Sabtu, 10 September 2016

Hikmah qurban

Selamat mendekati hari qurban sahabat blogger. Kemarin kami dapat request menarik dari para pembaca untuk blog tentang hikmah berqurban. It's okay !

Cek ... Cek dulu yaa blogger, sapinya udah sehat belum untuk qurban? Yang berqurban udah ikhlas belum? Lalu kambingnya sudah makan malam belum yaa untuk menghadapi detik - detik bersejarah dalam kehidupan para kambing qurban? Hehehe

Alhamdulillah... Post kali ini sumberny dari ustadzah Runi dalam lingkaran Az-zahra. Mari kita kupas helaian - helaiannya...

1. Berqurban sesuatu yang berharga

Dalam Q.S. Al - kautsar dijelaskan bahwa antara sholat dan berqurban adalah dua hal yang saling bergandengan. Namun makna qurban bukan sesempit hewan sapi, kambing, atau unta saja. Namun makna luasnya lebih dari yang biasa kita rasakan setiap lebaran haji. Berqurban bisa diartikan mengorbankan sesuatu yang berharga bagi kita untuk kebaikan banyak orang.

2. Menomorsatukan Allah.
Kalau ditanya tukang jagal kapan qurban? Harus kita niatkan bahwa berqurban itu tidak harus menunggu rezeki nomplok jatoh dari langit ke tujuh. Hehehe. Tapi kalau ditanya penghulu kapan nikah? Pasang muka paling stay cool dan bicara ala ala mario teguh, doakan saja pak saya menyusul. Superrr...
Giliran qurban kita banyak alasan ini itu untuk belum sempat qurban. Setiap tahun biaya qurban pasti naik. Dan usia kita ga ada yang tahu. Kalau tiba - tiba tutup kehidupan saja, yang ada hanya penyesalan belum qurban.
Berqurban itu harus ikhlas dia atas segalanya. Ikhlas... Ikhlas
"Aku mah ikhlas qurban sapi limosin,"

Lho kok ihklas malah ngungkit. #tepok jidat

3. Mengenang kisah ketaatan nabi Ibrahim

Kisah nabi Ibrahim menjadi contoh ketataan bagi kita semua. Beliau tak pernah khawatir jikalau anaknya sekalipun harus disembeli atas perintah Allah. Atas ketaatan nabi Ibrahim, beliau adalah kekasih Allah.

4. Selalu ada kebaikan

Dalam berqurban kita belajar saling berbagi kepada sesama. Bukan hanya soal bakar sate, buat gulai atau rendang yaa sahabat blogger, lebih pada sisi sosial kita kepada sesama. Soal sate dan hidangan lainnya jadi nomor terakhir deh.

Mari kita refleksikan, sudah berapa juta detik kita hidup? Jika tiap detik kita sama halnya dengan jumlah dosa kita maka tentu kita menjadi orang yang merugi. Karena kita tidak tahu, apakah setiap kebaikan terhitung cepat diterima Allah menjadi pahala? Hanya Allah yang tahu.

Jadi ingat satu kutipan dari novel laskar pelangi, "jadilah seseorang yang selalu memberi banyak bukan meminta banyak,"

5. Ciri keislaman seseorang

Pernah di satu waktu, saya membaca pamflet tentang qurban, "islam itu berqurban itu dan berqurban itu keren,"

Saya mengambil sisi positif saja dari pamflet itu. Hanya kalimat yang mengajak agar kita yang mampu bisa berqurban. Dan bukan menyudutkan yang tidak berqurban. Lebih kepada mengajak sih, bukan dibuat ruwet didebatkan maknanya.

Sahabat blogger yang baik hatinya, jadi kapan nih berqurban? Allah selalu memberi kemudahan jika ada niat.

Semoga tahun ini kita bisa qurban, dan tahun besok qurban. Dan seterusnya dalam hidup kita berqurban. Aammin.. Ya Rabb.

Salam

Eka Nurwati

Jumat, 09 September 2016

Dakwah pakai ilmu, sampaikan dengan tutur kata baik.

Assalamu'alaikum..
Selamat sore sahabat blogger. Selagi nunggu hujan reda, kami punya satu tema lagi yang belum diangkat, yaitu tentang berdakwah.

Ceritanya ini itu oleh - oleh dari liqoat lingkaran az-zahra yang judul materinya adalah pentingnya berdakwah. Berikut pemaparannya.

Jangan ngaku orang islam kalau kita masih saja cuek sama sekitar kita. Aplagi cuek sama keluarga kita. Ingatkah dalam surah Al-'asr. Kita saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran. Apalagi kalau kita cuek dalam hal mengingatkan.

Faktanya kita sering menyalahkan tanpa kita sadari kalau kita belum berbuat apa - apa. Misalnya A sedang kesal lantaran halaman rumahnya sering berserakan sampah karena anak - anak yang sering jajan lalu main di depan rumahnya. Ketika itu si A marah dan bilang demikian :

"Dasar anak - anak buang sampah sembarangan, ga tau apa aku capek bersihkannya," sambil nada menggerutu.

Namun beda hal nya ketika si A mengingatkan terlebih dahulu kepada anak - anak untuk disiplin membuang sampah pada tempatnya.

"Anak - anak boleh main disini namun sampah bekas jajanannya tolong buang ke  tempat sampah yaa.. Orang islam itu suka kebersihan." sambil menjelaskan sambil menyertakan hadist kebersihan.

Banyak diantara kita yang tanpa sadar melakukan contoh yang pertama. Maka dari itu jika ada seseorang yang masih belum benar jalan kehidupannya masih melakukan dosa, bukan karena orang itu belum dapat hidayah ataupun adzab. Bida jadi Allah memberi ladang pahala bagi kita untuk mengingatkan.

Namun jika diingatkan jangan mudah tersinggung dan ngambek. Perlu gunakan bahasa yang sopan dan santun. Tanpa ada kata - kata yang menyudutkan pihak tertentu. Dan mengingatkan bukan hanya sekali saja.

Misalnya jika kita mengingatkan anak kita untuk sholat namun mereka masih enggan dan memilih main saja, lantas bukan jadinya kita menarik kesimpulan cepat.

"Ahhh susah dibilangin anak itu mah, disuruh solat malah main terus,"

Itu tandanya mudah menyerah. Namun jikalau kita ingin mengingatkan lalu mengajak kebaikan. Alangkah bagusnya jika kita telah berbuat baik terlebih dahulu barulah mengajak orang lain.

"Nak solat gih udah adzan," kata mamanya sambil nonton tv.

"Mama aja engga solat. Malah nonton tv." jawab sang anak.

Nah loh... Benerkan, karena kebaikan - kebaikan baginda rosul pun selalu dibuktikan dengan tindakan.

Dalam mengingatkan pun kita tak boleh ujub dan berbangga hati. Perubahan yang terjadi pada seseorang bukan karena nasihat kita namun karena Allah yang telah menggerakkan hatinya untuk berubah.

"Bu itu kan pakai hijab gara - gara saya ingetin. Saya beliin hijab dan saya ajak ke pengajian,"

Tugas kita hanya berdakwah dengan ilmu, berkata dengan tutur kata yang baik dan ikhlas apapun perubahannya. Saling mengingatkan satu sama lain adalah bukti kasih sayang persaudaraan sesama muslim. Sampaikanlah walau satu ayat.

Semoga bermanfaat.

Salam
Eka nurwati

Anakku juara part 2

Selamat malam sahabat blogger. Post kali ini berkaitan dengan lanjutan post beberapa pekan lalu tentang anakku juara part 2. Tentunya dalam post kali ini kita akan membahas beberapa karakter yang berkaitan dengan anak dalam tipe emosi pendidikan. So...mari kita ungkap satu persatu tipe emosi pendidikan yang bisa dirasakan anak.

1. Quitter
Penjelasan pertama adalah quitter yang bisa kita artikan sebagai tipe mudah menyerah sebelum mencoba. Beberapa kasus ini banyak kita temukan. Dimana kepercayaan diri anak berkurang. Cenderung tak percaya akan kemampuannya sendiri. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab tipe anak quitter. Salah satunya adalah rasa takut atau trauma ketika mencoba akan suatu hal. Rekam jejak psikologi anak perlu jadi catatan penting. Salah satunya apakah ada kejadian yang mengakibatkan kesan trauma mendalam ketika sedang mencoba akan hal yang baru. Misal disalahkan, ditertawakan. Karena mental kepercayaan diri harus dibangun pelan - pelan dan menguat dalam diri anak. Faktor yang lain diantaranya menutup kesempatan anak dalam mencoba. Banyak kita temui kasus orang tua yang ingin melindungi anaknya namun dengan kadar yang over protecting. Melarang ini itu. Padahal ada beberapa aktivitas positif anak yang bisa mengembangkan afektif dan psikomotoriknya.

Misalnya : ada anak yang berkali - kali naik turun tangga rumah. Kita melihat dengan perasaan khawatir lalu melarangnya untuk tetap diam dan duduk menonton tv saja. Namun kita tak tahu misi anak ketika ia dengan eksplorasinya naik turun tangga. Mungkin saja ia sedang membandingkan kecepatan naik tangga dengan waktu yang dibutuhkan. Sebaiknya kita harus tahu terlebih dahulu maksud anak barulah kita ambil keputusan terbaik untuk melarangnya atau mencari alternatifnya. Dari beberapa contoh diatas, poin pentingnya adalah membangun rasa percaya diri anak akan kemampuannya sendiri. Beri beberapa tugas yang tingkat kesulitannya bertahap. Agar prosesnya dapat mengembangkan rasa percaya diri anak.

2. Camper
Tipe ini adalah tipe anak yang cepat puas akan hasil yang ia dapatkan. Sebuah penghargaan terhadap diri sendiri apapun hasilnya merupakan sikap bijaksana. Namun kita sadari bahwa segala aspek kehidupan berjalan dinamis dan berkembang. Tipe cepat puas ini salah satu kelemahannya adalah kurangnya tingkat prestasi yang didapatkan. Karena mereka cenderung dalam zona nyaman mereka. Cara untuk menghadapi anaktipe camper adalah dengan memotivasinya dengan tantangan yang bertahap.

3. Climber

Tipe climber menjadi idola bagi semua orang tua untuk anaknya. Climber adalah tipe pejuang tangguh dalam segala tantangan. Rasa percaya dirinya meningkat dan selalu menyukai tantangan. Tidak cepat puas akan hasil dan selalu berusaha meningkatkan kemampuan. Tipe climber cenderung pada kemampuan pemecahan masalah yang baik.

"Dimanapun tipe climber dilepas di masyarakat, ia akan tetap bertahan,"

Kesemuanya menjadi cerminan bagi kita semua untuk merefleksikan diri. Sudahkan kita menjadi orang tua yang climber sehingga kita bisa mendidik anak menjadi tipe climber? Atau malah kita menjadi orang tua tipe quitter yang ingin anak kita menjadi tipe climber?

Semoga bermanfaat sahabat blogger. Selamat menjadi orang tua yang cerdas dan bijaksana.

Salam
Eka nurwati

Jumat, 02 September 2016

Ketika baru sadar, pada akhirnya menyesal

Assalamu'alaikum.

Selamat tengah malam sahabat blogger. Satu lagi oleh - oleh dari pengajian bulan ini yang disampaikan oleh ummi Dede Rohayati yang temanya buat nyadar banget kalau kita bukan siapa - siapa. Sayang kalau ilmu ini hanya putus di satu orang. Selamat membaca semoga bermanfaat..

"Kalau kita sudah merasa bukan siapa siapa maka kita akan semangat beribadah,"

Itulah kalimat pembuka yang bikin saya merinding bacanya. Kalau kita sudah merasa bukan siapa - siapa, tidak memiliki apa - apa akan menjadikan pribadi kita yang tawadhu. Kita merasa paling bisa, paling mampu, paling berkuasa atas segala hal dalam kehidupan kita. Namun ingatkan sekali lagi, bahkan oksigen yang kita hirup saja adalah pemberian Allah untuk kita. Seandainya Allah tarik itu semua dan Allah tak membiarkan kita bernafas, jangankan untuk merasa yang paling bisa, mampu dan segala jenis kesombongan yang manusia buat, untuk bertahan dalam 3 menit pun TIDAK BISA.

Maka dari itu, hanya Allah tempat bergantung. Tak ada daya upaya selain pertolongan Allah.

Beberapa hal yang harus kita perhatikan sebagai pribadi muslim dan muslimah dalam menjalani hidup ini adalah beribadah sebaik - baiknya, seikhlas - ikhlasnya, serajin - rajinnya. Ketika kita butuh sama Allah maka datanglah lebih awal. Dalam adzan yang berkumandang,

"Hayya 'alashsholaaah"

Menandakan seruan bahwa Allah mengajak kita semua untuk sholat dengan janji Allah dalam lafadz selanjutnya

"Hayya 'alaal fallah (mari menuju kemenangan)"

Menandakan bahwa janji kemenangan Allah sangatlah dekat. Jaraknya hanya sedekat kening dengan tempat sujud kita.

Lalu bagaimana caranya agar kita bisa menjadi pribadi yang tidak menyesal di kemudian hari?

Berikut beberapa pemaparannya.

1. Semua di mulai dari diri sendiri

Mengendalikan diri sendiri adalah kuncinya. Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Bahkan Allah bisa mengembalikan manusia ke tempat yang seburuk - buruknya yaitu neraka. Orang yang paling hebat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya sendiri. Jika manusia telah diciptakan dalam bentuk yang terbaik maka sudah menjadi kesadaran bagi kita untuk beribadah kepada Allah. Allah mengatakan dalam firman-Nya :

"Sesungguhnya diciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepada Allah,"

Maka tugas kita di bumi adalah beribadah. Semua yang ada dalam diri kita adalah ibadah kepada Allah. Contoh yang paling sederhana saja adalah lisan kita.

"Keselamatan orang akan bergantung pada lisannya,"

Jika tak mampu berkata benar maka diamlah. Jika tak mampu membahagiakan orang maka jangan sakiti hatinya denga perkataan kita. Pada lisan, kita mudah merasakan banyak hal yang masuk untuk dirasakan.

Misalnya ada makanan yang rasanya asin sekali. Kita akan mengatakan "asin" dengan respon yang cepat. Kemudian Kita bisa dengan mudah selektif untuk memasukan makanan apa saja. Dan pastinya mencari makanan yang enak menggugah selera. Namun kata - kata yang terucap dari lisan kita sulit untuk dikendalikan atau direm. Bersikap selektif dalam memilih kosa kata dan nada bicara yang tepat.

"Lisanmu bisa menjadi pedang yang menebas dirimu hidup - hidup"

Tak ada alat yang bisa mendeteksi lisan kita.

Jangan sibuk membicarakan bolong baju seseorang sampai kita tak sadar baju kita lebih robek dari orang yg kita bicarakan.

Penggambaran yang paling sederhana tentang diri kita. Maka jadilah seperti teko.

Kenapa teko ukuran mulutnya kecil selain karena estetika juga untuk berhati hati dalam menuangkan.
Sama halnya lisan yang harus berhati hati dalam menuangkan fikiran dan ucapkan.

Sebelum semuanya terlambat maka kendalikanlah diri kita.

"Apabila lisan kita yang rusak maka manusia akan menangis namun hati kita yang rusak maka malaikat yang menangis,"

2. Hidup ini hanya sementara

"Semasa hidup cantik namun enggan menutup aurat
Dan kini ia menutup aurat dengan penuh penyesalan dalam balutan 2 meter kain kafan,"

Kutipan di atas bisa menjadi gambaran bahwa dunia hanya sekilas lewat dan yang abadi adalah alam akhirat.

"Kita sibuk mikirin hidup enak, lupa mikirin mati enak."

Dengan semua yang kita miliki, harta, tahta, keluarga, teman - teman kita, sungguh tidak menjamin bahwa kita akan baik - baik saja ketika di alam akhirat nanti. Tetap saja yang menjamin adalah diri kita sendiri

"Minnallahi berasal dari Allah

Illahi Allah tempat manusia kembali

Billahi hidup mati dihidupkan dimatikan Allah

Lillahi segala sesuatu kepunyaan Allah","

Semoga kita banyak belajar untuk bisa terus menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Tak ada kata penyesalan nantinya. Karena penyesalan itu selalu datang terlambat. Karena kalau di awal namanya "PENDAFTARAN"