorong munculnya rasa syukur dan hal itu dapat meningkatkan perasaan saling memiliki sekaligus menurunkan stres.

Setelah membaca sampai akhir maka kita menyimpulkan bahwa yang terbaik dalam bersyukur adalah tidak hanya dalam pikiran dan ucapan tapi juga harus disertai tindakan. Bersyukur dalam pikiran dan kata-kata adalah titik awal yang baik. Namun kekuatan sebenarnya dari rasa syukur datang ketika kita memasukkannya ke dalam tindakan.

Bagaimana kita menempatkan syukur ke dalam tindakan? Dengan membuat sebagian besar hal-hal baik yang kita miliki. Bila kita menimbun dan menyembunyikan diri, maka mereka segera layu dan mati. Ketika di sisi lain kita menempatkan mereka untuk menggunakan hal-hal baik, maka dalam kehidupan kita tumbuh dan berkembang biak.

Tidak ada cara yang lebih baik untuk menunjukkan rasa syukur dan penghargaan untuk sesuatu daripada menggunakannya untuk hal positif, produktif, tujuan kreatif. Lakukan itu, maka nilai kita sudah tumbuh memiliki bahkan lebih berharga. Apa pun yang kita miliki adalah benar-benar milik kita kecuali kita benar-benar bersyukur untuk hal itu. Agar benar-benar efektif dan bersyukur untuk itu, manfaatkan sepenuhnya dan ia akan berbuah. Hidup dengan rasa syukur dalam hati, pikiran kita dan yang paling penting, dalam setiap tindakan kita. Semua hal baik yang kita gunakan akan tumbuh lebih baik.

"Bukan menunggu bahagia baru bersyukur, tapi karena bersyukur maka akan bahagia,"

"Tak ada hidup yang sempurna, karena kesempurnaan hidup dimulai dari bersyukur,"

Yuks belajar dari mensyukuri hal yang paling kecil sekalipun.

Semoga bermanfaat sahabat blogger.

Salam sayang
Eka Nurwati

Selasa, 03 Juli 2018

Pengen Nikah Muda?

Assalamu'alaikum...

Dear sahabat blogger.

Sebenernya dari kemarin sudah ga tahan pengen bahas soal, "Pengen Nikah Muda, Nikah Aja Deh, Sudah Lelah Lagi Ga Syantik Pengen Nikah Muda, dan sederet judul yang intinya sama kapan si nikah?

Kemarin ga sengaja stalker FB temen, " Duh ketahuan gue tukang stalker" ada gambar yang captionnya gini :

Dear ukhti berhijrah, ada bahasan lain selain nikah ga? Contohnya, encourage cewe lain biar jadi sekeren dan se-fearless Khadijah. r. a., se-mandiri Siti Hajar waktu ditinggal suaminya berdakwah, sepintar Aisyah dalam mengingat hadits.

Cukup menggugah jari pengen ikut nimbrung dan kasih komentar tapi well di blog ini mudah-mudahan perasaan daku lega.

Setelah momen lebaran pasti ada beragam pertanyaan dari siapa saja yang ketemu sama kamu dan begini draf pertanyaannya,
1. Usia berapa sekarang, udah gede yaa dulu masih bocah banget? "Itu dulu kalee wkwkkw"

2. Sekolah dimana? Negeri apa swasta? Kuliah yaa? Negeri? Oh di swasta. "Terus ada klasifikasi kingdom perguruan tinggi gitu ya wkwkkw"

3. Kerja dimana? Gaji berapa? Hah nganggur? Emang ga ngelamar apa? Trus kita bales aja "Ngelamar anak om aja gimana pake cinta dan sejumput kasih sayang, ckckkckcck"

4. Mana calonnya? Kok ga dibawa? "Lagi lebaran sama keluarganya dong om," nah kalau yang jomblo, "Aku lagi fokus karir om," dibales sama si om, "Ah bilang aja jomblo," wkwkkwkw

5. Kapan nikah? Sebuah pertanyaan yang intinya sih kepo tapi kok ngena yaa, hiks hiks

6. Kalau sudah menikah, Udah isi belum? "Udah om," bales paling lembut. "Oh berapa bulan?" bales lagi paling ramah, "Bulan kemarin cilok, bulan ini diisi ketupat kayaknya bulan besok pizza deh ditraktir om yaa," jreng-jreng.

Semua pertanyaan tadi memang nyata terjadi dan bukan fiktif belaka. Saya pun merasakannya sendiri, untungnya si Cinta kasih pengertian yang lembut supaya bisa mendengarkannya dengan baik. Semakin berjalannya waktu saya belajar buat tidak teramat kepo dengan keputusan seseorang dan memilih jalan takdirnya. Tidak banyak komentar tentang takdir yang ia jalani. Semua sudah ada porsinya masing-masing.

Tingkat kebaperan terjadi saat di usia yang dianggap layak namun masih betah pacaran atau masih betah sendirian dan belum ada keputusan menikah.

Jujur, saya teringat kisa teman saya. Kalau waktu bisa diputar kembali, ia ingin menemukan takdir berjodoh dengan suami lewat caranya berkomunikasi dengan Allah. Bukan karena ga sengaja ketemu di suatu tempat, tubrukan bareng atau saling tukar pin bb. "Yeee FTV kali."

Saling komunikasi dan mengenal satu sama lain. Semakin berjalannya waktu ia baru menyadari bahwa kesungguhan cinta adalah pernikahan.

"Tidak ada obat penawar rindu antara dua insan selain pernikahan,"

Berhubung waktu itu ia tengah menyelesaikan pendidikan dan pasangannya siap menunggu sambil memapankan diri. Pertemuan, perjalanan, semua dilewati bersama. Hingga akhirnya menikah dan berumah tangga.

Saya bertanya, "Lalu benarkan pada akhirnya menikah dengan seseorang yang didambakan?"

Lalu ia menangis dan menjelaskan semuanya. Menjalani kehidupan berumah tangga ia menyadari bahwa banyak dosa yang harus ditanggung untuk menuju pernikahan. Zina mata, tangan, ucapan, fikiran, hati semuanya lumrah saat itu. Semua berbalut dalam kata pacaran. Ia menyadari dan akhirnya mendirikan shalat taubat untuk menghapus kegelisahannya. Menangis dalam doanya untuk bertaubat atas dosa yang mereka lakukan.

So well, aku jadi terharu. Ada saat titik rendah hambanya dan meminta kesempatan pengampunan untuk bisa tenang dalam kehidupan. Korelasinya dengan menikah? Islam sudah menjelaskan secara pasti soal zina tanpa ikatan halal adalah dosa besar dan kita wajib meninggalkan zina.

Allah telah memuliakan manusia dalam ikatan suci pernikahan dan akadnya menggetarkan hati dan pengen nangis kalau dengernya mah. Hiks hiks.

Lalu gimana soal menikah muda?

Ada quotes dari Merry Riana yang bisa kita pahami,

"Menikah bukan karena sepi"

Menikah bukan ajang lomba lari marathon yang saling bertekad untuk saling cepat-cepatan. Menikah bukan untuk mencari teman supaya bisa cekikikan bareng.

Yuks kita tengok kedua orang tua kita yang sampai saat ini membesarkan kita dan semua perjuangan mereka untuk bisa membina keluarga.

Menikah itu harus siap. Bukan karena sepi. Ada tanggung jawab di kedua pundak pasangan. Tanggung jawab sebagai pencipta peradaban baru. 

Lho kok bahasannya berat si? Iyaa yang enteng itu kapas. 

Peradaban itu dimulai dari keluarga kecil. Majunya peradaban dimulai dari keluarga. Bahkan aku pernah baca, "Jika ingin menghancurkan peradaban maka rusak wanitanya," 

Dalam berumah tangga, suami adalah penggerak peradaban dan istri adalah rahim kehidupan. Nah kalau sudah sampai sini bahasannya jadi makin paham mau dibawa ke mana arah pernikahan. 

Menikah itu enak ya?

Engga semua serial drama korea ada di pernikahan kita. Bahkan guru liqoat ku pernah bilang, "Menikah itu membuka gerbang masalah baru." Agak syok juga pas dijelaskan kalimat itu. Beliau menyarankan bukan untuk menakuti. Artinya kita harus siap lahir batin ketika dua kehidupan berbeda ada dalam satu atap rumah. Karena ga semua kehidupan manis kayak gula. 

Sebagai suami yang bertanggung jawab harus memenuhi nafkah lahir batin. Aku ulang yaa, lahir dan batin. Kebutuhan jasmani dan rohani harus dipenuhi untuk keluarga tercinta. Sandang, pangan, papan penting karena menikah merubah kehidupan seseorang. Contoh gampang di masyarakat, si istri pakai baju yang ga layak dan tetangga mengomentari tentang tanggung jawab suaminya yang ga mampu belikan baju yang bagus. Terus gimana tanggung jawab suaminya??? Itu contoh sajaaa ya..

Dalam pernikahan ada rezekinya kan? Iyaa Allah maha menjamin semua kebutuhan hamba-Nya. Selalu ikhtiar dan tawakal karena rezeki itu dijemput bukan ditungguin aja.

Aku apresiasi buat yang sedang menjaga kesucian dan tengah berusaha memantaskan diri. Karena jodoh adalah cerminan diri kita. Menjaga kesucian bukan hanya tugas perempuan. Laki-laki juga harus. Karena barang bagus kualitas bagus. Ga murahan atau abal-abal. 

Aku apresiasi yang punya prinsip kalau semua harus dipersiapkan. Apresiasi yang lagi berusaha memantaskan finansial agar sandang pangan papan si kesayangan halal nanti terjamin. Semua ga masalah kok. Asal tidak dalam balutan zina.

Kata Afgan kan, "Jodoh pasti bertemu, kalau belum yaaa sabar," sambil jalan-jalan jauh, buka toko, bikin usaha, olahraga, bikin komunitas, kegiatan kemanusiaan dan masih banyak lagi cara kita menyibukkan diri dari ga melulu bahas jodoh dimana????

Semua adalah pilihan. Jika kita memilih pasangan untuk menikah di usia muda tandanya kita siap menerima apapun yang ada dalam biduk rumah tangga. Pilihlah pasangan yang menjadikanmu ratu sepanjang hayat bukan jadi wanita yang terpenjara dalam pilihannya. Allah selalu melimpahkan keberkahan karena pernikahan adalah melengkapi separuh agama.

Setan itu paling kesel kalau ada yang menikah, karena setiap pandangan ke pasangan halal adalah ibadah. Setan paling bahagia kalau ada yang zina, karena setiap zina tandanya sedang direkrut jadi temen di neraka. Naudzubillahi mindzalik...

Tulisan di atas adalah pengingat diri saya agar lebih memaknai kehidupan.

Mohon maaf lahir batin.

Salam sayang

Wisata Air Panas Gunung Pancar

Assalamu'alaikum...

Dear sahabat blogger, semoga Iiburan panjang ini ga buat kita mati gaya yaa, hehehe karena cukup panjang yaitu kurang lebih 1 bulan bagi kami yang kerja di instansi pendidikan.

Alhamdulillah tepat hari Senin, tanggal 2 Juli kami sekeluarga pergi wisata ke Gunung Pancar di daerah Sentul, Bogor.

Asal mula ide pergi ke Gunung Pancar adalah stalker instagram. Lihat destinasi yang lagi hits di daerah Bogor. Gunung Pancar jadi salah satunya yang lagi instagramable di media sosial.

Dua tahun lalu, saya dengan si cinta pernah ke sana untuk menikmati liburan di akhir tahun. Suasana hutan yang teduh menyambut kami. Barisan pohon dan udara sejuk memanjakan kehadiran kami. Seger banget di mata kalau lihat yang hijau-hijau. Ga mungkin kami lewatkan tanpa sesi cekrek-cekrek. Sudut batuan besar, barisan pohon, jalan setapak jadi momen foto yang ciamik. Ga tahan dong, saking kerennya hasil foto plus didukung cara pengambilan angel oleh si cinta yang jago fotografi, hasil foto aku upload di IG. Dan semua respon pada nanya dimana lokasinya, kok kayak prewed, ada juga yang komen tentang pemutih badan dan peninggi badan, hhehe "Oke well aku udah ideal tinggi dan berat badannya wkwkkw."

Balik lagi ke perjalanan kami sekeluarga ke Gunung Pancar. Perjalanan lalu lintas lancar, karena kami berangkat jam 3 sore dan ambil jalur Cibubur - Tol Jagorawi - Sentul Selatan. Tidak ada hambatan dan kemacetan berarti di jalan. Kami memasuki area Sentul Nirwana dan mengikuti petunjuk jalan yang ada. Sampai di pertigaan, petualangan di mulai. Karena saya dan si cinta lupa ambil jalur yang mana antara kanan dan kiri akhirnya kita putuskan ambil jalur kiri. Kita lewati jalan dengan santai sambil cekiki-cekiki dan tanpa sadar kalau jalur yang kita ambil itu... Ehmm nanti kita bahas.

Jalan naik turun, sempit, batuan lebih seperti off road. Ada tanjakan yang langsung menikung. Ada juga turunan yang langsung menikung. Tapi Subhanallah, pemandangan mahal kami dapati di kanan kiri jalan. Barisan rumah penduduk, undak-undakan sawah, aliran sungai buat mata seger lihatnya. Makin lama jalan makin menanjak, saya dan si cinta baru sadar, "Kok jauh banget yaa, tiap papan pemberitahuan isinya jalur ke Curug," akhirnya kami coba tanya jalur ke penduduk setempat, dan wewww kita salah jalur kapten, may day may day. Eheheh agak norak si karena kali ini bawa mobil, dua tahun lalu kan naik motor. Agak malu si kalau salah jalur gini hahahhah

Ternyata yang kita lewati adalah jalur yang makin menanjak dan menuju destinasi curug yang tinggi. Lupa nama curugnya apa. Akhirnya kita mengikuti jalur yang lebih tepat si sebenernya. Nyesel ga udah salah jalur? Jawabannya Enggaaaaa, karena makin lama kok makin indah banget pemandangannya. Ada matahari sore yang ngintip-ngintip dari balik bukit. Jalan yang makin roller coaster, naik menanjak lalu turunan curam. Ternyata ga kerasa sudah jam 5 sore dan kita belum sampai di lokasi. Semakin sore kita masuk ke hutan. Kanan kiri hutan. Dan mulai berfikir, nyasar lagi ga si? Tapi kalau kita fikir pakai ilmu logika ini kan bukit pasti jalur hanya memutari bukit saja dan paling mentok balik lagi ke bawah. Dan suasana makin mencekam. Karena makin gelap. Sampai bilang ke yang lain, "Dzikir, Dzikir.." sudah lewati hutan yang sepi, rumah penduduk sudah tidak ada. Cuma semakin ke depan kita lihat ada kubah mushola. Alhamdulillah... Tandanya sudah mulai ada kehidupan. Lalu kami melewati turunan curam dan tidak jauh dari turunan ada gapura pemandian air panas Gunung Pancar. "Good Job!"

Petugas gerbang pun menyapa kami dan menanyakan kenapa kami datang dari atas.

Petugas : "Kok dateng dari atas pak?"

Mas Eko (Driver) : "Kita salah jalur pak, jadi kita ambil jalur naik lagi dan arahnya ke curug semua. Sampai sini juga nanya ke warga."

Petugas : "Beruntung lewat atas, karena kalau lewat jalur gerbang depan bayar lagi. Ada 7 dewasa dan 2 anak jadi 80 rb kalau lewat gerbang depan jadi 160 rb semuanya,"

Kita semua nyengir kuda.. Hehehhe jadi salah jalur kita semua adalah cara Allah menghemat biaya. Alhamdulillah...

Si Cinta yang rekomendasikan kalau berendam di air panas itu nikmatnya malam hari. Dan kita tepat sampai di sana pukul setengah 6 sore. Habis parkir cantik, kita semua beranjak masuk dan cekrek-cekrek momen di sudut yang ada. Masuk ke pemandiannya bayar lagi. Satu orang 5 rb. Jadi 45 rb buat beli tiket masuk lagi ke area pemandiannya. Di dalam ada kolam bersama ada kolam privat yang sengaja di sewakan buat pengunjung yang lebih nyaman dengan keluarganya saja.

Kami sepakat memilih kolam privat dengan biaya 100/jam. Setelah deal memilih lokasi petugas langsung mengisi kolam dengan air panas dan air dingin. Setelah ganti baju, kami bersiap berendam dan nyessss "Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?" aseli rileks dan bikin badan jadi segar.

Cuma tipsnya adalah satu, kalau sudah berendam jangan terlalu lama bertahan di atas kolam. Lama kelamaan angin malam buat badan jadi kedinginan dan perut terasa mual

Menurut aku, Gunung Pancar memang cocok untuk mengabadikan foto kebersamaan dan foto prewed atau pascawed. Tapi sekarang, Gunung Pancar berbenah diri jadi lebih oke. Spot-spot foto ditambahkan untuk memanjakan yang addict sama foto. Pemandian air panasnya rekomendasi buat dicoba. Tapi kalau mau hemat, bisa coba jalur tersesat kami. Hehehe

Buat kami, kebersamaan itu jadi momen yang memang harus diusahakan karena sesibuk apapun kita akan kembali ke keluarga. Kalau kita sudah bekerja keras dan semua buat keluarga. Sampai sakit pun yang urus adalah keluarga, tempat kerjamu hanya menyaksikan loyalitasmu. So bekerjalah seporsinya dan travelinglah karena jalan-jalan buat kita sadar kalau Allah atas kuasa-Nya mengindahkan bumi.

Salam sayang
Semoga bermanfaat sesi curhat ini.

Sabtu, 30 Juni 2018

Hujan Karya Tere Liye

Assalamu'alaikum...

Dear sahabat blogger, ini adalah novel kedua yang alhamdulillah rekor terniat saya membaca novel dalam seminggu bisa mereview 2 novel. Kali ini novel karya abang Tere Liye yang mengoyak hati dan membolak-balikan emosi.

Saya paling antusias rekomendasi baca novel Tere Liye - Hujan.

Hujan. 5 susunan huruf itu berhasil membius saya untuk segera baca dan menamatkannya. Cukup 1 hari saya berhasil mencapai endingnya. Dalam pemilihan kata, novel ini membawa saya serasa ada di tengah-tengah cerita. Saya selalu membayangkan setiap part, karena detail keterangan baik itu waktu maupun tempat mengajak saya untuk hidup di tengah-tengah cerita.

Novel ini memiliki alur yang bolak-balik. Ada di sub bab dengan latar masa depan lalu ditulis di sub bab selanjutnya dengan latar masa lalu. Saya tidak bosan membacanya karena perubahan alur yang mengajak kita membayangkan apa yang terjadi di masa depan.

Novel ini juga mengangkat kisah bencana alam terhebat yang bisa meluluhlantahkan kota yang canggih dengan teknologi mutakhir. Ini menyadarkan saya bahwa bencana alam dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Namun bencana alam yang dikisahkan dalam novel adalah letusan gunung yang maha dahsyat dan dampaknya dirasakan puluhan tahun berikutnya.

Jujur, saya sangat menikmati saat di bab awal karena penggambaran saat terjadi bencana begitu kuat padahal hanya disampaikan dalam tulisan. Ini adalah tentang kisah pertahanan hidup yang perlu kita maknai. Bencana alam tidak dapat dihindari namun dapat dihadapi dengan keyakinan untuk bangkit kembali setelah semua terjadi. Lail dan Esok, dua tokoh utama dalam cerita mereka berdua kehilangan keluarga mereka dalam bencana gunung meletus. Bahkan usia mereka hanya 13 tahun dan 16 tahun.

Pada novel ini dikisahkan tim relawan dan seluruh kerja tim penyelamat untuk bisa mempertahankan korban selamat. Karena hampir seluruh penduduk yang ada di kota tersebut hanya 10% yang bisa diselamatkan. Saya tidak asing dengan pertolongan pertama, tindakan medis serta upaya kegiatan evakuasi karena saya pernah merasakan pengalaman belajar menjadi tim relawan. Novel ini mengajak saya bernostalgia dengan kegiatan saya ketika SMA.

Meski bencana telah usai, namun trauma tetaplah ada. Esok yang telah menyelamatkan Lail dari lorong bawah tanah ketika bencana, menjadi satu-satunya orang yang bisa melindunginya. Padahal ketidakterimaan Lail karena kehilangan ibunya yang tertimbun di bawah tanah membuat Esok harus memastikan keadaan Lail setiap saat.

Bertahun-tahun sudah bencana berlalu, Lail menata hidupnya kembali menjadi seorang relawan dan menjadi spesialis medis. Kehilangan ayah dan ibunya saat bencana menjadi luka bagi hatinya. Namun kehidupan tetap berjalan. Menjadi relawan adalah pembalasan untuk menghapus kesedihannya.

Esok, menjadi salah satu tim pembuat riset tentang kapal besar. Setelah bencana, iklim menjadi tidak stabil. Apalagi setelah intervensi sulfur dioksida ke lapisan stratosfer yang membuat suhu kota menjadi panas meningkat. Manusia diambang kepunahan, untuk itu Esok tergabung dalam riset besar untuk membawa hanya sepuluh ribu manusia. Ia menjadi sangat sibuk untuk suksesnya riset tersebut.

Sementara Lail, semakin dewasa ia menyadari bahwa Esok bukan hanya seorang laki-laki yang menyelamatkan ia dari reruntuhan tanah di lorong bawah tanah. Lail menyimpan rasa namun ia tak sanggup mengungkapkannya. Esok telah membuat harapan hidupnya bersinar. Menjadi penantian yang panjang untuk memahami, apakah cinta akan terbalas?

Hampir setiap kisah bahagia dan sedih terjadi ketika hujan. Hujan selalu mengingatkan Lail pada bencana, keluarga dan Esok, harapan baru baginya. Hingga Esok menjadi satu dari sepuluh ribu penduduk yang beruntung untuk pergi ke luar angkasa memulai kehidupan baru.

Bagi Lail, itu adalah kehilangan kesekian kalinya yang menyakitkan. Hingga ia memutuskan untuk menghapus semua kenangan menyakitkan dan hujan dengan alat pendeteksi memori syaraf dan bisa dengan mudah dihapus.

Namun bagi Esok, Lail juga penting baginya. Sejak bencana lalu, ia selalu berusaha melindunginya sekuat tenaga. Ia berusaha membuat hati Lail menerima kepedihan yang terjadi karena Esok juga mengalami kehilangan yang mendalam.

Bagi Lail, jika Esok pergi maka hilanglah semuanya. Jika ia menghapus memori tentang Esok, ia bisa melupakan pedih di hatinya. Karena ia menyadari bahwa Esok tidak lebih dari seorang laki-laki yang menyelamatkannya.

Bagi Esok, Lail harus tetap mengingatnya. Karena hati tak bisa dipungkiri bahwa cinta dan kasih sayang telah ada sejak dulu kepada Lail namun ia tak menyadarinya.

Keputusan terbaik bagi Lail, ia membatalkan menghapus memori syarafnya. Baginya memeluk kenangan akan lebih baik daripada berusaha melupakan. Esok memutuskan untuk menjalani sisa kehidupan di kota walau dengan cuaca ekstrem. Ia menyelamatkan ibunya dan putri wali kota yang berkat jasa ayahnya, Esok bisa bersekolah tinggi. 2 tiket kapal besar ia berikan untuk mereka.

Dari kisah ini, saya belajar "Ada orang-orang yang kemungkinan sebaiknya. cukup menetap dalam hati kita saja, tapi tidak bisa tinggal dalam hidup kita. Maka, biarlah begitu adanya, biar menetap di hati, diterima dengan lapang. Toh di dunia ini ada misteri yang tak bisa dijelaskan. Menerimanya adalah kedamaian."

Dan bukan seberapa lama umat manusia dapat bertahan hidup sebagai ukuran kebahagiaan, tapi seberapa besar kemampuan mereka memeluk erat-erat semua hal yang menyakitkan yang mereka alami. Masalahnya bukan pada melupakan, namun menerima. Karena yang menerima maka ia bisa melupakan dan hidup bahagia. Namun jika tidak bisa menerima tidak akan bisa melupakan."

Berdamai dengan masa lalu-

Salam.
Eka Nurwati

Selasa, 26 Juni 2018

Hujan

Assalamu'alaikum...

Dear sahabat blogger,

Dua hari ini langit lebih sering mendung. Rintikan hujan menjadi ritme seharian. Hujan adalah tanda nikmat dari Allah untuk kita semua. Dari hujan juga kita bisa mengambil pelajaran, meski selalu terjatuh ke tanah, hujan tak pernah berhenti turun sebagai rahmat.

Salah satu waktu doa yang mustajab dikabulkan adalah ketika hujan. Beberapa ada yang mensyukuri datangnya hujan. Namun ada juga yang menganggap hujan menjadi penghambat aktivitas.

Bagiku, hujan selalu menghadirkan ketenangan di hati. Ritmenya yang alami menambah pengakuanku akan kehebatan Allah dalam menguasai seluruh alam semesta.

Hujan juga mengingatkan cerita dari abang gojek. Sepulang mengajar aku memutuskan untuk order ojek online. Sepanjang perjalanan driver berbagi banyak informasi. Kebetulan saat itu bahasannya adalah anak. Karena saya menanyakan jumlah anak beliau. Ehm ini si basa-basi aja hehe.. Obrolan merembet ke pertanyaan sudah menikah, sudah ada keturunan, suami kerja dimana, pokonya sudah kayak petugas sensus. Tapi sebagai penumpang yang cerdas penyampaian informasi tidak lengkap untuk menjaga keamanan bersama.

Saat cuaca lagi panas-panasnya, driver membahas soal hujan.
"Jadi bu, manusia kan berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah. Saya pernah membaca penelitian kalau kesuburan dan genetik bisa ditingkatkan dengan hujan-hujanan," jelasnya.

Aku masih belum 100% menyerap informasi yang barusan aku dengar.
"Maksudnya gimana yaa, bang?"

Dengan semangat driver menjelaskan lagi lebih detail,
"Jadi gini, air hujan kan berasal dari tanah. Dan unsur senyawa manusia mirip dengan tanah. Kan terbuat dari sari pati tanah. Jadi kalau ibu hujan-hujanan maka akan meningkatkan kesuburan,"

Aku paham dan menjawab singkat, padat jelas. "Ohh gitu,"

Well, entah itu riset mutakhir atau engga. Hujan-hujanan aku ga bisa nolak. Bahkan suka ngajakin suami kalau lagi hujan deres supaya ke luar dan main di lapangan. Karena rintikan hujan yang mengenai wajah rasanya adem banget. Seperti dibawa nostalgia ke masa kecil yang sangat menikmati hidup.

Namun, alangkah baiknya kala hujan saling berdoa dan memohon pada pemilik hujan. Allah SWT. Seperti saat ini , ada doa yang selalu terucap sama. Semoga kelak suatu hari nanti, aku, suami dan anak-anak kami bisa main hujan-hujanan bersama.

Aku paham kalau berdoa seperti mengayuh sepeda. Lama kelamaan akan sampai ke tempat tujuan. Dan aku akan terus berdoa pada Allah untuk keluarga kecilku

Senin, 25 Juni 2018

Pulang Karya Tere Liye

Assalamu'alaikum sahabat bloger

Alhamdulillah masih diberi nikmat menggoyangkan jari untuk menekan huruf di layar smartphone. Sekaligus sebagai tebusan postingan karena sudah lama juga ini blog ditinggalkan pemiliknya. He.. He maklum lagi sedang mewujudkan yang perlu diwujudkan.

Momen liburan kali ini dapat rekomendasi sama sahabat buat baca novelnya abang Tere Liye. Buat aku pribadi, nama Tere Liye sudah tersemat di memori otak sejak zaman SMA. Dunia sastra terasa dekat sejak SMA. Awalnya nulis cerpen tentang si doi. Tokoh utamanya doi. Dan sampai saat ini masih tersimpan rapi karyanya. 100% konvensional menggunakan pulpen meski pada zaman itu komputer dan dunia ketik-mengetik sudah mutakhir. He.. He.. Ada nikmat yang belum bisa dijelaskan menulis cerita masih di atas kertas binder.

Oke.. Balik ke topik, ini adalah review pertama setelah baca tuntas tentang karya abang Tere, "Pulang".

Dari kata Pulang, aku sudah kebayang ini soal taubat dan kematian. Namun 100% sok tau dan salah prasangka. Disini diceritakan dengan alur flashback. Beberapa sub bab diceritakan masing-masing waktu dan semuanya akan saling memahami dan menemukan jalur utamanya. Ada sub bab yang menceritakan saat masa kecil lalu di sub bab berikutnya menceritakan masa depan. 

Isi ceritanya lebih banyak petualangan dan strategi merebut kekuasaan. Seperti dibawa larut dalam cerita.

Isi ceritanya 100% ga ada bayangan kalau ternyata ini tentang dunia kelam. Dari sekian banyak kehidupan yang aku jalani sedikitpun tidak terbesit kalau ada kehidupan yang "Agam" jalani.
Agam adalah anak pedalaman yang terlahir dari kedua orang tuanya yang memiliki masa lalu masing-masing. Ayahnya, Samad adalah tukang pukul yang tersohor dan menjadi kebanggaan keluarga tersohor kekayaan dan kekuatan kekuasaannya. Lalu ibunya bernama Midah adalah putri seorang tokoh agama yang terkenal dengan ilmu agama yang tinggi dan pemimpin peperangan melawan penjajah Belanda hingga syahid di medan perang.
Keduanya bagai dua mata logam yang berbeda, namun keduanya dapat bersatu karena ikatan cinta. Meski Midah harus merelakan diusir dari kampunya karena menikah dengan seorang tukang pukul.
Sungguh, masa lalu menjadi bagian yang membuat Agam merasa bingung. Di pangkuan ibunya Agam diajarkan untuk menjadi pribadi taat beragama namun ayahnya sangat menentang keras karena luka yang masih perih atas perlakuan keluarga istrinya.
Tumbuhlah Agam menjadi anak remaja yang gagah. Hingga suatu hari datanglah keluarga Tong, keluarga yang sangat membanggakan Samad, ayah Agam karena kesetiaannya menjadi tukang pukul di keluarga Tong. Agam diadopsi dan dibawa ke Kota sesuai permintaan Samad. Samad selalu merasa bersalah kesetiaannya pada keluarga Tong di masa lalu belum sempurna karena ia gagal menyelamatkan istri dan anak-anak di keluarga Tong. Ia menjadi lumpuh akibat menyelamatkan Tauke Besar. Tauke Besar adalah pimpinan keluarga Tong.
Balas budi akan selalu diingat bagi keluarga Tong. Mereka mengadopsi Agam untuk menjadi penerus bagi keluarga Tong. Agam merasakan pendidikan yang tinggi dan dikirim ke luar negeri. Bagi Tauke Besar, Agam adalah salah satu yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi. Mereka mudah saja membiayai sekolah ke luar negeri karena kekuasaan dan kekayaan yang meluas. Sektor bisnis dikuasai sebagai ladang dan tahta kekuasaan bagi keluarga Tong. Namun dalam mendapatkan kekuasaan selain menggunakan uang juga menggunakan tukang pukul untuk membekuk lawan. Selain pendidikan, Agam pun dibekali ilmu bela diri dan menembak dari guru terbaik. Namun Agam tetap ingin menjadi tukang pukul seperti Ayahnya. Hatinya tak bisa menepis darah ayahnya mengalir deras di tubuhnya. Namun Agam dipersiapkan untuk menjadi penerus yang bukan hanya kuat dalam kekerasan namun pandai dalam strategi kekuasaan.
Bagi Agam, Tauke Besar adalah ayah keduanya. Kesetiaannya sangat suci bagi keluarga Tong. Ia akan mengorbankan nyawanya untuk melindungi keluarga Tong.
Hingga pengkhianatan terjadi dari salah satu anak angkat Tauke Besar dan ia adalah sahabat terdekat Agam. Penggulingan kekuasaan terjadi untuk membalaskan dendam di masa lalu. Namun Tauke meninggal dunia ketika situasi pengkhianatan terjadi. Agam kehilangan keyakinan dan keberaniannya. Agam dikenal dengan julukan, "Si Babi Hutan" justru malah merasakan dirinya tak berdaya. Perjalanannya kembali ke titik Nol, ia telah kehilangan orang-orang yang ia cintai. Ibunya, ayahnya dan disusul oleh Tauke, ayah angkatnya. 

Kekuatan semakin melemah. Para tukang pukul sudah dikendalikan dalam pimpinan pengkhianat. Agam tersungkur dalam titik terjatuh dalam hidupnya. Sekian banyak perjalanan, kekuasaan, dan kekayaan keluarga Tong menjadikannya jauh dari pelukan pulang. Tuanku Imam, paman Agam menyadarkan Agam untuk bangkit dari ketakutannya. Merebut kekuasaan keluarga Tong dan merubah haluannya. Dengan bantuan yang serba ada, Agam membuktikan bahwa ketakutan akan masa lalu haruslah dilawan. Melawan ketidakberdayaan diri sendiri.

Sekian banyak perjalanan Agam, matahari tetaplah terbit. Ribuan hari terlewati meski bahagia maupun dalam kesedihan, matahari tetap terbit. Dan Agam menyadari bahwa dirinya harus pulang. Pulang untuk memasrahkan diri pada penguasa alam semesta. Kembali pulang, karena jiwa ini selalu merindukan pencipta-Nya.




Karena Bahagia Tidak Bergantung

Bagi saya dan suami kebahagian sebuah pernikahan tidak kami gantungkan pada keturunan saja.

Kami berdoa dan tetap berusaha.

Tetapi kami tidak menjadikan kebahagian pada hal apa yang Allah belum berikan.

Kami menggantungkan kebahagian kami pada Allah.

Dengan cara menikmati setiap berkat yang Allah berikan seperti pernikahan kami yang di berikan Allah

Menjaga keharmonisan pernikahan kami hingga maut memisahkan.

Bila menikah hanya pada ingin mendapatkan keturunan baru akan bahagia tandanya bahagia ada syaratnya.

Kebahagian dan kelengkapan hidup kami hanya pada Allah.

Kami memilih menikmati dan bersyukur apa yang saat ini Allah sudah berikan seperti pernikahan kami pemberian Allah pasangan hidup itu harus dihargai dirawat dan dijaga.

Minggu, 29 April 2018

Keluarga Bahagia Zaman Now

Assalamu'alaikum sahabat blogger..

Kemarin ada adik kelas yang nanya ke aku soal cara membina keluarga yang bahagia. So well, aku masih bingung jawabnya karena usia pernikahanku baru 6 bulan. Kalau kata orang masih seumur jagung gitu, tapi semoga ilmu yang hari ini didapatkan bisa menjawab sedikit dari pertanyaan tadi.

Kalau bicara soal pernikahan, satu yang paling nyelip di hati, "ihh bikin baper, aku kapan yaa nemu jodoh?" kalau itu pernyataan dari yang single.

Kalau lagi menjalani hubungan, "kapan yaa menikah sama sang pilihanku?"

Kedua pertanyaan di atas intinya sama, pernikahan adalah impian bagi semua orang (read : yang belum menikah).

Semua orang akan berusaha menuju ke arah pernikahan. Karena menikah adalah ibadah.

Ilmu asik ini disampaikan oleh Umi Dede Rohayati, judulnya hits banget, " Keluarga Bahagia Zaman Now."

Awal dari keluarga adalah melalui proses pernikahan yang sah secara agama dan negara. Karena kalau bahasa keminggrisnya pernikahan itu, "connecting people" menghubungkan dua orang atau lebih. Iyaa karena yang menikah dua insan manusia namun dua keluarga besar menjadi satu keluarga besar. Jadi besar-besar keluarganya, ehmm maksudnya big family.

Pernikahan menjadi janji suci bagi yang menjalankannya. Karena cinta yang sesungguhnya dimulai setelah pernikahan. Jadi keminggrisnya lagi, "Real love start after nikah."

Berarti cinta si doi ga real dong? Ehm maksudnya setelah menikah kita akan mengetahui kekurangan dan kelebihan pasangan kita. Dan saat itulah kita akan memahami cinta yang sebenarnya.

Kok jadi baper yaa bahasannya, sama penulisnya juga ikut baper kalau bahas pernikahan.

Perencanaan pernikahan itu wajib loh, yang harus kita utamakan adalah memilih pasangan yang akan jadi partner selamanya. Lalu kalau memilih pasangan itu caranya gimana yaa?

1. Bagi kaum adam, memilih pasangan itu apa saja yaa rule nya?

Perempuan yang bisa jadi pertimbangan untuk menjadi pendamping hidup bisa dilihat dari 4 perkara. Berdasarkan HR. Bukhari no. 4700 muslim no. 26621)
1) lihat dari kekayaannya
2) keturunannya
3) kecantikannya
4) agamanya

Poin 1,2,3 itu mah idaman banget yaa. Namun ketiga poin tersebut ada batasnya. Kekayaan ada batasnya. Ada saatnya roda itu berputar. Kadang di atas. Kadang juga di bawah. Kecantikan tidak ada yang kekal. Karena wajah yang cantik akan menua dan keriput. Maka sebaik-baiknya pertimbangan adalah dari agamanya. Karena perempuan yang menjalankan perintah agama, memiliki iman yang kuat maka akan memiliki  akhlah yang baik.

Jika diibaratkan dengan bilangan maka perempuan yang berakhlak baik dan berfikir positif maka angkanya 1.

Jika ia cantik maka angkanya 0. Jika ia pintar masak angkanya 0. Jika ia cerdas maka angkanya 0.

Jadi jika hanya cantik, pintar masak, dan cerdas maka angkanya 000. Lalu apa artinya jika 000 ?

Lain halnya jika ia berakhlak baik maka 1. Ia cantik juga maka jadi 10. Ia pintar masak maka jadi 100. Ia cerdas juga maka jadi 1000.

2. Bagi kaum hawa, bagaimana cara memilih pasangan untuk menjadi imam bagi rumah tangga?

Laki-laki yang tampan, berwibawa, tajir, dan memiliki pekerjaan serta pendapatan yang mapan merupakan idola. Ehmm siapa yang menolak? Namun semua ada masanya. Ada batasnya.

Tampan akan berubah jadi keriput, wibawa dan mapan akan berkurang seiring bertambahnya usia dan menua.

Lalu kriterianya apa dong?

Laki-laki yang memiliki hati. Ada apa dengan hati?

Laki-laki yang dihatinya terhujam iman dan taqwa kelak akan menjadi imam yang bisa menuntun keluarga menuju jalan ketaqwaan. Laki-laki yang senantiasa berdzikir kepada Allah. Mengingat Allah selalu dimanapun ia berada.

Dalam hati tersimpan cinta dan kasih sayang yang tercurah bagi keluarga.

Keluarga bahagia zaman now dimulai dari memilih pasangan. Karena bahagia dimulai dari start yang benar. Diawali dalam pernikahan yang sah secara agama dan negara.

Keluarga sakinah di dalamnya ada ketenangan. Karena sejauh apapun suami mencari nafkah akan kembali ke rumah. Karena di dalamnya ada bidadari cantik yang menantinya. "Adem tenan rek, istriku bidadariku."

Mawaddah ada cinta yang selalu mengalir diantara keduanya. Cinta itu kan butuh tindakan, nah salah satu yang paling romantis juga senyum buat suami ketika pulang kerja. Itu rasanya, kayak ada sepoi angin selepas musim kemarau panjang. "Sejuk sekali,"

Warrohmah ada rahmat dan kasih sayang dalam keluarga.

Maka dari itu, islam sangat memuliakan pernikahan. Karena menghalalkannya lebih baik.

Gimana sih kebahagiaan keluarga zaman now?

1. Istri itu pakaian suami
Tidak ada manusia yang sempurna. Karena kesempurnaan hanya milik Allah. Pasti pasangan memiliki kekurangan. Istri adalah pakaian bagi suami.

Yuks kita review lagi kisah Isra Mi'raj nabi Muhammad SAW, bahwa beliai ditampakan penghuni neraka bahwa kebanyakan adalah perempuan bahkan ada perempuan yang terlilit lidahnya sendiri karena ia suka ghibah dan tidak bersykur atas rezeki dari suami.
Naudzubillah..
Maka dari itu istri harus menjaga akhlaknya karena istri adalah pakaian suami
Kalau pak suami gagah, wibawa, bersih rapi, "Istrinya yang mana si?" keponya para masyarakat.

Kemanapun istri harus jaga harkat dan martabat suami.

2. Suami adalah penutup aurat istri
Tidak ada istri yang sempurna. Pasti ada khilaf, salah dan kekurangannya. Tugas suami adalah menjaga harga diri dan kehormatan istri.

3. Dapurku syurgaku
Kalau bicara soal kerjaan bu ibu RT (Rumah Tangga) ehmm buanyak. Berjilid-jilid. Jilid kemarin, jilid hari ini, jilid besok dan seterusnya. Namun apapun yang para istri usahakan untuk pak suami adalah ladang pahala. Masakan spesial buat pak suami. Baju rapi buat dines pak suami. Cium mesra buat pak suami, eehh. Semua akan terhitung pahala jika kita ikhlas menjalankannya. Insyaallah.

4. Ibadah bersama
"Sayangku, itu hukum bacaannya iqlab. Karena ada nun mati bertemu huruf ba. Cuma satu yaa ba aja," koreksi pak suami pas istri baca Al-qur'an.

Duhh sweet, saling mengingatkan.

"Sayang bangun, waktunya shalat tahajjud,"

Atau cuplikan yang satu ini,

"Sayang yuks ke masjid, kita ngaji bareng,"

Ketiga cuplikan tadi menjadi contoh bahwa pernikahan menjadi ladang untuk beribadah bersama.

Kalau hanya uang, harta, jabatan semua ada waktu expirednya namun kalau pasangan yang iman, berakhlak dan taqwa menjadi harta yang paling berharga.

Jujur tulisan ini bukan untuk menggurui namun lebih kepada saya membuka fikiran dan menambah ilmu baru bahwa istri adalah perhiasan bagi suami dan perhiasan harus dijaga baik-baik.

Buat suamiku, Anton Julian.
"Pernikahan adalah hadiah dari Allah untuk kita dan kualitas pernikahan adalah hadiah dari kita untuk Allah,"

Terima kasih telah memuliakanku sehingga aku bisa belajar real love after nikah.

Salam sayang.
Your wife.