Apakah prinsip hidup yang kamu punyai saat
ini? Apa prinsip hidup itu sudah cukup memandumu dalam saat-saat yang
paling sulit? Atau kamu masih berusaha menemukan prinsip hidup yang
paling tepat untukmu sendiri?
Nah, kali ini Hipwee mencoba merangkum tulisan Ralph Waldo Emerson, pengarang dan filsuf Amerika. Esai ini berjudul Self-Reliance, dan
di negeri asalnya sana kerap dijadikan bacaan wajib bagi remaja SMA dan
anak kuliah. Dari sini kita bisa belajar banyak soal prinsip hidup,
utamanya yang percaya pada kekuatan diri sendiri. Prinsip-prinsip apa
sajakah itu?
1. Seberapa besar kebahagiaan yang kamu rasai akan tergantung pada seberapa besar cintamu pada diri sendiri.
Banyak orang sedang mencari kebahagiaan
mereka. Tak hanya itu, masih banyak yang juga sibuk menemukan apa
definisi bahagia buat diri mereka sendiri. Apa bahagia itu berarti punya
banyak uang? Ketemu sama pasangan hidup yang dianggap tepat? Atau, bisa
traveling keliling dunia?
Well, definisi bahagia setiap orang
itu beda-beda. Yang pasti, kebahagiaan bisa diraih ketika kita sudah
bisa mencintai diri kita sendiri, apa adanya.
2. Bagi manusia, intuisi adalah amunisi ketika hidup sedang di luar kendali.
Kadang, apa yang kita lakukan atau keputusan
yang kita masih banyak terpengaruh omongan orang lain. Padahal, setiap
manusia yang lahir ke dunia ini dibekali dengan intuisi yang bisa jadi
pegangan dan tuntunan hidupnya.
Percayalah bahwa hal yang baik menurut hati kecil kita akan membawa kebaikan bagi banyak orang.
3. Sampaikanlah apa yang menurutmu benar, meski hal itu tak sesuai dengan pendapat kebanyakan orang.
Orang-orang hebat seperti Plato, Nabi Musa,
dan John Milton bisa sukses karena mereka tak membiarkan diri
terintimidasi oleh cara pikir tradisional. Mereka berani menyampaikan
apa yang mereka pikirkan, sekalipun itu nggak sesuai dengan pemikiran
masyarakat pada umumnya.
4. Semakin kamu merasa tak sempurna, semakin kamu harus menempa kepercayaan diri yang kamu punya.
Kepercayaan diri rendah itu bukan masalah
mereka yang pemalu aja, lho! Orang-orang genius bahkan punya masalah
sama yang satu ini. Malah, orang yang genius biasanya bisa lebih dulu
menyadari kalau apa yang akan mereka ungkapkan itu akan sulit diterima
orang lain pada umumnya.
Nah, hal ini yang kadang bikin seseorang akhirnya berhenti dan mengurungkan niat buat speak up! Padahal seperti yang dijabarkan, kuncinya adalah percaya pada diri kita sendiri.
5. Iri bukanlah rasa yang manusiawi. Tanpa perlu merasakannya, nikmatilah jalan hidupmu sendiri.
Siapa bilang sifat iri itu manusiawi?
Anggapan ini yang kadang bikin kita maklum, kalau punya rasa iri ke
orang lain itu nggak apa-apa. Apalagi, ditambah embel-embel ‘nggak
apa-apa iri, asal positif’.
Menurut Emerson, prinsip ini justru salah.
Jalani hidupmu sendiri, nggak usah peduli sama ‘rumput tetangga yang
selalu lebih hijau’.
6. Setiap manusia lahir dengan keunikannya sendiri. Meniru orang lain sama halnya seperti bunuh diri.
Yup, serem nggak tuh? Setiap manusia itu
terlahir unik dan beda. Jadi, ketika kita masih punya niat meniru orang
lain itu sama aja kayak bunuh diri. Apapun karyamu, usahakan kalau itu
otentik dan nggak meniru siapa-siapa. Pilih mana, punya karya bagus tapi
nyontek atau jelek tapi dari hasil kerja keras kita sendiri?
7. Salah satu tanda bahwa kamu pintar adalah ketika kamu tak merasa lebih pintar dari orang lain.
Ya ampun, hari gini masih ada yang MERASA
pintar atau bahkan merasa lebih pintar dari orang lain? Kita mungkin
benar-benar pintar ketika orang lain yang menilai dan bukan diri kita
sendiri. Ingat, di atas langit masih ada langit, dan akan seperti itu
seterusnya.
8. Pergi traveling atau menjelajah belahan bumi lain bisa bikin hidupmu lebih baik, atau malah sebaliknya.
Percaya kalau pergi traveling itu bisa bikin
kita bahagia? Jawabannya, mungkin iya, namun mungkin saja tidak!
Kebahagiaan bukan soal tempat, intinya ada di dalam diri kita sendiri.
Kita bisa memilih, pergi ke Bali dan bersenang-senang di sana atau pergi
ke Bali dan menghabiskan waktu di sana buat mengingat kesedihan di masa
lalu.
Yang paling menarik adalah ketika kita diam
di rumah tapi pikiran kita bisa traveling ke tempat-tempat yang kita
inginkan dengan bahagia.
9. Yang paling buruk bukanlah mencoba lalu gagal, namun ketika kamu tak tahu kemampuanmu karena takut menjajal.
Kita mungkin termasuk orang yang suka
berteori tapi prakteknya nol besar. Nggak jarang, kita justru
menghabiskan waktu buat berpikir, tapi nggak sedikitpun melangkah.
Ketika punya keinginan membuat sesuatu, jangan banyak mikir tapi segera
lakukan.
Kalau kemudian bisa berhasil, itu bagus. Tapi, kalau ternyata gagal, setidaknya kita pernah mencoba.
10. Berhenti mengeluh saat orang lain tak memahamimu. Toh, tokoh-tokoh besar di dunia ini pun mengalami hal itu.
Stop bilang “Kenapa sih nggak ada yang ngertiin aku?” mulai sekarang ya, guys!
Kenapa? Karena Socrates, Pythagoras, Copernicus, Galileo, sampai Isaac
Newton itu orang-orang yang dulunya nggak pernah bisa dimengerti
lingkungan dan masyarakat sekitar mereka.
Setiap orang itu punya pola pikir unik. Ketika nggak ada orang yang bisa mengerti kamu, berarti kamu keren!
Well, percaya pada diri sendiri
itu adalah prinsip hidup. Nasib baik itu memang benar-benar ada, tapi
bukan sengaja disiapkan untukmu, lalu kamu tinggal ambil. Kebaikan dan
keberuntungan akan datang ketika kamu sudah berjuang keras
mendapatkannya.
Dengan kata lain, kamu akan bisa melewati betapa sulitnya hidup jika kamu mempertahankan prinsip-prinsip yang datang dari hati dan pemikiranmu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar