Kamis, 05 November 2020

#NC5

SEMALAM AKU BERMIMPI TENTANG...

Alhamdulillah.. Challange ini untuk 5 November tapi pas malamnya engga mimpi apa-apa. Hehehe. Sampai semalam baru mimpi, ternyata jiwaku meinginkan liburan. Padahal lebaran tahun ini sudah niat liburan di Purworejo. Namun karena si Kor-Kor jadi semua tertunda. Sampai kondisi yang memungkinkan dan aman.

Dalam mimpi berasa nikmat banget suasana kota Purworejo yang masih banyak sawah. Jalan aspal di sisi kanan kirinya adalah sawah. Langit yang cerah dan angin yang bikin sejuk jadi satu paket liburan yang back to nature banget. Salah satu tempat yang dikunjungi dalam traveling mimpiku adalah Desa Benco. Desa tersebut dilewati jalur kereta api lokal

#NovemberousTahunKe5
#Novemberous
#AyoMenulis

Selasa, 03 November 2020

Hari Ini Bos Marah Karena,

#Nc3
#novemberoustahunke5
#ayomenulis
#novemberous

Ada yang selalu khawatir menjelang akhir bulan. Jika sudah di tanggal 25 tiap bulan, Ia mulai pacu semua daya upaya agar tercapai target yang ditetapkan perusahaan. Lembaran nama konsumen jadi kertas pamungkas untuk bisa mengatur strategi target. Namun, jika ku teliti lagi nominal yang tertera dalam kertas itu, fantastis. Menembus angka 300-500 juta beban yang harus ditunggu setiap individu. "Dia adalah kolektor". Awalnya ku fikir tiap perkreditan pinjaman yang diambil nasabah akan aman-aman saja dalam pembayaran.

Namun, ini bukan negeri dongeng, bung! Dimana ada banyak ragam hias alasan dan keadaan perkreditan pembayaran macet. Dan itu adalah salah satu tugas kolektor. Mungkin bahasa enaknya, "Kalau bayar kredit telat, nanti kolektor yang tagih."

Ini adalah pekerjaan yang terjun di lapangan. Akan menemukan banyak ragam aral melintang serta berpacu dalam situsional. Kadang, kondisi kurang kooperatifdimana mereka yang punya hutang kredit justru lebih galak dari kolektornya. Hehehe. Semua butuh hati yang adem kalau menghadapi kasus tersebut. Karena kita paham sekali, api tidak bisa dilawan dengan api.

Ini baru segelintir tantangan menjadi kolektor. Balik kantor langsung evaluasi sama atasan. Target terhambat. Maka Bos pun bersiap. Pernah ku dengar dari balik telepon, Pak Bos marah. Karena target kacau balau amburadul. Kenapa itu penting?

Semua kembali pada advantages. Hitungan bonus individu dan tim. Serta performa kerja tim dan atasan. Jika ada satu tim tidak target, maka akan jadi pemberat tim.

Bagi Pak Bos, semua arahannya meski dalam nada tinggi adalah bentuk pacuan keras untuk tim. Karena manusiawi menurutku. Karena pekerjaan dalam lingkaran lingkungan tersebut pasti tekanan dari berbagai arah.

Berkali-kali ku dengar dalam obrolan telepon, nada Pak Bos sudah auto tinggi. Mungkin dia greget kali yaa kinerja bawahannya yang lambat kayak kura-kura. hehehe.

Sampai di titik tanggal penghabisan, hingga dini hari menunjukan pukul 01.30 pagi. Badan sudah rasa kayak remuk katanya.  Saat semua target terhitung, maka terlihat kinerja semuanya. Berhasil ataukah gagal tiap tim?

Awal bulan baru, bos marah lagi. Target tidak sesuai. Semua dalam barisan mendadak hening. Seperti biasa. Lalu lanjut target baru lagi.

Tapi itu dulu. Masanya sudah lewat. Ternyata sudah 2 tahun lalu. Time so flies. Dan sahabatku yang cerita demikian, pasti cekikikan kalau baca kisahnya ini. Tetapi ada banyak pelajaran kehidupan yang ia dapat. Termasuk bertekad resign dari pekerjaan itu dan meninggalkan semua kenyamanan dan gaji fantastis. Demi hati yang tentram dan menikmati hidup. Karena ternyata banyak yang terlihat cukup tapi tidak menikmati kehidupannya. Bersyukur, itu poinnya.

Minggu, 01 November 2020

Saat Ini Aku Bersama,

Saat Ini Aku Bersama,

Mereka yang menerimaku apa adanya. Menerima kelebihan dan kekuranganku. Tidak menuntutku menjadi orang lain tapi berusaha mengingatkanku dalam kebaikan.

Aku bersama mereka yang dengan rasa sayangnya mampu sabar menghadapiku. Katanya bagai angin yang swing-swing cepat berubah arah dan keputusan. Aku tak yakin 100% benar bahwa ada prediksi yang lahir di hari Kamis memiliki sifat angin. Artinya bisa cepat berubah arah setiap kehendak atau keputusan.

Aku bersama mereka yang dengan rasa sabar menghadapi keras kepala dalam mencapai keinginan yang sudah yakin dipilih. Mereka dengan sabar mempertimbangkan segala kemungkinan terbaik tentang apa yang aku pilih.

Aku bersama mereka yang akan memeluk ku erat. Kala aku mulai menyerah. Tentang semua usaha yang aku perjuangkan serta takwa yang aku pasrahkan.

Aku bersama mereka yang menyambutku dengan senyuman. Yang mengajakku menikmati perjalanan dan menerima hikmah dalam setiap hal.

Aku bersama mereka yang mendukung untuk terus belajar. Memperbaiki banyak hal dalam diri.

Terima kasih untuk kasih sayang tak terbatas dari ayah dan mama. Untuk perhatian dari ibu. Untuk cinta, kesetiaan dan pelukan mesra suamiku. Dan untuk kebaikan kami yang telah terlahir ke dunia. Terima kasih mengajarkan ibu untuk tetap bahagia dan menyambut semua perkembangan cerdasmu. Milestone kita panjang, namun bersamamu adalah anugerah terindah.

#NC2

#NovemberousTahunKe5
#Novemberous
#AyoMenulis

Sabtu, 31 Oktober 2020

Saat Usiaku 18 Tahun,


#NC1

Part 1

SAAT USIAKU 18 TAHUN...

Aku putuskan untuk bekerja. Di saat semua teman banyak yang pilih lanjut kuliah. Di PTN ternama bahkan ada yang harus menyebrang pulau demi sebuah "pendidikan". Dalam hati pernah ada rasa sedih, mereka punya kesempatan kuliah dan didukung banyak hal terutama dukungan dana. Beda keadaan sama diri ini. Lulus SMA, ayah sudah tegaskan kalau fokus pembiayaan sekolah kedua adikku.

Berusaha cari beasiswa sana sini untuk bisa kuliah. Di perguruan manapun. Negeri atau swasta bukan lagi prioritas. Intinya yang penting kuliah. Di jurusan yang diminati dunia kerja. Simpel.

Tapi bener deh.. Dalam hati rasanya kayak jungkir balik 180 derajat dari keinginan jauh nun di sanubari. Aku ingin jurusan Sastra Indonesia dan ambil PTN di Bandung. Jadi orang Bandung katanya mah.. Hehehe

Tapi seberapa besar usaha kita, hanya Allah yang berikan terbaik untukku. Usaha cari beasiswa nihil hasilnya. Keputusan final adalah bekerja.

Dalam hati selalu disugesti, "Kerja dulu baru kuliah. Buktikan kalau kamu mampu membiayai kuliahmu". Alhamdulillah.. Kirim sana sini lamaran kerja, akhirnya Allah jawab semua doaku. Sah jadi seorang pekerjawati. Hehehe.

Bagian yang dulu rasanya berat, "Aku jawab apa yaa kalau ditanya temen, aku lanjut dimana?" pernah ketemu temen SMA ketika pulang kerja. Ngobrol seru tentang dia yang lolos seleksi nasional PTN favoritnya. Duhh.. Bahagia dengernya. Sambil aku berkhayal, semoga aku juga bisa. Sampai di obrolan, "Eh lu kuliah dimana?" Ehmm.. Gue kerja. Dia pun hanya jawab, "Ohh". Hening.

Karena kebiasaan ditanya hal demikian, aku jadi semakin bangga. Aku sudah bisa punya gaji bulan. Kayaknya kerja dulu juga pilihan baik kok. Kuliah dulu atau harus kerja dulu bukan masalah yg berat-berat amat. Hehe.

Dibalik semua harus tetap dijalani, tetap doa harus terus lanjut. Semoga Allah mampukan diri ini lanjut sekolah. Tepat di gajian bulan ke-3 aku putuskan daftar kuliah. Masih di bulan Oktober. Dan belum telat pendaftaran. Jurusan yang diambil adalah pendidikan Matematika. Jurusan itu diambil berdasarkan rekomendasi pak Soma. Beliau adalah guru matematika ketika SMP. Setelah ku pertimbangkan bolak-balik, aku bisa tetap ada pasive income dengan jadi guru privat atau buka tempat bimbel misalnya. That's great..
Sebenarnya bertolak belakang dari Sastra tapi namanya kehidupan harus ada plan B alternatif.

Semua sudah jadi set perjalanan. Sampai lulus, Alhamdulillah rezeki sekolah selalu ada. Bahkan sampai ke titik sekarang selalu melihat semuanya dalam kaca mata hikmah. Allah memberikan kesempatan merasakan dunia kerja berbarengan dengan kuliah.

Semangat untuk semua yang sedang berjuang buat lulus kuliah namun harus bekerja. Karena butuh energi extra untuk bisa mengatur semuanya. Semoga lelah kalian menjadi hasil membahagiakan.

#NovemberousTahunKe5
#Novemberous
#AyoMenulis

Selasa, 04 Agustus 2020

Husna : Kebaikan yang Selalu Ada

Assalamu'alaikum sholehah...

Saat kamu bisa baca ini, semoga kamu memahami bahwa menjadi orang tua adalah perjalanan panjang serta belajar yang tak henti.

Sayang, ingatlah bahwa semua adalah milik Allah. Bahkan ibu dan bapakmu adalah milik-Nya dan akan kembali pada-Nya. Apa yang kami tinggalkan adalah penentu dirimu. Kami latih hati dan fikiran kami untuk taat pada Allah agar kelak kamu memahami bahwa hanya Allah yang bisa menemani kamu sampai kapanpun.

Kamu adalah cahaya yang berpendar dari banyak doa yang dipanjatkan. Tentang keyakinan yang utuh bahwa kamu akan hadir dalam kehidupan kami. Sayang... Kamu adalah anugerah-Nya yang Allah berikan agar meningkat belajar kami. Bukan hanya memikirkan ego kami dan menuntut kesempurnaan duniawi tapi melapangkan hati kami agar menyadari bahwa hanya Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Jika kamu telah baca ini, sungguh ibu adalah orang yang selalu mendoakanmu dalam setiap langkah ibu. Bahkan ibu adalah tempat kamu percaya bahwa di dunia ini selalu ada keajaiban dalam keridhoan-Nya.

Sayang, bertumbuh bukan hanya fisikmu berubah. Tapi hatimu semakin berpendar. Saat kamu bisa merasakan arti tatapan kami yang mencintaimu. Atau kamu bisa merasakan denyut jantung ibu yang berdegup saat menyusuimu. Itulah dzikir syukur ibu atas hadirnya dirimu.

Maafkan kami yang selalu memikirkan standar sempurna yang lain. Tanpa kami sadari bahwa kamu telah berusaha berproses dan tumbuh kembang dengan baik. Kala celotehmu menyambut kisah yang ibu bacakan. Atau tanganmu yang mengelus pipi ibu. Ingatlah nak.. Sampai kapanpun kami berdua adalah orang yang akan selalu mendukungmu.

Menjadi bahagia bersamamu. Sehat selalu kesayangan, semoga kamu adalah doa yang tak pernah terputus dalam kehidupan kami.

Salam sayang
Ibu dan bapak

Minggu, 12 April 2020

Obat

13.22

Ba'da Dzuhur yang minggu ini lebih sering mendung.

Rumit saat seluruh dunia ingin kita rengkuh.
.
.
Saat pujian si Bos jadi target. Dan saling memuji rekan kerja namun dibaliknya mencaci.
.
.
Menyadari harta dikumpulkan untuk ditimbun hingga menembus warisan tujuh turunan.
.
.
Kemewahan bak series yang dipertontonkan dan diidamkan.
.
.
Namun saat hati terasa hampa, pujian bos mu bukan obatnya. Harta yang dihamburkan untuk foya-foya bukan pula obatnya.
.
.
Mungkin kita lupa, lutut kita padahal masih kuat menopang tubuh. Namun lupa berdiri tegak dalam sholat.
.
.
Dahi kita jarang menempel di atas sajadah dalam sujud khusyuk. .
.
Atau kita lupa kalau lidah dan sistem pernafasan kita bisa mendukung dalam membaca Al-Quran. .
.
Al-Quran adalah obatnya. Setiap hurufnya bermakna. Mendamaikan hati yang membaca dan mendengarnya.
.
. -Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Memperjalankan di waktu malam (Al-'Isrā'):82.
.
.
Semoga keadaan ini segera pulih.

Kesana

11 April 2020

Kesana.

Anak SMP ditanya kalau sudah dewasa mau memberikan apa buat orang tua. "Saya pengen bawa orang tua ke Mekkah bu. Naik haji."
.
.
Alhamdulillah... Semoga bukan hanya kedua orang tua, bahkan bisa berangkatkan seluruh keluarga besar. Bahkan lebih dari itu, bisa berangkatkan satu kampung misalnya. .
.
"Banyak amat!"
.
.
Percaya sama doa. Kita yakin akan satu hal maka semesta berusaha mengabulkan. Pun biarkan Allah yang bekerja.
.
.
Mewujudkan. Mudah bagi-Nya.
.
.
Pict : dari FB Pak Fahd Pahdepi.
.
.
Supaya semangat, Keadaan ini segera pulih. Semangat ibadah haji.