Rabu, 05 November 2014

TRI (Tentara Rama Indonesia)

Surat Dunia.

"Simulasi perang, strategi, kesehatan, dan berani insyaallah menjadi bagian pelindung negara,"

Senyumnya tak pernah berubah. Bukan sering aku ukur juga jadi tahu berubah atau tidaknya, hhehe tapi aku selalu memperhatikan kebahagiaannya. Lho kok bahagia diperhatikan? Iya... supaya kita belajar itu orang lain saja memilih bahagia dengan keadaan mereka yang jauh dari standar kehidupan layak lalu kesedihan mana yang patut kita peluk erat-erat? Tidak ada. Tidak ada ruang untuk kita larut dalam bersedih.

Pertemuan waktu itu dengan Rama adalah cerita tentang cita-cita. Dengan ikhlas dan sederhana ia deskripsikan cita-citanya.
"Saya mau jadi tentara," ucapnya.

Ide jahil pun muncul di benakku, "Coba saya adalah musuh kamu, lalu kamu akan tembak saya di bagian mana?" Situasi mulai menegang.

Lalu Rama berpura-pura menembak. Dorr... pas kena HATI ku. Lho kok? Bukan itu, Rama berpura-pura menembak di bagian perut saya.

"Coba kita sedang ada di hutan dan kita berperang di semak-semak," situasi perang dimulai.

Rama ambil posisi tengkurap dengan kesiapannya memegang senjata untuk menembakku.

"Coba untuk mengumpulkan tenaga kita harus olahrag push up, shit up dan back up," ini lagi tes Rama. Hihihi.

Rama langsung melakukannya dengan cepat. Realitanya setiap anak punya mimpi besar bagi mereka. Walau mereka belum tahu sepenuhnya tapi dengan memiliki satu saja cita-cita di usia mereka itu lebih baik. Jujur, aku paling antusias dengan anak yang ketika ditanya cita-cita ia menjawab dengan cengengesan menyebutkannya, "hehehe Bu jadi pembalap," itu oke.

Walau realitanya adalah apakah nanti cita-cita itu tercapai? Biar proses yang menjawabnya. Rama saja berani menjadi tentara. Kalau kita? Berani bermimpi besar.

Seperti salah satu yang aku tuliskan di 100 mimpi. "Memiliki sekolah bagi kaum dhuafa, gerrraaatttiiisss".

Kenapa ya? Kok repot-repot mengurusi orang? Ini nih pertanyaan yang sedang menghadang. Di saat ada orang yang bertanya-tanya, "kok mau ngurusin orang? Kan ga ada uangnya? Wihhh tinggi banget mimpinya, yakin?"

Dan untuk ketidakmungkinan yang jadi anggapan orang semoga jadi kenyataan yang selalu aku doakan jadi kenyataan.

Buat Rama dan pasukan, kalian salah satu dari sahabat terbaikku untuk aku buka sadar, melek mata, bahwa kita bisa menembus ketidakmungkinan.

Terus maksimal, terus melangkah, terus sederhana. Nanti pertemuan kita di masa depan ya. Saat aku bertemu dengan kalian yang sukses. Sukes. Sukses.

#motivasi diri sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar