Senin, 01 Februari 2016

Kamu adalah matahari buatku

Kesempatan terbaik adalah membahagiakanmu.

Kamu hanya ingin aku baik baik saja.
walau kadang aku menyembunyikan keadaanku.
Kamu tahu.
Kamu hanya ingin aku tetap bahagia.
walau kadang aku melihatmu menangis.
Kamu hanya ingin aku terus berjalan.
walau tanpa aku tahu kamu kelelahan di belakangku.

Seandainya aku diminta untuk memilih mana yang aku inginkan? Aku akan katakan bahwa aku ingin kamu. Kamu tak bosan untuk mengatakan ini itu. Kamu tak bosan untuk lakukan ini itu.
Kamu... kamu memang hebat. Kalau kamu tak hebat apa jadinya aku. Kadang aku merengek untuk menyerah di segala keadaanku tapi kamu yang bilang bahwa aku tak pantas menyerah. Coba saja aku punya gunungan emas aku ingin berikan padamu. Tapi kamu pasti bilang "ahh untuk apa?"
aku tak punya banyak waktu saja kamu masih sayang padaku. Kamu masih mencuri waktu padaku untuk membahas ini itu. Untuk bercerita dan aku ambil sendiri maknanya. Aku pergi saja kamu masih menunggu aku pulang. Aku jauh saja kamu masih berulang kali menghubungiku. Kamu tidak bosankah?
Kamu memang sempurna... sangat sempurna... dengan segala keadaan kamu buatku teramat spesial. Kamu... ya itu kamu... kamu selalu memaafkanku jika aku nakal. Atau saat aku mulai kesal kamu yang berkata maaf untuk pertama kalinya. Tidakkah kamu lelah bersamaku?
Aku yakin tak ada lelah bagimu untukku. Bolehkah aku katakan satu kalimat untukmu??
Hanya ini yang bisa aku katakan...

Bu... aku bukan anak yang baik tapi karenamu aku paham bagaimana menjadi baik. Maafkan aku jika pada akhirnya aku pernah melukai hatimu karena sesering apapun tingkah nakalki kamu tetap mencium keningku. Kamu tetap mengulurkan tanganmu untuk aku cium dan aku raih restumu. Sampai kapanpun kamu adalah matahariku... cahaya yang aku butuhkan... kamu ibu terbaikku.,"

Tertanda
Anak kesayanganmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar