Surat Dunia.
Kepada "Sarjana"
"Bahwa setiap perjuangan meraihnya adalah harga yang harus dibayar bersamanya,"
Mengapa kita harus sarjana? Apa karena sarjana memberikan kehidupan lebih baik? Atau hanya sebuah gelar di belakang nama?
Baiklah... pertama kita kembalikan pada niatnya. Semua didasarkan pada niat. Niat kita menempuh universitas itu untuk apa? Banyak yang temanku ceritakan bahwa niat kuliah adalah untuk kebanggaan kedua orang tua. Di perantauan mereka berjuang belajar di universitas ternama. Lalu apa yang orang tuanya katakan pada tetangga dan sanak saudara.
"Anak saya kuliah di kota, mau jadi sarjana nantinya," dengan perasaan bangga mereka katakan bahwa anaknya sedang menempuh jalur sarjana.
Lalu ada juga temanku yang mengatakan bahwa kuliah adalah bagian dari usaha tolabul ilmi. Bahwa setiap manusia tidak akan pernah puas dengan ilmu yang mereka miliki. Mereka akan terus menimba ilmu, dan membuka cakrawala dunia.
Ada juga pendapat dari temanku, dengan kuliah kita akan memiliki hidup yang lebih baik. Dengan ilmu dan gelar kita yang bisa memberikan pekerjaan yang lebih baik lagi.
Ada juga temanku yang kuliah untuk menunjang profesinya. Untuk meningkatkan produktivitas kerja mereka.
Ada lagi pendapat bahwa kuliah adalah alur yang harus dilewati. Karena bagian dari perjalan hidup yang lumrah pada zaman ini.
Ada lagi calon ibu yang menyatakan bahwa perempuan harus kuliah, berpendidikan tinggi karena ia akan melahirkan generasi yang cerdas.
Ada juga yang ingin kuliah untuk mengangkat status dan derajat keluarga.
Apapun alasannya, selama kuliah adalah hal yang bermanfaat dan mendatangkan kebaikan bagi semuanya ku rasa tak ada salahnya saat kita harus kuliah. Karena kuliah adalah bagian dari tolabul ilmi diri kita. Jika pisau yang jarang diasah maka akan tumpul sama halnya saat kemampuan diri kita jarang diasah dari bangku pendidikan maka akan tumpul juga.
Semoga semangat tetap on untuk bangku kuliah kita kita. Ammiin... salam sarjana muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar