Selamat malam sahabat blogger. Post kali ini berkaitan dengan lanjutan post beberapa pekan lalu tentang anakku juara part 2. Tentunya dalam post kali ini kita akan membahas beberapa karakter yang berkaitan dengan anak dalam tipe emosi pendidikan. So...mari kita ungkap satu persatu tipe emosi pendidikan yang bisa dirasakan anak.
1. Quitter
Penjelasan pertama adalah quitter yang bisa kita artikan sebagai tipe mudah menyerah sebelum mencoba. Beberapa kasus ini banyak kita temukan. Dimana kepercayaan diri anak berkurang. Cenderung tak percaya akan kemampuannya sendiri. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab tipe anak quitter. Salah satunya adalah rasa takut atau trauma ketika mencoba akan suatu hal. Rekam jejak psikologi anak perlu jadi catatan penting. Salah satunya apakah ada kejadian yang mengakibatkan kesan trauma mendalam ketika sedang mencoba akan hal yang baru. Misal disalahkan, ditertawakan. Karena mental kepercayaan diri harus dibangun pelan - pelan dan menguat dalam diri anak. Faktor yang lain diantaranya menutup kesempatan anak dalam mencoba. Banyak kita temui kasus orang tua yang ingin melindungi anaknya namun dengan kadar yang over protecting. Melarang ini itu. Padahal ada beberapa aktivitas positif anak yang bisa mengembangkan afektif dan psikomotoriknya.
Misalnya : ada anak yang berkali - kali naik turun tangga rumah. Kita melihat dengan perasaan khawatir lalu melarangnya untuk tetap diam dan duduk menonton tv saja. Namun kita tak tahu misi anak ketika ia dengan eksplorasinya naik turun tangga. Mungkin saja ia sedang membandingkan kecepatan naik tangga dengan waktu yang dibutuhkan. Sebaiknya kita harus tahu terlebih dahulu maksud anak barulah kita ambil keputusan terbaik untuk melarangnya atau mencari alternatifnya. Dari beberapa contoh diatas, poin pentingnya adalah membangun rasa percaya diri anak akan kemampuannya sendiri. Beri beberapa tugas yang tingkat kesulitannya bertahap. Agar prosesnya dapat mengembangkan rasa percaya diri anak.
2. Camper
Tipe ini adalah tipe anak yang cepat puas akan hasil yang ia dapatkan. Sebuah penghargaan terhadap diri sendiri apapun hasilnya merupakan sikap bijaksana. Namun kita sadari bahwa segala aspek kehidupan berjalan dinamis dan berkembang. Tipe cepat puas ini salah satu kelemahannya adalah kurangnya tingkat prestasi yang didapatkan. Karena mereka cenderung dalam zona nyaman mereka. Cara untuk menghadapi anaktipe camper adalah dengan memotivasinya dengan tantangan yang bertahap.
3. Climber
Tipe climber menjadi idola bagi semua orang tua untuk anaknya. Climber adalah tipe pejuang tangguh dalam segala tantangan. Rasa percaya dirinya meningkat dan selalu menyukai tantangan. Tidak cepat puas akan hasil dan selalu berusaha meningkatkan kemampuan. Tipe climber cenderung pada kemampuan pemecahan masalah yang baik.
"Dimanapun tipe climber dilepas di masyarakat, ia akan tetap bertahan,"
Kesemuanya menjadi cerminan bagi kita semua untuk merefleksikan diri. Sudahkan kita menjadi orang tua yang climber sehingga kita bisa mendidik anak menjadi tipe climber? Atau malah kita menjadi orang tua tipe quitter yang ingin anak kita menjadi tipe climber?
Semoga bermanfaat sahabat blogger. Selamat menjadi orang tua yang cerdas dan bijaksana.
Salam
Eka nurwati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar