Kamis, 05 November 2020

#NC5

SEMALAM AKU BERMIMPI TENTANG...

Alhamdulillah.. Challange ini untuk 5 November tapi pas malamnya engga mimpi apa-apa. Hehehe. Sampai semalam baru mimpi, ternyata jiwaku meinginkan liburan. Padahal lebaran tahun ini sudah niat liburan di Purworejo. Namun karena si Kor-Kor jadi semua tertunda. Sampai kondisi yang memungkinkan dan aman.

Dalam mimpi berasa nikmat banget suasana kota Purworejo yang masih banyak sawah. Jalan aspal di sisi kanan kirinya adalah sawah. Langit yang cerah dan angin yang bikin sejuk jadi satu paket liburan yang back to nature banget. Salah satu tempat yang dikunjungi dalam traveling mimpiku adalah Desa Benco. Desa tersebut dilewati jalur kereta api lokal

#NovemberousTahunKe5
#Novemberous
#AyoMenulis

Selasa, 03 November 2020

Hari Ini Bos Marah Karena,

#Nc3
#novemberoustahunke5
#ayomenulis
#novemberous

Ada yang selalu khawatir menjelang akhir bulan. Jika sudah di tanggal 25 tiap bulan, Ia mulai pacu semua daya upaya agar tercapai target yang ditetapkan perusahaan. Lembaran nama konsumen jadi kertas pamungkas untuk bisa mengatur strategi target. Namun, jika ku teliti lagi nominal yang tertera dalam kertas itu, fantastis. Menembus angka 300-500 juta beban yang harus ditunggu setiap individu. "Dia adalah kolektor". Awalnya ku fikir tiap perkreditan pinjaman yang diambil nasabah akan aman-aman saja dalam pembayaran.

Namun, ini bukan negeri dongeng, bung! Dimana ada banyak ragam hias alasan dan keadaan perkreditan pembayaran macet. Dan itu adalah salah satu tugas kolektor. Mungkin bahasa enaknya, "Kalau bayar kredit telat, nanti kolektor yang tagih."

Ini adalah pekerjaan yang terjun di lapangan. Akan menemukan banyak ragam aral melintang serta berpacu dalam situsional. Kadang, kondisi kurang kooperatifdimana mereka yang punya hutang kredit justru lebih galak dari kolektornya. Hehehe. Semua butuh hati yang adem kalau menghadapi kasus tersebut. Karena kita paham sekali, api tidak bisa dilawan dengan api.

Ini baru segelintir tantangan menjadi kolektor. Balik kantor langsung evaluasi sama atasan. Target terhambat. Maka Bos pun bersiap. Pernah ku dengar dari balik telepon, Pak Bos marah. Karena target kacau balau amburadul. Kenapa itu penting?

Semua kembali pada advantages. Hitungan bonus individu dan tim. Serta performa kerja tim dan atasan. Jika ada satu tim tidak target, maka akan jadi pemberat tim.

Bagi Pak Bos, semua arahannya meski dalam nada tinggi adalah bentuk pacuan keras untuk tim. Karena manusiawi menurutku. Karena pekerjaan dalam lingkaran lingkungan tersebut pasti tekanan dari berbagai arah.

Berkali-kali ku dengar dalam obrolan telepon, nada Pak Bos sudah auto tinggi. Mungkin dia greget kali yaa kinerja bawahannya yang lambat kayak kura-kura. hehehe.

Sampai di titik tanggal penghabisan, hingga dini hari menunjukan pukul 01.30 pagi. Badan sudah rasa kayak remuk katanya.  Saat semua target terhitung, maka terlihat kinerja semuanya. Berhasil ataukah gagal tiap tim?

Awal bulan baru, bos marah lagi. Target tidak sesuai. Semua dalam barisan mendadak hening. Seperti biasa. Lalu lanjut target baru lagi.

Tapi itu dulu. Masanya sudah lewat. Ternyata sudah 2 tahun lalu. Time so flies. Dan sahabatku yang cerita demikian, pasti cekikikan kalau baca kisahnya ini. Tetapi ada banyak pelajaran kehidupan yang ia dapat. Termasuk bertekad resign dari pekerjaan itu dan meninggalkan semua kenyamanan dan gaji fantastis. Demi hati yang tentram dan menikmati hidup. Karena ternyata banyak yang terlihat cukup tapi tidak menikmati kehidupannya. Bersyukur, itu poinnya.

Minggu, 01 November 2020

Saat Ini Aku Bersama,

Saat Ini Aku Bersama,

Mereka yang menerimaku apa adanya. Menerima kelebihan dan kekuranganku. Tidak menuntutku menjadi orang lain tapi berusaha mengingatkanku dalam kebaikan.

Aku bersama mereka yang dengan rasa sayangnya mampu sabar menghadapiku. Katanya bagai angin yang swing-swing cepat berubah arah dan keputusan. Aku tak yakin 100% benar bahwa ada prediksi yang lahir di hari Kamis memiliki sifat angin. Artinya bisa cepat berubah arah setiap kehendak atau keputusan.

Aku bersama mereka yang dengan rasa sabar menghadapi keras kepala dalam mencapai keinginan yang sudah yakin dipilih. Mereka dengan sabar mempertimbangkan segala kemungkinan terbaik tentang apa yang aku pilih.

Aku bersama mereka yang akan memeluk ku erat. Kala aku mulai menyerah. Tentang semua usaha yang aku perjuangkan serta takwa yang aku pasrahkan.

Aku bersama mereka yang menyambutku dengan senyuman. Yang mengajakku menikmati perjalanan dan menerima hikmah dalam setiap hal.

Aku bersama mereka yang mendukung untuk terus belajar. Memperbaiki banyak hal dalam diri.

Terima kasih untuk kasih sayang tak terbatas dari ayah dan mama. Untuk perhatian dari ibu. Untuk cinta, kesetiaan dan pelukan mesra suamiku. Dan untuk kebaikan kami yang telah terlahir ke dunia. Terima kasih mengajarkan ibu untuk tetap bahagia dan menyambut semua perkembangan cerdasmu. Milestone kita panjang, namun bersamamu adalah anugerah terindah.

#NC2

#NovemberousTahunKe5
#Novemberous
#AyoMenulis

Sabtu, 31 Oktober 2020

Saat Usiaku 18 Tahun,


#NC1

Part 1

SAAT USIAKU 18 TAHUN...

Aku putuskan untuk bekerja. Di saat semua teman banyak yang pilih lanjut kuliah. Di PTN ternama bahkan ada yang harus menyebrang pulau demi sebuah "pendidikan". Dalam hati pernah ada rasa sedih, mereka punya kesempatan kuliah dan didukung banyak hal terutama dukungan dana. Beda keadaan sama diri ini. Lulus SMA, ayah sudah tegaskan kalau fokus pembiayaan sekolah kedua adikku.

Berusaha cari beasiswa sana sini untuk bisa kuliah. Di perguruan manapun. Negeri atau swasta bukan lagi prioritas. Intinya yang penting kuliah. Di jurusan yang diminati dunia kerja. Simpel.

Tapi bener deh.. Dalam hati rasanya kayak jungkir balik 180 derajat dari keinginan jauh nun di sanubari. Aku ingin jurusan Sastra Indonesia dan ambil PTN di Bandung. Jadi orang Bandung katanya mah.. Hehehe

Tapi seberapa besar usaha kita, hanya Allah yang berikan terbaik untukku. Usaha cari beasiswa nihil hasilnya. Keputusan final adalah bekerja.

Dalam hati selalu disugesti, "Kerja dulu baru kuliah. Buktikan kalau kamu mampu membiayai kuliahmu". Alhamdulillah.. Kirim sana sini lamaran kerja, akhirnya Allah jawab semua doaku. Sah jadi seorang pekerjawati. Hehehe.

Bagian yang dulu rasanya berat, "Aku jawab apa yaa kalau ditanya temen, aku lanjut dimana?" pernah ketemu temen SMA ketika pulang kerja. Ngobrol seru tentang dia yang lolos seleksi nasional PTN favoritnya. Duhh.. Bahagia dengernya. Sambil aku berkhayal, semoga aku juga bisa. Sampai di obrolan, "Eh lu kuliah dimana?" Ehmm.. Gue kerja. Dia pun hanya jawab, "Ohh". Hening.

Karena kebiasaan ditanya hal demikian, aku jadi semakin bangga. Aku sudah bisa punya gaji bulan. Kayaknya kerja dulu juga pilihan baik kok. Kuliah dulu atau harus kerja dulu bukan masalah yg berat-berat amat. Hehe.

Dibalik semua harus tetap dijalani, tetap doa harus terus lanjut. Semoga Allah mampukan diri ini lanjut sekolah. Tepat di gajian bulan ke-3 aku putuskan daftar kuliah. Masih di bulan Oktober. Dan belum telat pendaftaran. Jurusan yang diambil adalah pendidikan Matematika. Jurusan itu diambil berdasarkan rekomendasi pak Soma. Beliau adalah guru matematika ketika SMP. Setelah ku pertimbangkan bolak-balik, aku bisa tetap ada pasive income dengan jadi guru privat atau buka tempat bimbel misalnya. That's great..
Sebenarnya bertolak belakang dari Sastra tapi namanya kehidupan harus ada plan B alternatif.

Semua sudah jadi set perjalanan. Sampai lulus, Alhamdulillah rezeki sekolah selalu ada. Bahkan sampai ke titik sekarang selalu melihat semuanya dalam kaca mata hikmah. Allah memberikan kesempatan merasakan dunia kerja berbarengan dengan kuliah.

Semangat untuk semua yang sedang berjuang buat lulus kuliah namun harus bekerja. Karena butuh energi extra untuk bisa mengatur semuanya. Semoga lelah kalian menjadi hasil membahagiakan.

#NovemberousTahunKe5
#Novemberous
#AyoMenulis

Selasa, 04 Agustus 2020

Husna : Kebaikan yang Selalu Ada

Assalamu'alaikum sholehah...

Saat kamu bisa baca ini, semoga kamu memahami bahwa menjadi orang tua adalah perjalanan panjang serta belajar yang tak henti.

Sayang, ingatlah bahwa semua adalah milik Allah. Bahkan ibu dan bapakmu adalah milik-Nya dan akan kembali pada-Nya. Apa yang kami tinggalkan adalah penentu dirimu. Kami latih hati dan fikiran kami untuk taat pada Allah agar kelak kamu memahami bahwa hanya Allah yang bisa menemani kamu sampai kapanpun.

Kamu adalah cahaya yang berpendar dari banyak doa yang dipanjatkan. Tentang keyakinan yang utuh bahwa kamu akan hadir dalam kehidupan kami. Sayang... Kamu adalah anugerah-Nya yang Allah berikan agar meningkat belajar kami. Bukan hanya memikirkan ego kami dan menuntut kesempurnaan duniawi tapi melapangkan hati kami agar menyadari bahwa hanya Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Jika kamu telah baca ini, sungguh ibu adalah orang yang selalu mendoakanmu dalam setiap langkah ibu. Bahkan ibu adalah tempat kamu percaya bahwa di dunia ini selalu ada keajaiban dalam keridhoan-Nya.

Sayang, bertumbuh bukan hanya fisikmu berubah. Tapi hatimu semakin berpendar. Saat kamu bisa merasakan arti tatapan kami yang mencintaimu. Atau kamu bisa merasakan denyut jantung ibu yang berdegup saat menyusuimu. Itulah dzikir syukur ibu atas hadirnya dirimu.

Maafkan kami yang selalu memikirkan standar sempurna yang lain. Tanpa kami sadari bahwa kamu telah berusaha berproses dan tumbuh kembang dengan baik. Kala celotehmu menyambut kisah yang ibu bacakan. Atau tanganmu yang mengelus pipi ibu. Ingatlah nak.. Sampai kapanpun kami berdua adalah orang yang akan selalu mendukungmu.

Menjadi bahagia bersamamu. Sehat selalu kesayangan, semoga kamu adalah doa yang tak pernah terputus dalam kehidupan kami.

Salam sayang
Ibu dan bapak

Minggu, 12 April 2020

Obat

13.22

Ba'da Dzuhur yang minggu ini lebih sering mendung.

Rumit saat seluruh dunia ingin kita rengkuh.
.
.
Saat pujian si Bos jadi target. Dan saling memuji rekan kerja namun dibaliknya mencaci.
.
.
Menyadari harta dikumpulkan untuk ditimbun hingga menembus warisan tujuh turunan.
.
.
Kemewahan bak series yang dipertontonkan dan diidamkan.
.
.
Namun saat hati terasa hampa, pujian bos mu bukan obatnya. Harta yang dihamburkan untuk foya-foya bukan pula obatnya.
.
.
Mungkin kita lupa, lutut kita padahal masih kuat menopang tubuh. Namun lupa berdiri tegak dalam sholat.
.
.
Dahi kita jarang menempel di atas sajadah dalam sujud khusyuk. .
.
Atau kita lupa kalau lidah dan sistem pernafasan kita bisa mendukung dalam membaca Al-Quran. .
.
Al-Quran adalah obatnya. Setiap hurufnya bermakna. Mendamaikan hati yang membaca dan mendengarnya.
.
. -Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Memperjalankan di waktu malam (Al-'Isrā'):82.
.
.
Semoga keadaan ini segera pulih.

Kesana

11 April 2020

Kesana.

Anak SMP ditanya kalau sudah dewasa mau memberikan apa buat orang tua. "Saya pengen bawa orang tua ke Mekkah bu. Naik haji."
.
.
Alhamdulillah... Semoga bukan hanya kedua orang tua, bahkan bisa berangkatkan seluruh keluarga besar. Bahkan lebih dari itu, bisa berangkatkan satu kampung misalnya. .
.
"Banyak amat!"
.
.
Percaya sama doa. Kita yakin akan satu hal maka semesta berusaha mengabulkan. Pun biarkan Allah yang bekerja.
.
.
Mewujudkan. Mudah bagi-Nya.
.
.
Pict : dari FB Pak Fahd Pahdepi.
.
.
Supaya semangat, Keadaan ini segera pulih. Semangat ibadah haji.

Jumat Di Tanggal Merah Di Bulan April

Jum'at, di tanggal merah di bulan April.

Yg punya gaji bulanan tetap, alhamdulillah. Bulanan bisa terkonsep dengan baik.
.
.
Tapi yg punya pendapatan harian, alhamdulillah selalu berusaha tiap hari agar dapur bisa ngebul. Supaya macam sayur capcay atau oseng-oseng kacang panjang  bisa jadi sajian keluarga.
.
.
Apapun itu, semua pilihan. Maka makmurkanlah mereka mengeluarkan tenaganya berkeliling untuk berdagang. Membeli walau lima rebu misalnya, buat mereka berarti banget.
.
.
Salah satu dosen, saya lupa study apa ketika semester awal pernah berpesan untuk semua mahasiswa di kelas kala itu. "Belilah dari pedagang kecil, Atau dari mereka yang baru berdagang. Seribu dua ribu buat mereka rezeki yang membahagiakan sekali."
.
.
Karena melariskan dagangan orang lain sama halnya kita memberi oase sejuk bagi mereka.

Pagi

Kamis, 9 April 2020

Pagi.

Ada yang tetap bertahan untuk keluar demi rupiah dan nafkah.
.
.
Ia masih tetap berjalan dan berharap rezeki lebih baik dari kemarin.
.
.
Ada yang tetap berkendara ke tempat kerja. Demi menyelamatkan banyak hal.
.
.
Mereka yang masih setia mengantar barang menjaga amanah demi kita bisa makan-makanan sehat.
.
.
Atau dia yang berjibaku dengan sambungan arus listrik dan memastikan rumah kita tetap terang dan kita bisa charger hp.
.
.
Atau mereka yang masih bisa menebar senyum sambil menghitung uang setoran tunai dari kita. Atau kita yang malah butuh untuk beberapa lembar uang demi bisa makan di hari-hari  diam di rumah.
.
.
Untuk semua pengorbanan dan perjuangan jangan lupa awali dengan kehangatan. Misal teh manis hangat dan lihat senyum keluarga. .
.
Sabar... Semua ini adalah kekuatan. Bahwa Allah sedang sayang pake banget sama kita semua.

Bye Maret

Akhir Maret-

Desember 2014 saat perjalanan ke Denpasar Bali ada seseorang yang bilang setelah baca setiap tulisanku di binder. Hehehe maklum dulu belom belajar blogspot.com atau kelola web pribadi jadi mainnya kek diary gitu. .
.
"Apa yang kita tulis mempengaruhi alam bawah sadar kita. Lalu akan berusaha diwujudkan dan dikabulkan kenyataan."
.
.
Makanya beliau ini gambarin simpelnya soal selera lagu. Dulu sih suka yang melow kayak lagu stinky "Mungkinkah" tapi kenyataan terbawa emosi dengerin lagu itu jadi "Engga mungkin" sama doi. Bukan jodoh.
.
.
Maka dari itu pesen beliau simpel banget. Tulis yang baik-baik. Karena tulisan itu adalah doa. Sama kayak kita berfikir baik. Efeknya baik. Sebaliknya, berfikir buruk malah jelimet.
.
.
Semoga Allah mengampuni dosa kita semua. Sehat semua. Dalam lindungan Allah. Bisa kumpul sama keluarga. Nyapa santuy temen kerja. Dan bisa lihat abang cilok dan gerobakan lainnya normal jualan.
.
.
-di sela rintikan gerimis.

Arep Mulih, Ra Iso

Senin, 6 April 2020 pukul 01.18

Kangen arep mulih, ora iso.

Suara rintik hujan masih terdengar. Mata pun masih belum terpejam. Tips cepet tidur sebenernya mudah, kalau aku tipe yang fikirkan hal-hal yang baik dan menyenangkan.
.
.
Salah satunya, pulang kampung. Sudah 1 tahun lalu dateng ke kota ini bersama suami. Yang menyenangkan dari pulang kampung itu euforia perjalanannya.
.
.
Sebenernya rindu naik bis AKAP (Antar Kota Antar Provinsi). Rindu perjalanan lewat tol yang tiap pintu gerbangnya pasti dibaca. Hehehe. Kerajinan absen nama pintu tol.
.
.
Pasang headset kanan kiri. Putar lagu "Fix you" sambil menggenggam tangan si cinta (red : suamik) hehehe. Haneut..
.
.
Rindu makan pop mie di bis. Karena jujur, engga kuat sama AC kendaraan kalau perjalanan malam. Makan pop mie yang masih panas dengan aroma bumbu yang semerbak ke seluruh area bis.
.
.
00.00 dini hari. Biasanya sudah masuk perbatasan Jawa Tengah. Mulai masuk di dimensi tradisional bangunan rumah-rumah yang ada di tepi jalan. Atau gaya yang masih etnik setiap pertokoan di jantung kota. Suasana hati berubah. Jadi adem dan semakin deket sama rumah.
.
.
Rindu melihat banyak tukang ojek atau becak yang sudah bersiap di pinggir jalan perberhentian. Padahal waktu tengah malam sampe subuh mereka selalu siap. Setiap penumpang turun dengan gemblokan ataupun koper. Mereka segera berlari dan mendekati bis. "Neng pundi bu?"
Atau "arep menyang endi?" artinya mau kemana. Sekilas begitulah yang kedengeran. Hehehe. Mereka mencoba cari peruntungan. Apalagi musim mudik lebaran. Buat mereka itu rezeki banget.
.
.
Yaa Allah... Makin rindu. Semoga semua keadaan bisa pulih kembali. Untuk para tukang ojek musim mudik adalah rezeki. Untuk kami perantau, mudik adalah obat kangen yang mujarab. Kumpul sama keluarga besar. Lihat para saudara yang dulu masih kicik sudah pada besar. Dan bisa peluk orang tua di kampung. Sambil bilang, "Bu.. ini saya bawa kaleng khong guan dari Jakarta" hehehe.
.
.
Semoga bis AKAP bisa beroperasi lagi. Karena sedih juga lihat berita tentang pemberhentian perjalanan untuk sementara. Aku yakin semua demi kebaikan kita. Jaga kesehatan.. Karena kalau semua pulih, kita bisa pulang kampung.
.
Kangen-

Minggu, 05 April 2020

Hello April

5 April 2020.

"Sesaat setelah hujan deras turun"

"Kita tidak akan pernah tahu kalau kita tidak mencoba. Kita punya Allah." Katanya yang selalu diucapkan setiap ada banyak pilihan. Selalu teringat kata-kata semangat itu.
.
.
Usia adalah rahasia Allah. Setiap insan berusaha menebar kebaikan dalam kesempatan hidup.
.
.
Memperbaiki ibadah dan selalu berusaha lebih baik dari hari kemarin.
.
.
Perjalanan tidak selamanya indah. Kadang kita harus banyak bersyukur setiap kesedihan adalah nikmat dan bahagia adalah anugerah.
.
.
Namun perjalanan membersamai membuat kita semakin yakin bahwa kebaikan akan terus ada seiring semangat untuk mewujudkan.
.
.
Ingat.. Kekuatan mimpi seiring dengan keyakinan kita. Teruntuk semangatmu dalam kebermanfaatan. Selalu ingat perjalanan tidak akan mudah.
.
.
Butuh hati yang luas seluas samudera. Apapun yang ditumpahkan ke dalamnya tetap bisa indah dalam pandangan.
.
.
Butuh senyum yang tetap menyimpul indah di wajah. Walau air mata membingkai di pelupuk mata.
.
.
Yang menakutkan bukanlah tantangan tapi sudut fikir kita sendiri. Karena jika berfikir untuk berjuang. Selalu ada jalan.
.
.
Semoga berkah usia dan Allah limpahkan kebaikan.

Senin, 30 Maret 2020

Tulis yang baik

Akhir Maret-

Desember 2014 saat perjalanan ke Denpasar Bali ada seseorang yang bilang setelah baca setiap tulisanku di binder. Hehehe maklum dulu belom belajar blogspot.com atau kelola web pribadi jadi mainnya kek diary gitu. .
.
"Apa yang kita tulis mempengaruhi alam bawah sadar kita. Lalu akan berusaha diwujudkan dan dikabulkan kenyataan."
.
.
Makanya beliau ini gambarin simpelnya soal selera lagu. Dulu sih suka yang melow kayak lagu stinky "Mungkinkah" tapi kenyataan terbawa emosi dengerin lagu itu jadi "Engga mungkin" sama doi. Bukan jodoh.
.
.
Maka dari itu pesen beliau simpel banget. Tulis yang baik-baik. Karena tulisan itu adalah doa. Sama kayak kita berfikir baik. Efeknya baik. Sebaliknya, berfikir buruk malah jelimet.
.
.
Semoga Allah mengampuni dosa kita semua. Sehat semua. Dalam lindungan Allah. Bisa kumpul sama keluarga. Nyapa santuy temen kerja. Dan bisa lihat abang cilok dan gerobakan lainnya normal jualan.
.
.
-di sela rintikan gerimis.

Minggu, 29 Maret 2020

Jujur, Kita Semua Rindu

Tulisan ini semoga menjadi doa baik.

Pagi ini adek yang paling kecil saking senengnya bilang, "Yeay bentar lagi puasa !" .
.
Memang sudah lama adek selalu menghitung hari menuju ramadhan. Kalau aku tanya kenapa alasannya pengen banget sampai ke bulan ramadhan. Dia hanya jawab, "Kan kita belajar puasa mba." sederhana banget bahagianya, nunggu ramadhan.
.
.
Ramadhan tahun ini mudah-mudahan kita semua sehat. Jujur, kita rindu momen solat nisfu sya'ban. Berbondong-bondong ke masjid raya. Sholat sunah nisfu dilanjut baca surah yasin bersama.
.
.
Kita semua rindu, denger anak-anak sahur keliling sambil tetabuhan yang suaranya nolongin kita banget buat bangun. Rindu masakan sahur yang selalu kita list tiap harinya. Hari ini udah masak menu ini. Besok ganti ah..
.
.
Rindu saat tengah hari panas dan berasa ujian dahaga, kesabaran dan kekuatan jalani puasa dengan aktivitas bekerja, dll.
.
.
Rindu saat kita lihat iklan sirup itu yang kadang sengaja ga ditampilkan full supaya kita penasaran. Endingnya gimana yaa?
.
.
Rindu momen bikin es buah bareng mama. Sambil nungguin buka puasa nyiapin takjil dan rapihin semua makanan dan alat makan. Paling depan nonton tv hanya untuk cari channel yang adzannya lebih cepet. Hehehe
.
.
Rindu mengajak keluarga solat tarawih bersama. Jalan bareng ke masjid. Dan selesai terawih ada lantunan ayat suci al-quran menemani sepanjang malam. Beneran adem banget selesai terawih tuh.
.
.
Rindu itikaf di masjid. Sampe kepikiran pernah ga si pas bulan ramadhan ada malem yang berasa adem banget ini hati dan fikiran. Semua rindu bisa rasain malam lailatul qodar.
.
.
Rindu bulan ramadhan dimana kita bisa saling erat bantu satu sama lain. Berbagi takjil dan ikut bukber bareng bareng temen kerja, temen main pokoknya bukber. Tapi paling nikmat, berbagi momen bukber sama anak-anak yatim.
.
.
Tulisan ini sebenernya adalah rindu yang jadi semangat supaya kita sama-sama berdoa. Semoga Allah mengampuni dosa kita. Allah hilangkan wabah ini dan menjadikan kita lebih baik lagi dalam segala hal.
.
.
Allah adalah satu-satunya tempat kita memohon.

Jumat, 14 Februari 2020

Perjalanan Ketiga

"Kamu adalah anugerah terindah dalam hidup mama dan bapak,"

Husna sayang...

Bagi seorang ibu, ada banyak rasa yang ia tahan agar anaknya baik-baik saja. Sejak dalam kandungan, ada banyak kekhawatiran menyeruak. Maklum sayang, ibu adalah ibu muda yang sebenarnya telat belajar. Ibu hanya asyik dengan hadirnya kamu tapi ibu masih minim ilmu untuk memahami tumbuh kembang kamu. Tapi tenang, ibu akan terus belajar agar ibu bisa memahami kamu seutuhnya.

Ketika memasuki bulan ke 6, mama sudah mulai merasakan gerakan kamu yang semakin aktif. Lebih aktif dari biasanya. Terkadang perut mama belok ke kanan. Kadang ada tangan yang menyundul permukaan perut mama. Hanya saja, mama masih belum bisa menahan air mata mama kala kaki mama terasa sakit dan kram. Tiap malam, bapakmu yang selalu memijit kaki mama hingga mama tertidur pulas. Sayang... Tiap malam mama selalu berusaha mencari posisi tidur yang nyaman. Karena kamu yang semakin besar dan menekan ke seluruh penjuru perut mama.

Mama juga tidak bisa menahan lapar. Hehehe. Tiap tengah malam, mama terbangun mencari makanan atau sekedar minum susu. Mama selalu rajin menyimpan makanan ringan atau biskuit untuk mengatasi lapar tengah malam.

Mama paling suka dengan apel merah, buah naga dan strawberry. Semuanya selalu mama beli ketika weekend. Semua nutrisi selalu mama usahakan untukmu. Agar kamu tumbuh dengan baik. Kamu bisa merasakan berjuang mengajar dengan mama dan mama selalu menyuplai makanan nutrisi untuk kamu.

Husna sayang... Saat mama mau mengeluh tentang kehamilan, bapakmu selalu menguatkan tentang arti kesabaran menunggu kamu. Saat mama mulai merasa kelelahan, ada bapakmu yang selalu menyemangati agar pertemuan kita semakin dekat.

Sayangku... Putri cantik kami,
Saat kamu baca tulisan ini, tandanya kamu semakin dewasa dan cerdas. Kamu tumbuh menjadi perempuan anggun harapan bapak dan mama. Ingat sayangku... Kelak kamulah yang akan meneruskan cita-cita kami. Meneruskan cerita kami. Menjadi tabungan kebaikan kami.

Setiap belaian bapak di kepalamu mengalir doa baik untukmu. "Anak milioner" begitu kata bapak. Ingatlah saat mama selalu memanggilmu saat nangis merengek minta susu, "Princess mama" kamu adalah putri dalam istana cinta bapak dan mama.

Jadi baik selalu yaa nak, seperti arti namamu. Husna artinya kebaikan.

Semoga mama dan bapak sehat selalu. Melihat setiap perkembanganmu dan kita bahagia bersama.

Salam sayang
Dari mama yang selalu minta es kelapa muda untuk kebaikan kamu di perut.

Rabu, 12 Februari 2020

Perjalanan Kedua

"Mama ingin kamu selalu merasakan kebaikan setiap gerak dari mama."

Salah satu stimulasi yang baik ketika hamil adalah tetap bergerak dan tidak membatasi karya. Begitu yang mama lakukan saat kamu di perut mama.

Mama tetap mengajar. Tetap melatih anak-anak untuk lomba. Bahkan mama juga buka tempat les. Mama ingin aktif bergerak walau kadang mama merasakan sakit punggung.

Mama tetap berfikir untuk menyelesaikan soal-soal lomba olimpiade. Mama yakin kamu merasakannya. Saat mama mengelus mengajak kamu berfikir bersama. Mama yakin kamu mendengar setiap ucapan pembelajaran saat mama mengajar. Karena mama selalu berdoa, saat mama berusaha membantu cerdas orang lain maka Allah akan memudahkan kamu dalam kecerdasan.

Mama masih semangat mengajak kamu pergi ke Jakarta untuk lomba. Melihat dunia luar yang lebih indah dari rutinitas kita tiap hari. Hehehe. Mama yakin kamu mendengar setiap obrolan mama soal lomba kepada ibu-ibu wali murid. Kamu pasti ikut merespon yah, kelak ketika waktunya kamu akan berprestasi lebih hebat dari murid-murid yang mama upayakan keberhasilannya.

Mama sudah mulai sakit pinggang. Kadang mama keluhkan kaki yang kram dan bengkak. Karena mama membawamu kemanapun mama pergi. Mama kuat sekali nak, dan kamu pun nyaman sekali di dalam rahim mama.

Nak... Jadilah mata air yang selalu mengalir. Memberikan kehidupan bagi sekitarmu. Walau kering menganga, kamu tetap menyejukan.

Mama selalu mendampingi tumbuh kembangmu. Menghargai minat bakatmu. Dan menjadi jalan kesuksesanmu.

Jika suatu hari nanti kamu baca tulisan ini, ingatlah nak... Bahwa mama dan bapak adalah orang yang kedua mempercayai kemampuan kamu. Setelah kamu percaya akan dirimu sendiri.

Salam sayang
Mama yang pernah mengeluh kram kaki karena kamu semakin berat di rahim.

Selasa, 11 Februari 2020

Perjalanan pertama

"Kamu adalah anak yang kuat, bahkan mama yakin kamu lebih kuat dari mama."

Semester pertama menjadi semester yang lumayan berat bagi mama. Mama masih harus bekerja dan pulang hingga sore.

Padahal dalam hati, mama selalu khawatir apakah benar keputusan mama untuk tetap bekerja dan membawamu dalam keadaan bekerja.

Pernah terbesit sedikit keinginan, mama ingin stay di rumah. Menikmati tumbuh kembangnya kamu dalam rahim mama. Namun, mama sadar sayang. Mama adalah perempuan yang sejak lulus SMA dididik bekerja dan mengoptimalkan waktu.

Daripada kebosanan menyeruak dan memenuhi fikiran mama tentang kamu, maka dari itu mama tetap bekerja. Pulang sore pun mama lakukan. Awalnya mama takut. Apakah terlalu menyita tenaga dan kenyamanan mama. Namun, waktu membiasakan semuanya.

Mama sudah tidak mengendarai motor untuk menjaga kamu agar tetap aman dari guncangan. Mama diantar jemput oleh bapak atau menggunakan jasa jemputan ojeg. Semuanya mama usahakan agar mama bisa terlindungi sayang.

Makanan sangat mama jaga. Mama menahan rasa ingin yang kuat untuk bisa meminum es dan makan mie instan. Dua itu yang membuat mama kadang mau menyerah dan diam-diam makan. Toh bapak juga engga tau. Hehehe. Tapi setiap mama mau coba makan mie, mama selalu ingat bahwa apa yang mama makan akan berpengaruh padamu. Jika mama mendambakan anak yang cerdas lalu mengapa mama rela makan banyak perasa dan pengawet? Mama makin galau sayang.

Setiap jam istirahat mengajar, melihat murid minum es segar, mama mulai melemah imannya. Mama ingin minum juga. Namun tetap, setiap mama ingat kamu, mama lawan semuanya.

Lebay sih ma... Hehehe kalau kamu bilang gitu, tenanglah nak. Ada banyak nutrisi yang mama makan untuk kamu. Kelak kamu akan paham di posisi mama. Saat kamu berusaha memberikan yang terbaik.

Kunjungan bidan adalah yang paling mama tunggu. Mama selalu ingin dengar detak jantungmu. Setiap bulan mama usahakan menyisakan uang untuk USG. Mama ingin mengintipmu dari alat canggih dan memastikan kamu baik-baik saja. Mendengar detak jantungmu dan melihat gerakanmu. Itu yang selalu mama rindukan tiap awal bulan sehabis gajian. Hehehe

Mengidam. Mama engga buat bapakmu susah soal mengidam. Hanya saja pernah malam-malam mama merengek ingin ketoprak. Jam 00.30 malam. Bapakmu dengan kesalnya keluar mencari ketoprak dan akhirnya pulang dengan membawanya. Pernah juga mama sampai nangis ingin martabak telur. Jam 21.30 malam. Bapakmu sedang ngantuknya. Agak sedikit nada marah karena kenapa ga besok saja. Namun tetap nak, bapak memberikan untuk mama.

Apapun kelebayan mama dan bapak untuk kamu, semua karena kami ingin memberikan yang terbaik bagi kamu. Mama sengaja menulis sequel ini agar kamu membacanya dan memahami menjadi mama itu rumit tapi mama selalu coba dan coba.

Salam sayang
Dari mama yang selalu panik kalau pas elus perut kamu kurang respon. Mungkin kamu bobo. Hehehe

Minggu, 09 Februari 2020

Akan Selalu Ada Kebaikan

"Husna, akan selalu jadi doa kebaikan untuk kami. Namanya yang terulang dalam ayat-ayat suci Al-Qur'an. Begitulah kebaikannya akan selalu terulang dan terus menerus."

Husna adalah anak yang kuat. Dalam minggu pertama kehamilan aku tengah di kondisi sibuk pekerjaan. Mempersiapkan anak-anak perlombaan dan graduasi sekolah. Setiap hari ada jam lembur untuk anak-anak latihan lomba.

Memikirkan materi mereka. Menentukan strategi belajar yang pas untuk mereka. Bahkan memikirkan pelajaran mereka yang tertinggal karena dipakai latihan lomba.

Husna tetap nyaman di perut mama. Aku belum menyadari. Pagi hari saat pelaksanaan lomba, badan sudah tidak karuan. 06.00 registrasi paling pagi karena hampir 20 peserta yang harus didaftarkan.

Sarapan pun tidak sempat. Nanti juga bisa sarapan di lokasi. Ternyata belum bisa terwujud karena siapkan ini dan itu.

Kipas blower yang ada di lokasi lomba semakin memperburuk keadaanku. Anginnya yang menerpa wajahku membuatku tidak nyaman. Sepertinya aku mulai demam.

Semakin siang , rasanya aku ingin rebahan. Namun pengumuman lomba sore hari. Aku sibuk menyiapkan makan siang anak-anak. Dan perutku mulai perih. Efek telat makan. Ku paksa makan namun hanya bisa masuk sedikit.

Menjelang sore, hujan turun. Semakin membuat badan ini tak karuan rasanya. Kepalaku sudah mulai terasa pusing.

Pengumuman lomba digelar. Alhamdulillah anak-anak mendapat 13 piala. Mereka pulang dengan bahagianya. Termasuk diriku. Rasanya bangga melihat perjuangan kita bersama.

Sampai rumah, badan terasa lengket sekali. Aku mandi dengan air hangat. Dan setelah memakai baju hangat. Aku tertidur dengan efek obat parasetamol. Aku tertidur dari jam 5 sore sampai 10 malam. Rasanya lebih baik badan ini.

Dua hari berselang. Kesibukan graduasi. Aku dan temanku belanja bahan kain di pasar untuk seragam. Awalnya cuaca mendukung. Namun perjalanan pulang kami terjebak hujan hingga 3 jam. Karena tidak sabar, kami putuskan untuk pulang meski hujan. Di atas motor, aku rasakan hujan menyentuh wajahku. Deras sekali. Laju motor dipercepat. Bahkan ada polisi tidur kami lewati dengan kencang dan guncangannya terasa sekali. Mungkin husna merasakannya. Namun mama belum sadar kalau husna sudah ada. Karena aku hanya ingin pulang. Sampai rumah, badanku demam.

Hari Minggu, saat aku buka les privat. Keadaanku belum fit. Namun murid-murid sudah menunggu. Kupaksakan mengajar. Namun saat kipas ruangan dinyalakan, aku merasa tidak kuat. Aku hanya ingin tidur dan istirahat.

Keesokan harinya, tepat tengah hari. Aku sudah tidak kuat lagi menahan puasa. Aku buka puasa. Padahal meski aku punya penyakit lambung, kalau puasa justru makin nyaman. Namun ini tidak. Setelah makan aku baru sadar bahwa hari ini aku telat haid 2 hari. Masih dengan ekspresi paling biasa. Mungkin memang telat. Namun hati rasanyan ingin beli tes kehamilan. Ketika digunakan, dua garis itu jelas sekali.

Aku coba lagi. Dan jelas lagi.

Lemas rasanya. Dari semua kegiatan yang kujalani ternyata husna sudah ada di rahimku. Segera aku ke bidan untuk memastikan.

Dari sekian banyak perjuangan kami berdua dalam menantikan husna, kami belajar menjadi pribadi yang benar-benar pasrah. Padahal H-1 sebelum sadar telat haid, aku merengek ke Allah minta diberikan keturunan. Seperti anak kecil yang merengek minta permen. Aku sudah terlalu lancang prasangka kepada Allah hingga aku lupa bahwa selalu banyak cara Allah menghadirkan cinta-Nya.

Suami pun memintaku bertaubat. Kesannya dosa besar banget ya? Eits... Tidak percaya pada takdir Allah itu bahaya lho. Ingat dengan rukun iman yang ke 6? Percaya pada ketetapan Allah.

Semenjak saat itu, aku belajar banget. Kalau hidup benar-benar diserahkan kepada Allah. Adem ayem banget. Aku memang ngoyo namun jadinya malah loyo. Hehhehe cape sama keinginan sendiri. Padahal semua ada timingnya.

Husna anak yang kuat. Di minggu awal ia hadir, bahkan ada guncangan keras ia tetap kuat dan aman. Jadi kalau nanti husna baca tulisan ini, ingat yaa sayang... Kekuatan itu awalnya percaya. Jika husna percaya sama Allah maka husna akan dikuatkan dalam segala hal.

Dari mama
Yang rajin elus husna pas di perut.