Jumat, 26 Februari 2016

Kun anta

Kun anta

Jadi dirimu.

Kalau ada yang bilang kamu itu istimewa, jawabannya iyaaaa!!!!

Kalau ada yang bilang kamu itu hanya satu dan edisi spesial, jawabannya iyaaa!!!

Sambil dengerin lagu "kun anta" jadi tertarik bahas judul ini "kun anta (jadilah dirimu sendiri).

Kalau dikaitkan dengan kata Albert Einstein "kita adalah apa yang kita fikirkan,"
Lalu kenapa kita harus jadi diri sendiri? Kita bukan bunglon yang ketika nemplok sana sini berubah warna dengan cepat. Dari kecil sampai dewasa saat ini kita sedang mencari identitas kita. Seperti apa kita bergantung dengan banyak pengalaman dan orang orang yang bersama kita. Pengalaman kita dapatkan dalam perjalanan hidup kita. Yang bahagia yang sedih kecewa, kesal, resah, galau, dan perasaan yang kita lewati hingga saat ini menarik banyak pelajaran yang berharga bukan? Apalagi soal luka dan kecewa? Ga masalah... itu semua hadir untuk menguatkan. Lalu dengan hadirnya orang-orang yang ada di sekeliling kita. Mereka akan menentukan siapa kita. Makanya dalam bergaul perlu menandai mana yang sekiranya baik untuk jadi teman kita dan mana sekiranya hanya sekedar kenal dan sapaan. Dalam hadist pun dibahas, "jika kita berteman dengan penjual minyak wangi maka kita akan terkena wanginya. Jika kita berteman dengan dengan pembuat besi maka kita akan terkena percikan besinya," dan teman memang berpengaruh dalam kehidupan kita.

Tapi kalau kitanya baik tapi teman kitanya ga baik tapi kita ga ikut-ikutan kok?

Hmm... nanti kita tetap kok dikaitakan dengan mereka. "Oh teman geng itu yaa?" Jadi terbawa ke arah mana nih?? Pasti sudah bisa dijawab sendiri.

Well..  jadi diri sendiri itu pasti banyak tantangannya. Dibilang susah yaa tidak susah. Kan jadi diri kita masa susah?

Pertama yang perlu ditebalkan dan digaris bawahi adalah anak kembar aja berbeda. Apalagi aku dan kamu berbeda jauh. 360 derajat. Kita perlu menyadari dan mengenali diri kita. Perlu banyak waktu me time untuk memahami diri kita.

Kedua bersyukur. Dengan bersyukur diciptakannya kita dengan kelebihan dan kekurangan kita menjadi semakin bahagia menerima diri kita apa adanya. Artis memang menawan tapi kamu ga kalah menawan kok. Buktinya kamu tetap cantik dan PD abis tanpa balutan make up dan gaya hidup tinggi. Kamu sederhana. Kamu cantik. Kamu baik. Dan yang paling indah adalah kamu bersyukur dengan senyum indahmu.

Ketiga jangan melihat jauh ke atas. Standar yang tinggi lalu membandingkan kita dengan orang lain tak ada habisnya. Manusia tak ada standar dan batasan pasti. Sifat manusia tak ada puasnya. Lihatlah jauh ke belakang. Apa saja yang sudah kita lakukan. Hal bermanfaat apa yang telah kita lakukan.

Keempat punya prinsip tegas. Kalau tidak sesuai dengan diri kita, kalau kita rasa ga nyaman sama keadaan yang kita rasakan. Berani katakan tidak secara tegas. Kita punya prinsip sendiri yang jadi arah buat kita. Kalau kita takut bilang tidak, maka kita akan mudah terbawa arus.

Kelima bergayalah sesuai isi dompetmu. Ini yang bahaya. Saat gengsi dan ego menguasai diri. Setiap orang butuh pengakuan keberadaannya. Tapi dengan bergaya yang jauh dari kemampuan maka sama saja menjerumuskan diri. Katakan jika memang tidak punya. Katakan jika belum bisa ikut gabung makan bersama. Jujur itu menyelesaikan masalah kok. Bergayalah sewajarnya kemampuanmu.

Dari semua yang dibahas. Intinya adalah ketegasan diri kita dalam pergaulan. Kita yang menyetir diri ini. Mau masuk jurang pun semuanya kita yang rasakan dampaknya. Jadilah kamu apa adanya. Mereka memang tak melihatmu tapi kamu nyaman dengan dirimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar